Tari Lengger adalah kesenian tari dari Jawa Tengah. Jenis tari ini sudah dikenal sejak lama dan hingga saat ini pun masih sering dipentaskan dalam berbagai acara seperti ferstival tahunan. Tari Lengger tepatnya berasal dari Dusun Giyanti, Kecamatan Selomerto, Wonosobo yang dikembangkan sejak tahun 1910.
Lebih jauh tentang tarian tradisional ini, Kami akan mengulasnya secara detail beserta asal usul, gerakan tarikan, gerakan, properti dan lainnya. Yuk baca disini info selengkapnya tentang Tari Lengger.
Asal Usul & Sejarah Tari Lengger
Tari Lengger pertama kali dikembangkan pada tahun 1910 oleh Bapak Gondowinangun, lalu mulai dikembangkan lagi pada tahun 1970-an oleh Ki Hadi Soewarno. Istilah Lengger memiliki pengertian tledhek laki-laki yang berasal dari kata “eling ngger”. Maksud dari tarian ini bertujuan untuk memberikan pesan dan nasihat agar setiap orang dapat mengajak dalam menyingkirkan keburukan dan membela kebenaran.
Menceritakan Asmara Panji dan Galuh Candra Kirana
Menurut sejarahnya, Tari Lengger menceritakan kisah asmara Panji Asmoro Bangun dan Galuh Candra Kirana. Galuh Candra Kirana sendiri adalah seorang putri dari Prabu Lembu Ami Joyo, pemimpin Kerajaan Jenggolo Manik, sementara Panji Asmoro adalah putra Prabu Ami Luhur pemimpin Kerajaan Cenggolo Puro.
Kedua pimpinan kerajaan tersebut sepakat untuk menikahkah anak mereka demi mempererat hubungan kerajaan. Sayangnya, usaha tersebut justru digagalkan oleh Galuh Ajeng, anak dari Prabu Lembu Ami Joyo dari selirnya. Masalah tersebut membuat Galuh Candra Kirana harus keluar dari kerajaan dan menjadi seorang penari Lengger.
Suatu ketika, Panji Asmoro Bangun mengundang kelompok penari Lengger untuk pentas di Kerajaan Cenggolo Puro. Galuh Candra Kirana memutuskan untuk membuka penyamarannya dan tampil di depan tunangannya tersebut. Panji Asmoro Bangun jatuh cinta melihat paras penari Lengger tersebut dan akhirnya mereka menikah.
Tari Lengger Dalam Penyebaran Agama Islam
Dalam riwayatnya, tarian ini tidak hanya menceritakan kisah asmara saja, tapi juga berkaitan dengan penyebaran agama Islam di Jawa Tengah. Konon, awalnya tari ini dikembangkan oleh Sunan Kali Jaga sebagai sarana untuk mengenalkan agama Islam. Dalam setiap pentas tarian ini selalu diselipkan atau nilai-nilai ajaran Islam.
Mealui cara tersebut ternyata mampu menarik perhatian masyarakat hingga akhirnya Sunan Kalijaga memutuskan untuk membangun tempat sebagai sarana beribadah yang disebut “langgar”. Fyi, meskipun tarian ini berkembang di Wonosobo, tapi sinopsis lainnya menyebutkan tari lengger juga dikenal sebagai tarian khas Banyumas atau Banyumasan.
Fungsi dan Makna Filosofis
Melalui cerita sejarah seperti yang sudah Kami bahas di atas, istilah lengger juga dikatakan berasal dari kata “eleng/eling” yang artinya ingat dan kata “ngger” yang oleh masyarakat Jawa Tengah digunakan untuk menyebut seorang anak. Sehingga fungsi dari tarian lengger adalah mengingatkan seorang anak pada kebesaran Tuhan-Nya. Nilai filosofi Tari Lengger juga bisa dilihat dari sejarahnya, dimana dulunya tarian ini digunakan sebagai alat penyebaran agama Islam.
Hal itu menunjukakn bahwa tarian ini mempunyai fungsi religius. Selain itu, tarian lengger mempunyai makna lainnya yaitu untuk menunjukkan keindahan dari penari wanita. Riasan yang cantik memperlihatkan kodrat wanita Jawa yang anggun dalam balutan busana tradisional Jawa Tengah. Karena tarian ini berkembang di Wonosobo, sehingga sering juga disebut Tarian Wanasaban khas Jawa Tengah.
Penyajian Tari Lengger
Pentas tari lengger biasanya tidak ditarikan secara tunggal, melainkan oleh dua orang yakni perempuan dan laki-laki. Meskipun tarian ini dianggap sebagai kesenian tari yang sakral, tapi dalam pementasan tari lengger tidak memiliki waktu khusus. Tari Lengger bisa dipentaskan kapan dan di mana pun dengan melengkapi terlebih dahulu sesajen sebelum pertunjukan dimulai.
a. Gerakan
Gerakan dalam tarian lengger didominasi gerakan pinggul, sehingga penampilannya erlihat cukup lincah dan dinamis. Dilansir dari Jurnal Seni Tari (2017), gerakan Tari Lengger menggunakan kesatuan vokabuler yang membentuk sikap gerak satu ke lainnya. Tarian Lengger mempunyai gerakan-gerakan yang mengandung makna kehidupan manusia.
Beberapa gerakan dalam tarian ini diantaranya maju beksan, beksa dan mundur beksan, berikut ini masing-masing penjelasannya:
- Maju Beksan: gerak yang mengawali rangkaian tarian yang meliputi gerakan nyaut sampur, laku mbobot samput, nyaut sampur sindir, nyaut sampur, sindir kiri, sindir kanan, lampah nyabet, ngelerek, megot, lampah nyliguk dan
- Beksan: gerakan panjang yang mempunyai makna tertentu, mencakup gerakan trap kuku, sembah joget, laku papat, mencit, laku papat kiri, laku papat kanan, nepak pundhak kiri, nepak pundhak kanan, nepak pundhak ngelengkeh, iker-iker, trenjelan dan tempak ngiluk.
- Mundur Beksan: rangkaian gerakan penutup Tari Lengger yang mencakup sembah purna dan slender.
b. Babak
Dalam sekali pertunjukkan, tarian Lengger dimainkan 10 menit untuk setiap babaknya, baik penari perempuan maupun laki-laki. Sayangnya tidak ada penjelasan secara detail mengenai babak-babak dalam tarian lengger.
c. Pola Lantai
Pola lantai yang dimaksud disini adalah garis lintas yang dilalui oleh para penari saat pertunjukkan di atas panggung, biasanya membentuk formasi tertentu. Pola lantai yang digunakan dalam tari lengger meliputi garis lurus dan garis lengkung, tapi dalam pementasannya terlihat variatif dan tidak monoton. Sebenarnya, pola lantai bisa dimodifikasi agar dapat menyesuaikan dengan jumlah penari dan pengiring tarian.
Pertunjukkan Tari
Sama seperti tarian lain seperti Tari Seudati dan Tari Baksa Kembang, dalam pertunjukkan Tari Lengger juga mempunyai karakteristik sendiri dalam hal properti, tata riasan, busana, kostum, panggung dan juga iringan musik. Fyi, sebelum pertunjukkan Tari Lengger biasanya diawali dengan Tari Sontoloyo sebagai tarian dasar lengger. Untuk lebih jelasnya, berikut ini masing-masing keterangan lengkap persiapan pertunjukkan tari lengger.
a. Properti
Properti yang digunakan oleh penari wanita berupa sampur, sementara untuk penari laki-laki mengenakan topeng layaknya pada Tari topeng Betawi. Dalam tarian ini memang tidak memerlukan properti yang kompleks layaknya jenis tarian tradisional lainnya.
b. Riasan
Penari lengger perempuan biasanya didandani dengan tema bak putri keraton jaman dulu, dengan riasan yang terlihat mencolok. Riasan dalam tarian ini dibuat untuk menunjukkan penampilan penari layaknya usia remaja, meskipun penari juga ada yang usianya sudah dewasa. Ciri khas dalam riasan tari Lengger yaitu wajah cantik serta terdapat athi-athi ngundhup, tapi tidak mengenakan sogokan.
Rambut penari digelung atau diberi konde lengkap dengan bunga kantil atau melati yang menghiasi rambut. Selain itu juga ditambahkan aksesoris berwarna emas atau perak yang akan ikut bergoyang saat penari menari. Dalam tarian lengger, unsur tata rias sangat mempengaruhi karakteristik dan pembawaan penari agar dapat menonjolkan kesan ceria.
c. Kostum
Busana penari wanita umumnya mengenakan pakaian tradisional seperti kebaya model kemben lengkap dengan selendang untuk menari. Penari mengenakan kemben yang dibuat dari kain batik/ jarit dan stagen di bagian pinggang. Sementara penari laki-laki juga menggunakan pakaian adat Jawa Tengah, tapi memakai atribut topeng untuk tampil.
Busana yang dikenakan memupunyai ciri khas tertentu dan hanya dibuat dari sanggar tari lengger. Beberapa aksesoris yang dikenakan oleh penari wanita diantaranya: kalung brodong mutiara warna emas dan suweng matan. Selain itu, busana penari memiliki motif garis lurus, lung pakis ayam alas, model bordiran gambar dan mote warna warni.
Uniknya, para penonton tarian lengger dilarang menggunakan pakaian yang berwarna merah saat pertunjukan tari ini berlangsung. Karena diyakini warna tersebut akan membuat penari kerasukan dan mengejar penonton yang mengenakan pakaian warna merah.
d. Panggung
Tidak ada desain khusus mengenai panggung pertunjukkan tari lengger, tapi umumnya akan disiapkan panggung khusus untuk menari. Spot di panggung di bagi menjadi dua, yaitu area untuk menari dan area untuk meletakkan alat musik pengiring.
e. Iringan/ Musik
Tari Lengger dalam pertunjukkannya diiringi musik khas daerah Jawa Tengah seperti saron, calung, gambang, kendang, gong dan lainnya. Seperangkat gamelan Jawa, Laras Slendro, mengiringi setiap gerakan dalam tari Lengger. Selain itu, dalam pertunjukkan tari ini juga dilengkapi dengan gendhing-gendhing pengiring seperti lancaran Solasih Winangun, Gobyog, Ladrang Solasih, Kothek Solasih dan Laras Slendro pathet 6.
Keunikan
Ada salah satu keunikan Tari Lengger, dimana dulunya tarian ini dimainkan oleh penari pria tapi berdandan seperti wanita. Masyarakat menyebutnya sebagai tari lengger lanang. Namun seiring berjalannya waktu, tarian ini mulai dimainkan pria dan wanita tanpa harus menunjukkan sisi transgender. Sebagai gantinya, penari laki-laki mengenakan topeng untuk aksesoris tariannya.
Keunikan lainnya, pertunjukkan dalam tarian lengger masih disangkutpautkan dengan hal-hal yang berbau mitos. Misalnya seperti pantangan penonton tidak boleh mengenakan pakaian yang berwarna tertentu karena bisa menyebabkan penari kerasukan.
Perkembangan Tari Lengger
Hingga saat ini Tari Lengger masih menjadi warisan budaya yang dilestarikan di Indonesia, khususnya masyarakat Jawa Tengah. Di beberapa tempat seperti Dieng, Wonosobo dan Banyumas, tarian ini masih sering dipertunjukkan. Acara-acara yang sering menampilkan tarian lengger diantaranya festival, event hari besar serta untuk penyambutan tamu terhormat di Jawa Tengah.
Meskipun dulunya gerakan tarian ini dianggap negatif, tapi seiring berjalannya waktu, gerakan dalam tarian ini mulai sedikit diubah agar tidak dipandang sebelah mata. Busana tarian yang digunakan pun juga sudah mendapatkan modifikasi dimana penari tidak lagi mengenak kemben, melainkan baju kebaya biasa.
Akhir Kata
Di atas telah Kami jelaskan secara detail mengenai Tari Lengger lengkap berserta sejarah, gerakan tari hingga tata rias, busana, panggung dan iringan. Sebagai salah satu warisan budaya di Indonesia, tentunya kita semua berharap tarian ini masih akan dipertunjukkan atau berfungsi untuk acara – acara di Jawa Tengah. Semoga sedikit deskripsi di atas bisa bermanfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan tentang Tari Lengger.