Tari Pendet

Tari Pendet dikenal sebagai salah satu tarian tradisional Bali. Tari ini dibawakan oleh para penari wanita dalam jumlah ganjil.

Tarian dibedakan antara Tari Pendet Sakral yang dibawakan pada ritual keagamaan di pura dan Tari Pendet Penyambutan yang tujuannya untuk menyambut para tamu. Gerakan dasarnya meliputi gerakan leher, kaki, tangan, jari, badan, dan mata.

Artikel ini mengulas secara lengkap tentang Tari Pendet mulai dari sejarahnya, aturan-aturan, gerakan-gerakan tari, pola lantai, hingga musik pengiring.

Sejarah

tari pendet berasal dari bali
Ilustrasi Tari Pendet Bali. Sumber; devianart.com

Semulanya, Tari Pendet hanya ditampilkan sebagai bagian dari upacara Piodalan di pura umum atau di tempat suci keluarga. Tarian ini termasuk tarian yang sakral karena merupakan bentuk ungkapan rasa syukur dan penghormatan dari masyarakat Bali kepada dewa dan dewi. Kehadirannya tidak terpisahkan dari kehidupan spiritual penduduk Pulau Dewata dan sekitar.

Kemudian, dua maestro seni kelahiran Desa Sumertha, Denpasar, bernama I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng terinspirasi dan menambahkan fungsi baru dari Tari Pendet, yaitu sebagai tarian penyambutan dan ucapan selamat datang. Sekitar tahun 1950, tarian baru ini menghadirkan empat penari untuk satu penampilan. Kedua seniman membuat koreografi, konsep, dan detail yang lebih modern namun masih mengandung serta tidak menghilangkan nilai-nilai dari pendet yang luhur. Menyambut tidak hanya masyarakat Bali, tetapi pendatang dari luar daerah.

Tarian ini dikembangkan lagi oleh I Wayan Beratha dengan menambahkan jumlah penari yang semulanya empat menjadi lima. Nyawa dari Tari Pendet Dewa (tari pendet pemujaan) akhirnya bisa ditransfer ke Tari Pendet penyambutan berkat jasa seniman-seniman tersebut.

asal tari pendet
Pembukaan Asian Games 1962 di Jakarta. Sumber: http://jenkarwatch.blogspot.com/

Tahun 1962, tari tradisional ini berhasil unjuk diri untuk pertama kalinya pada acara internasional Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia. Ditarikan secara massal, tidak tanggung-tanggung penarinya mencapai lebih dari 800 orang.untuk menjadi sajian pembuka acara megah itu, tepat setelah selesainya pidato dari Presiden Soekarno.

Fungsi dan Tujuan

makna tari pendet
Tari Pendet Penyambutan. Sumber: seje-jessica.blogspot.com

Melihat sejarahnya tadi, kita sudah bisa mengelompokkan Tari Pendet berdasarkan jenisnya, yaitu Tari Pendet Sakral (Dewa) dan Tari Pendet Penyambutan. Tari Pendet Sakral digunakan dalam ritual keagamaan setelah Tari Rejang. Ciri-cirinya meliputi gerakan yang lebih dinamis, ditampilkan di halaman Pura atau kuil-kuil secara berkelompok oleh para putri, serta menghadap ke arah pelinggih (arah suci). Penari-penari berdandan layaknya upacara-upacara keagamaan lainnya, lengkap dengan pakaian dan aksesorisnya. Ditambah dengan sesajen yang mereka bawakan dalam tarian sebagai persembahan seperti wadah air kecil yang disebut sangku, atau juga kendi, cawan, dan wadah lainnya berisi air suci atau bunga-bunga.

Beralih ke Tari Pendet Penyambutan yang diciptakan oleh dua seniman I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng berfungsi sebagai ucapan selamat datang untuk tamu-tamu atau sebagai pembuka dalam sebuah pertunjukkan. Ditarikan oleh sekelompok remaja putri membawa bokor (mangkuk perak) yang berisi bunga-bunga warna-warni dan disebarkan ke arah penonton di akhir tarian sebagai bentuk ‘selamat datang’. Perbedaan tujuan kedua jenis tarian ini dapat dilihat dari fungsinya juga, yakni untuk Tari Pendet Sakral ke arah religius dan adat sedangkan Tari Pendet Penyambutan ke arah hiburan. Meskipun demikian, kedua seni ini adalah kebanggaan bagi tanah air.

Keunikan

1. Seni sakral yang melampaui waktu

Tidak bisa dipungkiri, keindahan Tari Pendet tidak habis termakan waktu. Ia sudah ada sejak peradaban Hindu berkembang di Bali. Ditampilkan di berbagai upacara keagamaan hingga saat ini di depan layar kaca. Justru semakin berkembang seiring berjalannya waktu secara keseluruhan penampilan. Tari Pendet tetap kokoh mempertahankan kesakralannya walaupun pengaruh budaya asing sudah merajalela dewasa ini.

2. Seni yang tidak mengenal usia

Menarikan kesenian ini tidak terbatas pada umur seseorang. Kita bisa menari setiap gerakan dan bahkan menampilkannya tanpa memandang usia kita berapa. Namun perlu diberi catatan, Tari Pendet Penyambutan umumnya memang didominasi oleh remaja putri. Sedangkan Tari Pendet Sakral bisa ditarikan oleh anak-anak hingga lansia. Ketulusan hati diperlukan untuk bisa melakukan gerakan Pendet.

3. Seni berkelas internasional

ciri khas tari pendet
Pertunjukkan Tari Bali di National Gallery of Australia (NGA). Sumber: news.detik.com

Dulu kala, penampilannya hanya bisa dilihat di Pura-Pura Bali, sekarang sudah menjadi bunga yang mengharumkan nama Indonesia. Semenjak dipopulerkan oleh pembukaan Asian Games 1962 di Jakarta, nama Tari Pendet tersebar luas baik taraf nasional maupun internasional. Ia juga berhasil meraih gelar MURI dan eksis di media-media mancanegara. Seperti contoh, KBRI menggelar pertunjukkan tarian Bali ini di National Gallery of Australia (NGA) yang berhasil membuat lebih dari 500 penonton dari Negeri Bumerang takjub terkesima.

Aturan dalam Tari Pendet

Tarian khas Bali ini memiliki segenap aturan yang perlu diperhatikan oleh kita. Di antaranya adalah:

1. Jumlah penari

Biasanya Tari Pendet ditampilkan oleh empat sampai enam penari. Angka genap sekarang lebih populer karena bisa dilakukan secara berpasangan untuk pola lantainya. Jika jumlah penari ganjil seperti lima orang, umumnya digunakan untuk membuat patokan atau titik tengah sehingga ada satu penari yang ditonjolkan di tengah. Jika ingin menggelar pentas seni yang besar, bisa merancang hingga ratusan penari seperti pada Asian Games 1962 yang melibatkan 800 lebih penari.

2. Durasi penampilan

Durasi penampilan Tari Pendet beragam dan bisa dikondisikan sesuai dengan kebutuhan. Umumnya berdurasi sekitar delapan sampai sepuluh menit dari awal musik iringan mulai hingga selesainya tarian.

3. Ukuran panggung

Ukuran panggung sangat menentukan pola lantai dan jarak antar penari ketika menari. Idealnya, panggung harus memiliki ukuran yang pas sehingga penari nyaman untuk menggerakkan gestur Pendet, yakni sekitar 8×6 meter. Tidak harus membentuk panggung yang megah dengan tenda seperti panggung konser musik, panggung Tari Pendet bisa di bawah, di lantai atau istilahnya lesehan.

Gerakan dasar

Tenang saja, menarikan Tari Pendet tidak sesulit yang dikira. Kuncinya adalah latihan dan ketulusan dalam mempelajari gerakan. Ada teknik atau gerakan dasar untuk kalian yang ingin mempelajarinya.

1. Gerakan kaki

Gerakan kaki dalam Tari Pendet disebut Gegajalan. Kunci utama dalam gerakan ini terletak pada kekuatan kuda-kuda kaki kita. Kaki harus mampu menahan setiap gerakan atau langkah, jadi pastikan kaki kita dalam kondisi yang baik sebelum memulai. Gerakan kaki juga terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu gerak Tampak Sirangpada (telapak kaki sama serong), Ngembang (berjalan dan melangkah), Ngandang Arep (jalan ke depan), Milpil (jalan cepat), Nyregseg (bergeser cepat), Agem (membuka satu tapak dan jari-jari kaki ditarik ke atas).

2. Gerakan Tangan

Istilahnya disebut Pepiletan. Kondisi tangan kita menentukan pergerakan jari, jadi perlu diperhatikan juga. Pada gerakan ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu Luk Nagastru (gerakan tangan berputar ke dalam) dan Luk Nerudut (gerakan tangan haluan seiring).

3. Gerakan Jari

Masih tergolong ke dalam Pepiletan hanya saja, jari kita menentukan keindahan gerakan secara detail dan rinci. Gerakan kecil pada masing-masing jari kita membutuhkan usaha yang lebih dan ketelitian agar gerakannya terbentuk dengan baik. Ada dua gerakan dasar, yaitu Nyakup bawa (gerakan jari mencakup) dan Ulap-Ulap (gerakan jari melambai-lambai).

4. Gerakan Badan

Gerakan keseluruhan badan kita disebut Leluwesan. Gerakan pinggul mengikuti langkah dan gerakan kaki sedangkan lengan kita digerakkan cukup dengan digetarkan (Ngejatpala) karena fokus dari tarian ini terletak pada tangan, jari, kaki, dan keseluruhan kepala kita.

5. Gerakan Leher

Pernah melihat penari Pendet menggeleng-gelengkan kepalanya? Itu disebut dengan Dedengkek. Menggelengkan leher kita terdiri dari gelengan halus (Uluwangsul) dan gelengan keras (Ngotag). Cukup dengan menggelengkan kepala kalian ke kanan dan ke kiri. Jika Uluwangsul, berarti leher digelengkan dengan pelan dan halus sedangkan Ngotag digelengkan dengan sedikit keras, cepat, dan kuat.

6. Gerakan Mata

Selain kelentikan jari, mata kita digunakan untuk menghanyutkan emosi penonton dengan tatapan dan ketajamannya. Dengan banyak latihan mata kita dapat memiliki nyawa dan ekspresinya tersendiri. Ada dua gerakan mata, pertama Nyeledet (gerakan mata ke kanan dan ke kiri) dan kedua Ngiler (gerakan mata berputar). Setiap lirikan baik Nyeledet atau Ngiler harus mengikuti lantunan dan tempo musik iringannya, tidak bisa asal untuk menggerakkannya.

Gerakan Lanjutan

gerak tari pendet
Ilustrasi tahapan gerak Tari Pendet. Sumber: perpustakaan.id

Pada bagian ini kita akan menggabungkan beberapa teknik gerakan dasar menjadi satu urutan gerak Tari Pendet. Pastikan kalian sudah berlatih gerakan-gerakan dasarnya terlebih dahulu supaya tidak bingung dan tubuh terbiasa dengan rutinitas gerakannya. Ikuti langkah-langkah berikut.

  1. Ngembang Luk Penyalin, artinya berjalan ke depan berbelok-belok ke kanan dan kiri dengan tempo cepat sambil Ngotag (menggelengkan kepala ke kanan dan kiri dengan keras).
  2. Duduk bersimpuh untuk mengambil bunga atau wadah air lalu gerakan Manganjali (menyembah).
  3. Gerak peralihan dari irama cepat ke lambat. Ngagem kanan disertai Luk Nerudut dan Nyeledet ke kiri
  4. Ngotag pinggang bertukar tempat dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
  5. Ngagem kanan dengan irama lambat. Kemudian Luk Nagastru, Nyeledet kanan, Luk Nerudut, Luk Nagastru, dan Nyeledet kanan.
  6. Ngentrag berjalan cepat lalu menabur bunga ke arah penonton sambil berjalan Ngembang Luk Penyalin.
  7. Berputar ke kiri dan diakhiri dengan gerakan Nyakup Bawa.

Motif dan komposisi gerak untuk tiap penampilan berbeda-beda dan banyak ragamnya. Tidak terbatas hanya satu langkah/ajaran seperti di atas. Untuk lebih paham lagi dalam praktiknya, simak video tutorial Tari Pendet berikut ini.

Belajar Tari Pendet Bali Part 1/2

Belajar Tari Pendet Bali Part 2/2

Adapun video penampilan Tari Pendet yang ditarikan oleh penari-penari Pendet profesional, silahkan cek video berikut.

Pakaian

Setiap dalam menari, kostum atau busana pasti diperlukan dan menyesuaikan untuk masing-masing tarian. Tari Pendet memiliki pakaiannya sendiri, yakni sebagai berikut.

1. Pakaian dalam

Bukan pakaian dalam biasa, pakaian dalam untuk menari Pendet cukup sederhana. Biasanya menggunakan Tapih merah bermotif Crap Crap warna emas untuk pinggang ke bawah sampai kaki. Kemudian Kemben Prade berwarna merah dengan motif emas dipakai untuk atasan. Sabuk Stagen dan sabuk Prade digunakan untuk mengunci kemben dan tapih agar tidak longgar.

2. Pakaian luar

Untuk pakaian luar menggunakan selendang merah polos yang dililitkan di badan dan diletakkan di pundak. Lalu perut serta pinggang dibalut atau ditutup dengan Angkin (katun) berwarna kuning emas.

Properti yang digunakan

Setelah mengetahui tentang gerakan dan pakaian Pendet, ada baiknya kita melihat apa saja perlengkapan dan kebutuhan lain yang digunakan dalam penampilan. Ada properti yang digunakan untuk penari dan untuk panggung.

1. Aksesoris yang digunakan

Pakaian yang dikenakan oleh penari perlu dilengkapi dengan pernak-pernik, di antaranya adalah Subeng (anting), rambut yang disasak dengan Pusung Gonjer yang dihias dengan bunga-bunga seperti bunga jepun di atas telinga kiri, kamboja di atas telinga kanan, mawar di tengah kepala, dan cempaka di belakang bunga mawar, gelang berwarna emas, dan kalung.

Selain aksesoris yang dipakai untuk penari, ada juga properti yang digunakan ketika menari, yaitu bokor, nampan, atau wadah kecil yang berisi air suci atau bunga warna-warni dan janur. Nantinya dipegang dengan tangan kanan dan disebarkan ke arah penonton sebagai tanda penyambutan.

2. Properti tambahan untuk panggung

Properti yang digunakan untuk panggung sangat menyesuaikan dengan kebutuhan kita. Bisa saja tidak menggunakan properti sama sekali. Namun, ada baiknya untuk menambahkan sebagai dekorasi dan memberikan visual pelengkap untuk penampilan.

Biasanya panggung diberi dekorasi seperti replika atau miniatur dari bangungan-bangunan pura seperti Candi Bentar (semacam gapura) yang bisa digunakan sebagai jalan masuk penari di panggung atau tugu-tugu (Meru dan Penglurah), dan lain-lain. Bisa juga panggung didesain seperti bale di Pura yang dilengkapi dengan janur dan payung-payung tinggi.

Pola Lantai

gerak dasar tari pendet
Pola lantai melengkung dengan jumlah lima penari. Sumber: https://perpustakaan.id/pola-lantai-tari/

Pentingnya pola lantai dalam menari adalah terjaganya posisi penari agar tidak bertabrakan satu sama lain, menciptakan kekompakkan, teraturnya gerakan, dan dari sisi penonton akan terlihat indah secara keseluruhan. Suatu tarian memiliki ciri khas pola lantainya masing-masing. Untuk Tari Pendet sendiri menggunakan pola lantai melengkung, pola huruf V, serta pola lantai lurus dan menghadap ke samping kanan dan kiri.

Musik iringan

iringan tari pendet
Lantunan Gong Kebyar mengiringi penampilan Tari Pendet. Sumber: bisnis.com

Pertunjukkan tari kurang lengkap rasanya bila tidak diiringi dengan musik. Tetabuhan gamelan memandu jalannya tarian. Gamelan ini dinamakan Gong Kebyar yang juga berfungsi sebagai pengatur tempo dan ritme penari. Seperti contoh, jika dimainkan dengan cepat, maka gerakan penari juga mengikutinya dan sebaliknya.

Tata rias

make up tari pendet
Tata rias untuk penari Pendet. Sumber: diahcerita.com

Pada dasarnya, tata rias Tari Pendet menggunakan tata rias putri halus (alus luruh) yang dibutuhkan untuk memberikan tekanan atau aksen bentuk serta garis muka sesuai dengan karakter tarian. Tata rias juga sedikit berlapis sehingga terkesan tebal seperti tata rias pengantin.

Biasanya, alat-alat yang dipakai meliputi alas bedak, bedak tabur atau padat, eyeshadow warna kuning, emas, merah, coklat, sedikit hijau, dan biru untuk mempertajam arsiran pada kelopak mata, pensil alis warna hitam, eyeliner cair, maskara, extension bulu mata, blush on berwarna merah atau merah muda di pipi, lipstick merah, penyegar, dan pembersih muka.

Simak tutorial tata rias penari Pendet.

Ekspresi ketika menari

tari pendet istimewa
Ekspresi penari ketika menarikan Pendet. Sumber: suaraindonesiadance.com

Gerakan mimik wajah ketika menari dinamakan Entiah-tjerengu. Terdiri dari Luru (riang gembira) dan Kenjung Manis (senyum) yang berarti memperlihatkan ekspresi senang dan tersenyum ramah dengan kedua mata membuka sedikit melotot.

Apakah laki-laki bisa menarikan Tari Pendet?

artikel tari pendet
Enam laki-laki di posisi belakang menari Pendet. Sumber: tribunnews.com

Tari Pendet semata-mata memang ditujukan untuk kaum hawa. Laki-laki biasanya yang memainkan alat musik untuk mengiringinya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa laki-laki juga bisa belajar dan bahkan menarikan di atas panggung.

Seperti kasus enam laki-laki didandani seperti perempuan di acara Perayaan HUT ke-53 ST. Darma Sawitra di Denpasar yang diliput oleh Tribun News. Meskipun memunculkan sedikit kontroversi karena tidak serius dalam menarikannya, tetapi mengartikan bahwa masih ada kesempatan bagi pria untuk bisa menarikan tari Bali ini.

Atraksi wisata Tari Pendet di Bali

pertunjukan tari pendet di balipertunjukan tari pendet di bali
Tari Pendet kini menjadi atraksi wisata populer di Bali. Sumber: keluyuran-indonesia.blogspot.com

Jika kalian berwisata ke Bali, banyak penawaran kegiatan dan objek wisata yang tersedia. Salah satu alternatifnya adalah pagelaran Tari Pendet. Beberapa tempat yang menawarkan pertunjukkan Tari Bali ini di antaranya adalah Tugu Hotel, Museum Arma Ubud, Puri Ubud, dan tempat-tempat lain. Tidak hanya Tari Pendet, mereka menawarkan penampilan lain juga seperti Tari Kecak, Tari Legong, Ramayana, dan lain-lain.

Kontroversi Tari Pendet Indonesia dengan Malaysia

Walaupun berjasa mengharumkan nama bangsa, Pendet sempat membawakan sedikit gejolak pada Indonesia dengan tetangga ASEAN-nya, yakni Malaysia. Negeri Jiran mengklaim bahwa Tari Pendet adalah bagian dari kebudayaannya pada program televisi ‘Enigmatic Malaysia’ di Discovery Channel.

Masyarakat Indonesia tidak bisa berlaku banyak karena Pendet sendiri belum memiliki hak cipta dan tidak pernah dipatenkan karena nilai-nilai spiritualnya yang begitu luas serta tidak bisa dimonopoli sebagai ciptaan manusia. Pemerintah Malaysia menyatakan bahwa klaim tersebut dibantah karena program dibuat oleh Discovery Channel Singapura. Akhirnya, pihak Discovery TV memberikan pernyataan maaf kepada kedua negara melalui surat. Mereka menyatakan bahwa pihak televisi bertanggung jawab penuh atas kasus ini.

Setelah itu, masyarakat berharap pemerintah segera mematenkan salah satu budaya emas asal Bali ini dan konflik dengan Malaysia tidak muncul kembali.

Mungkin sampai di sini pembahasan tentang Tari Pendet. Kamu juga bisa pelajari tarian bali lainnya, seperti Tari Legong, Tari Rejang Renteng hingga Tari Janger.

Geolana Wijaya Kusumah

Selamat datang di bumi Geo! Halo, aku Geo bisa juga dipanggil Geol. Ya benar sekali, sesuai dengan namaku, aku suka dengan hal-hal berbau Geografi dan hobiku bergeol alias Dance.

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar