Tari Topeng Betawi

Tari topeng Betawi merupakan pertunjukan kesenian favorit masyarakat suku Betawi yang mengusung tema tarian dikombinasikan dengan lelakon, lawakan, musik, dan nyanyian. Biasanya, tarian yang bersifat teatrikal ini mengandung pesan-pesan moral yang disampaikan lewat tarian dan lelakonnya, yang tentu saja sangat mudah untuk ditangkap karena penyampaiannya cukup lucu dan menghibur.

Seperti Tari Remo dari Jawa Timur, dulunya tarian topeng dipertunjukkan di jalanan dengan berkeliling, namun dalam perkembangannya tarian ini kemudian digelar untuk hiburan pada acara hajatan masyarakat, lalu tarian ini mengalami beberapa perubahan & perkembangan.

Untuk penjelasan lebih lengkap, simak artikel di bawah ini!

Sejarah Tari Topeng Betawi

asal usul tari topeng betawi
etnis.id

Menurut catatan sejarah, tari topeng Betawi pertama kali diciptakan pada tahun 1930 oleh Kong Djioen dan Mak Kinong, konon mereka terinspirasi oleh tari topeng Cirebon. Dulu, tarian ini ditarikan oleh seniman dengan berkeliling di jalan.

Bagi masyarakat sendiri, tarian Betawi ini biasanya ditampilkan sebagai hiburan pada acara seperti hajatan pernikahan, tasyakuran khitanan, dan lainnya. Masyarakat Betawi percaya bahwa tarian ini konon bisa menjauhkan petaka dan mara bahaya, namun seiring berjalannya waktu kepercayaan tersebut perlahan mulai pudar dan fungsi tarian pun berubah hanya menjadi pertunjukan hiburan semata. Namun hal tersebut tak memberikan banyak pengaruh terhadap perkembanga tari topeng Betawi, tarian ini tetap menjadi kesenian favorit masyarakat saat acara hajatan.

Pola Gerakan

polaa gerakan tari topeng betawi
twitter.com

Pola gerakan tari topeng Betawi sangat mengandalkan ketahanan kaki karena ketika menari, penari akan menurunkan badan mereka sehingga kaki sepenuhnya menopang badan. Selain itu juga diperlukan keluwesan karena terdapat gerakan memutar bagian tangan dalam beberapa gerakannya. Penari juga akan menggerakkan pinggul dengan erotis sehingga mengundang penonton untuk ikut berteriak.

Kepiawaian penari sangat dibutuhkan untuk memancing respon dari penonton dan itu tidak mudah untuk dipraktikan. Biasanya sebagai penari topeng Betawi paling tidak harus memenuhi tiga syarat yaitu: ajer yang artinya riang atau ceria, maksudnya adalah apapun yang terjadi di atas panggung, penari tidak boleh terlihat murung atau sedih di hadapan penonton; gendes yang artinya lemah gemulai, dan penari harus bisa menari dengan lepas tanpa ada beban.

Pertunjukan Tari Topeng Betawi

1. Tema

tari topeng betawi bertema
blogkulo.com

Dalam sejarah telah dijelaskan bahwa tari topeng Betawi terinspirasi dari tari topeng Cirebon sehingga banyak terdapat kemiripan baik nama topeng hingga filosofinya.

Tarian ini mengusung tiga karakter topeng utama yaitu Samba, Jingga, dan Panji. Karakter Jingga digambarkan dengan garang, keras, dan digunakan sebagai simbol kegagahan. Sedangkan karakter Samba ditampilkan sebagai sosok yang terampil, tangkas dan penuh dengan keceriaan. Terakhir, topeng Panji yang didominasi oleh warna putih menggambarkan keanggunan, sebagai wujud dari kesakralan, kebijaksanaan, dan kesucian.

2. Iringan Musik

musik yang mengiringi tari topeng betawi
youtube.com

Pertunjukan tari topeng Betawi diiringi musik yang biasa disebut dengan gamelan topeng. Seperangkat gamelan tersebut terdiri dari beberapa waditra seperti krecek, rebab, kempul, gendang besar dan kulanter, satu ancak kenong berpencon tiga, dan sebuah gong angkong atau gong tahang. Kenong perpencon tiga biasanya ditabuh oleh dua orang yang mana satu orang akan menabuh pencon kenong sehingga disebut dengan ngenong, sedangkan satu orang lagi akan menabuh bagian pinggir kenong yang disebut kenceng sehingga diberi nama ngenceng.

Dalam pertunjukan tari topeng Betawi, iringan musik ini memegang peranan penting karena selain berfungsi untuk memeriahkan tari. Alat musik ini juga berfungsi sebagai penanda bagian-bagian penting sepanjang jalannya tarian.

Pertunjukan tari topeng Betawi ditandai dengan pemukulan kempul yang disusul oleh gesekan rebab tunggal. Ketika memasuki bagian tetalu, gamelan akan ditabuh dengan keras, sedangkan pada bagian lakon, pergantian babak ditandai dengan alunan gamelan.

3. Busana Penari

busana tari topeng betawi
encyclopedia.jakarta- tourism.go.id

Kostum penari topeng Betawi tidak lepas dari busana khas Betawi, namun biasanya disesuaikan dengan tema tarian yang ditampilkan.

Umumnya penari perempuan memakai kebaya dan kain batik Betawi, juga dilengkapi dengan beberapa properti seperti toka-toka untuk menutup dada, amprang atau penutup perut, andong atau penutup panggul, dan pending atau ikat pinggang yang terbuat dari logam yang digunakan untuk mengaitkan kewer atau selendang. Pada bagian kepala penari perempuan juga memakai kembang topeng atau penutup kepala yang berwarna warni.

Sedangkan kostum untuk penari laki-laki adalah pakaian hitam, kaos oblong, sarung, celana panjang, dan ikat kepala atau peci sebagai pelengkap.

Untuk penari topeng tunggal biasanya dilengkapi dengan tiga buah topeng yang akan dikenakan bergantian sepanjang tarian berlangsung.

Penari lipet gandes menggunakan properti berupa kipas besar yang digunakan untuk menutupi wajah saat berdialog dengan bodor atau pelawak.

Jadi, seperti Tari Kipas dari Sulawesi Selatan, digunakan juga properti berupa kipas, hanya saja penggunaan pada gerakannya yang berbeda.

Tahapan Pertunjukan

tahapan pertunjukan tari topeng betawi
haibunda.com

Seperti pada Tarian Melinting, kesenian tari topeng Betawi juga mengalami beberapa perubahan dalam perkembangannya baik dalam hal struktur, busana, dan lainnya.

Hingga saat ini, pertunjukan tari topeng Betawi terbagi menjadi beberapa tahap atau babak yang akan kita bahas beserta penjelasannya.

1. Tetalu

Tetalu merupakan bagian pembuka pertunjukan, biasanya dibuka dengan iringan musik. Dulunya Tetalu digunakan untuk mengumpulkan penonton karena kesenian ini ditampilkan berkeliling di jalan atau mengamen.

2. Topeng

Setelah bagian tetalu selesai, seorang penari perempuan utama yang memakai topeng akan keluar dan mulai menari,. Nah, penari utama ini biasanya disebut dengan ronggeng topeng. Gerakan yang ditarikan oleh ronggeng topeng bervariasi tergantung pada tema pertunjukan.

Seiring berkembangnya tarian ini, penari ronggeng topeng mulai jarang memakai topeng ketika menari. Meskipun demikian, istilah nopeng tetap digunakan untuk menyebut bagian ronggeng yang menari.

O iya, walaupun sebutan untuk penarinya ronggeng, tarian ini bebeda dengan Tari Ronggeng dari Jawa Barat ya.

3. Bebodoran

Pada bagian ini keluarlah seorang penari laki-laki yang disebut bodor karena ia memakai properti tari berupa sarung. Sang bodor menari sambil mengeluarkan kata-kata jenaka yang seringkali mengundang tawa penonton juga terjadi interaksi antara bodor dengan ronggeng topeng, bahkan tak jarang dengan pemain musik juga.

4. Lakon

Bagian lakon bisa dikatakan merupakan bagian inti sekaligus bagian akhir dari pertunjukan tari topeng Betawi. Bagian ini diisi dengan sandiwara tanpa naskah dengan berbagai macam cerita atau tema yang telah didiskusikan oleh pemain sebelumnya.

Dulu, bagian lelakon menjadi bagian dengan durasi terlama dalam tari topeng Betawi yaitu mencapai 4 jam. Namun saat ini durasi lelakon disesuaikan dengan kondisi penyelenggara acara atau penanggap sehingga pengurangan durasi terkadang membuat esensi dari lelakon menjadi berkurang dan kalah dengan lawakan.

Perkembangan Tari Topeng Betawi

tari topeng betawi mengalangi perkembangan
theinsidemag.com

Tari topeng Betawi mengalami perkembangan dari mulai diciptakannya hingga saat ini. Perkembangan yang paling signifikan adalah terbentuknya beberapa variasi tarian tersebut dan bisa ditampilkan dengan lepas di luar tari topeng Betawi yang asli.

Setelah tari topeng tunggal, lahirlah beberapa tarian lain yang masuk dalam rumpun tari topeng, meskipun begitu hanya tari topeng tunggal lah yang menggunakan properti berupa topeng atau kedok dalam pertunjukannya. Beberapa variasi tersebut di antaranya adalah tari lipet gandes, topeng putri, topeng cantik, enjot-enjotan, gegot, topeng ekspresi, kang aji, dan topeng tunggal.

Selain beberapa jenis diatas, ada juga beberapa tarian baru yang muncul dari inspirasi tari topeng Betawi yaitu tari doger amprok, tari ngarojeng, tari kembang lambang sari, tari gitek balen, tari topeng sengget, dan tari nandak ganjen.

Berdasarkan seluruh penjelasan dapat kita simpulkan bahwa tari topeng Betawi tidak hanya mengandung nilai budaya dan nilai estetis yang unik, tetapi juga penuh unsur hiburan.

Demikian adalah penjelasan dari tari topeng betawi yang menjadi kebanggaan suku Betawi tersebut.

Jangan lupa juga pelajari tarian tradisional betawi lainnya, seperti tari Cokek, tari Sirih Kuning, tari Ondel-Ondel, hingga tari Yapong.

Farida Alviyani

Hi, I'm Alvi, who has an interest in writing, traveling and photography,

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar