Tari Legong

Tari Legong adalah salah satu jenis tarian berasal dari Bali. Mungkin orang awam sudah mengenal Tari Kecak dan Tari Pendet dengan baik. Namun, Tari Legong yang satu ini sepertinya belum banyak diketahui masyrakat luar Bali. Tarian daerah ini dilakukan oleh wanita dengan jumlah 2 orang. Tari Legong termasuk tarian dengan tempo yang lambat.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai Tari Legong? Simak yuk di sini!

Sejarah Tari Legong

tari legong di kerajaan bali
Sumber: holidify.com

Tari Legong berasal dari daerah lingkungan keraton-keraton yang ada di Bali pada abad ke-18. Berdasarkan sejarahnya, tarian ini lahir dari mimpi seorang pangeran. Kemudian banyak kepercayaan yang meyakini bahwa mimpi tersebut terjadi kepada Pangeran Sukawati ketika ia sedang sakit. Dalam mimpi tersebut, Pangeran Sukawati melihat 2 penari wanita yang bergerak dengan anggun.

Tarian tersebut diiringi oleh musik gamelan khas Bali. Pangeran Sukawati kemudian membuat gerakan dari yang ia ingat di dalam mimpinya dibantu oleh bendesa atau pemimpin adat ketewel. Setelah pangeran sembuh, tarian tersebut ia ajarkan kepada para wanita yang ada di kerajaan. Lama kelamaan tarian ini terkenal hingga ke luar istana dan menjadi salah satu bagian utama dari Upacara Odolan.

Makna

foto penari tari legong warna hijau
Sumber: rimbakita.com

Tarian yang lemah gemulai ini memuat makna keagamaan dan sejarah dalam budaya Bali. Gerakan tarian ini merupakan simbol rasa syukur masyarakat Bali kepada nenek moyang mereka. Namun, lama kelamaan makna ini bergeser. Tari Legong tak hanya sebatas ungkapan rasa syukur, tapi juga merupakan tarian hiburan dan tarian menyambut wisatawan.

Penari Legong

foto dua penari tari legong
Sumber: borneochannel.com

Berdasarkan sejarah, penari legong seharusnya adalah 2 remaja putri yang belum mendapatkan datang bulan. Penari yang biasa disebut dengan legong tersebut kemudian menari di bawah sinar bulan purnama. Biasanya, para legong membawa kipas dan peralatan lain sebagai properti. Kadang-kadang tarian ini diberi penari tambahan yang disebut dengan condong.

Jenis-jenis

foto penari tari legong baju merah
Sumber; wikimedia.org

Ada banyak jenis Tari Legong yang berkembang di Bali:

1. Legong Lasem (keraton)

2. Legong Legod Bawa

3. Legong Kuntul

4. Legong Jobog

5. Legog Smaradahana

6. Legong Playon

7. Legong Sudarsana

8. Legong Untung Surapati

9. Legong Andir (Nadir)

10. Sang Hyang Legong atau Topeng Legong

Pola Lantai

Pola lantai yang biasa digunakan adalah pola lantai campuran karena penarinya hanya terdiri dari 2 orang. Namun, tarian ini lebih banyak menggunakan pola lantai lurus karena 2 penari sering berhadapan. Pola lantai juga bisa disesuaikan dengan lakon cerita yang diambil.

Gerakan

foto condong tari legong
Sumber: wikimedia.org

1. Agam

Gerakan ini adalah gerakan dasar penari yang memerankan tokoh. Melalui gerakan ini, penari diharapkan bisa membawakan karakter tokoh yang diperankan melalui gerakan. Latihan yang rajin akan membuat para penari mampu memerankan berbagai macam tokoh berdasarkan cerita yang diusung dengan baik.

2. Tandang

Tandang adalah gerakan berjalan yang harus sesuai dengan iringan gambuh. Gerakan berjalan ini ada banyak macamnya, seperti ngelikas, ngeleog, nyelendo, nyeregseg, tandang nayog, tandang niltil, nayuh, serta agem nyamir.

3. Tangkep

Gerakan ini adalah gabungan dari berbagai macam ekspresi pendukung. Tangkep disebut juga sebagai mimik wajah penari ketika sedang membawakan gerakan dengan kipas. Ada beberapa elemen yang termasuk ke dalam gerakan ini.

Pertama adalah gerakan mata yang meliputi dedering dan manis carengu. Kemudian ada gerakan leher yang meliputi gulu wangsul, ngurat daun, ngilen, ngeliet, serta ngotak bahu. Ketiga adalah gerakan jemari yang meliputi nyeliring, girah, nredeh. Terakhir ada gerakan saat memegang kipas meliputi nyingkel, nyekel, serta ngaliput.

Musik Pengiring

foto musik pengiring tari legong
Sumber: gleusercontent.com

Dalam Tari Legong, kedua penari maupun penari tambahan akan diiringi oleh gamelan asli Bali. Berbagai instrumen dalam musik iringan ini saling bersahutan sehingga menghasilkan harmonisasi yang indah. Penari legong harus menyesuaikan ketukan irama musik pengiring ini.

Gamelan Semar Pagulingan

foto gamelan semar pagulingan tari legong
Sumber: gustipos.weebly.com

Suara gamelan ini begitu merdu sehingga sering digunakan untuk menghibur raja. Tak jarang gamelan ini digunakan sebagai musik pengantar tidur bagi raja. Ada 2 jenis gamelan semar pagulingan, yaitu Semar Pagulingan dengan laras pelog 5 nada dan 7 nada. Ukuran gamelan ini biasanya lebih kecil daripada gong kebyar.

Komposisi gamelan ini terdiri dari:

1. 1 trompong dengan 12 pencon

2. 2 gender rambat berbilah 14

3. 2 gangsa barungan berbilah 14

4. 2 gangsa gantungan pemande

5. 2 gangsa gantungan kanthil

6. 2 jegongan

7. 2 jublag berbilah 7

8. 2 kendang kecil

9. 2 kaja

10. 2 kleneng

11. 1 kempur atau gong kecil

12. 1 ricik

13. 1 gentorak

14. 1 rebab

15. 1-2 suling

Busana, Riasan, dan Properti

foto riasan tari legong
Sumber: 4.bp.blogspot.com

Penari Legong biasanya menggunakan busana dan riasan khusus Tari Legong. Kostum penari legong berupa baju khas Bali lengkap ditambah dengan properti kipas. Warna kostum yang digunakan sangat khas, yaitu merah, kuning, ungu, dengan tambahan rangkaian bunga pada mahkota.

Riasan wajib yang selalu digunakan adalah kembang goyang melati yang terletak di bagian atas kepala. Kembang goyang melati akan ikut bergerak ketika para legong sedang menari.

Seperti Tari Kipas Pakarena dari Sulawesi Selatan, kipas adalah properti wajib bagi kedua penari. Sedangkan para condong yang ikut menari tidak membawa kipas.

Lakon dalam Tari Legong

gambar lakon tari legong
Sumber: 1.bp.blogspot.com

Lakon yang diambil untuk tarian ini adalah cerita Panji tentang keinginan Adipati Lasem untuk meminang Rangkesari, putri Kerajaan Daha. Sayangnya, sang putri menolak pinangan tersebut karena ia terlanjur jatuh hati kepada Raden Panji dari Kahuripan.

Terdapat lakon lain yang sering digunakan juga, diantaranya Kuntir dan Jobog, Legod Bawa, Kisah Kuntul, Kisah Sudarsana, Palayon, dan lain-lain.

Perkembangan

Awalnya, Tari Legong sempat mengalami penurunan pada abad ke-19. Penurunan ini akibat dari pengaruh kolonialisme oleh Belanda di Indonesia. Kemudian, para seniman Bali mencoba melakukan konstruksi gerakannya dengan menambah beberapa gerakan. Hal ini bertujuan menarik orang-orang untuk mempelajarinya. Akhirnya pada tahun 2015, Tari Legong menjadi salah satu tarian yang mendapatkan penghargaan dari UNESCO.

Keunikan

1. Dijuluki sebagai Legong Keraton

Tarian ini dijuluki sebagai Legong Keraton karena awalnya memang berkembang dari keraton. Setiap acara besar di keraton, tarian ini selalu dimainkan. Namun, sekarang tarian ini sudah menjadi tarian umum yang tak hanya dimainkan pada saat acara keraton saja.

2. Penarinya Para Gadis

Penari Legong dipilih dari para perempuan yang masih gadis karena dulunya tarian ini dilakukan saat ada upacara di pura. Hal ini sejalan dengan aturan pura yang harus selalu suci.

3. Hanya Ada 2 Penari

Pada awal perkembangannya tarian ini memang hanya dimainkan oleh 2 penari. Namun, seiring berjalannya waktu saat ini Tari Legong diiringi penari tambahan yang disebut dengan condong.

4. Salah Satu Tarian Pura

Tari Legong disebut sebagai tarian pura karena tarian ini biasa dimainkan pada acara keagamaan di pura. Hampir semua acara keagamaan pasti memainkan tarian ini.

5. Pembabat Tarian-tarian di Bali

Sebelum lahirnya Tari Kecak dan Tari Pendet, Tari Legong sudah terlebih dahulu lahir di kerajaan. Namun, eksistensinya sedikit menurun pada abad ke-19. Sejak dikenalkan pada masyarakat di luar kerajaan, tarian ini menjadi semakin terkenal.

6. Terdapat Condong

Condong adalah penari tambahan yang mengiringi 2 penari legong. Perbedaannya dengan penari legong adalah mereka tidak menggunakan kipas sebagai properti.

7. Kipas

keunikan tari legong
Sumber: shopee.co.id

Kipas adalah properti yang sangat khas dari tarian ini. Bentuk dan warnanya mengandung nuansa Bali yang sangat kental.

8. Terdapat Syarat Khusus bagi Penari

Syarat khusus ini ada ketika Tari Legong masih ditampilkan di keraton saja. Para penari harus gadis yang belum mendapat datang bulan. Namun, sekarang tarian ini boleh dibawakan oleh siapa saja.

9. Ada Banyak Jenis Tari Legong

Biasanya, satu tarian hanya memiliki satu nama saja. Berbeda dengan Tari Legong yang dipecah menjadi 18 jenis tarian. Beberapa contohnya adalah Peliatan Legong Saba, Legong Bedulu, dan Legong Pejeng.

10. Gerakannya Lembut

Gerakan tarian ini sangat lemah lembut, oleh karena itu penari yang dipilih harus bisa menyesuaikan gerakan yang lembut dengan iringan musik gamelan yang dimainkan. Gerakan tarian yang lembut lebih sulit dilakukan daripada gerakan tarian yang cenderung cepat.

11. Tarian yang Memiliki Banyak Tema

Tema yang dimaksud di sini adalah lakon yang dibawakan penari. Ada berbagai macam lakon yang bisa dipilih seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya.

12. Campuran Budaya Hindu dan Islam

Tari Legong merupakan hasil percampuran budaya Islam dan Hindu. Campuran tersebut tercermin dari gambuh yang digunakan.

13. Dimainkan di Bawah Bulan Purnama

Pada malam saat bulan purnama, tarian ini selalu ditampilkan. Hal ini sudah menjadi adat istiadat bagi masyarakat setempat.

Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai Tari Legong. Meskipun eksistensinya sempat berkurang, tetapi berkat semangat dari masyarakat untuk melestarikan, akhirnya Tari Legong bisa terangkat lagi.

Bagaimana? Apakah tertarik untuk mempelajarinya?.

Nirwana Pradana Maharani

Aktif dalam organisasi dan event mahasiswa semasa berkuliah di jurusan Ilmu Komunikasi. Sedang tertarik mendalami dunia fotografi. Saya juga tertarik mengikuti artikel-artikel terkait fashion dan kuliner.

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar