Kerajaan Waigeo

Kerajaan Waigeo merupakan salah satu dari empat kerajaan besar yang berdiri di Kepulauan Raja Ampat. Kerajaan tersebut merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Islam yang ada di Maluku dan banyak mendapatkan pengaruh dari kerajaan yang terletak berdekatan dengan wilayah Papua tersebut.

Meskipun demikian, keberadaan Kerajaan Waigeo jarang diketahui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia seperti Kerajaan Islam lainnya seperti Kerajaan Demak.

Oleh karena itu, pada artikel ini kami menyajikan ulasan terkait sejarah, kehidupan masyarakat, pengaruh islam, hingga runtuhnya Kerajaan Waigeo. Bagi yang belum tau, silahkan simak sampai habis artikelnya!

Sejarah Kerajaan Waigeo

kerajaan waigeo kerajaan misool kerajaan salawati kerajaan sailolof kerajaan kaimana berasal dari
en.wikivoyage.org

Sejarah berdirinya Kerajaan Waigeo tidak lepas dari kisah sejarah Kepulauan Raja Ampat.

Menurut cerita rakyat yang beredar, dahulu kala ada seorang wanita yang menemukan tujuh buah telur yang kemudian dia simpan. Di antara tujuh telur tersebut, empat telur menetas menjadi anak laki-laki dan satu telur menetas menjadi anak perempuan, sedangkan dua lainnya berubah menjadi hantu dan batu. Kelima anak tersebut memakai pakaian halus yang konon menjadi ciri khas keturunan raja. Masing-masing dari mereka diberi nama War, Betani, Mohamad, Dohar, dan Pintolee (perempuan).

Setelah dewasa, keempat pangeran tersebut berpisah dan mendirikan kerajaan masing-masing.
War menjadi Raja di Waigeo, Betani menjadi Raja di Salawati, Dohar menjadi Raja di Misool, dan mohamad menjadi Raja di Waigama. Sedangkan sang Putri, Pintolee diketahui sedang hamil dan diletakkan dalam kulit Bia (kerang besar) oleh keempat kakaknya dan dihanyutkan hingga terdampar di pulau Numfor.

Satu telur lagi yang berubah menjadi batu diberi nama Kapatnai dan diperlakukan sebagaimana Raja. Batu tersebut disemayamkan di sebuah tempat khusus dan disandingkan dengan dua batu lain yang dianggap sebagai pengawalnya. Hingga kini, batu tersebut menjadi tempat pemujaan masyarakat suku Kawe dan dimandikan setiap satu tahun untuk menghormatinya.

kerajaan waigeo ppt
pinkyblackpacker.

Menurut kacamata sejarah, pada abad ke 15, wilayah Papua terutama daerah pesisir papua di pulau Biak sampai Mimika menjadi bagian dari mandala Kesultanan tidore. Namun, wilayah pulau raja Ampat menjadi bagian dari Kesultanan Bacan dan kesultanan Tidore. Kesultanan Tidore pada saat itu merupakan kerajaan besar yang menganut adat Persekutuan sembilan atau uli-Siwa dan lokasinya berdekatan dengan wilayah Papua.

Kesultanan Tidore kemudian mengangkat 4 Raja lokal untuk memimpin di wilayah Waigeo, Misool, Salawati dan Waigama yang merupakan 4 pulau terbesar di antara gugusan kepulauan tersebut, dari situlah kemudian nama Raja Ampat disematkan. Kepulauan Raja Ampat karena kepulauan tersebut memiliki empat orang Raja.

Lokasi, Letak geografis, Peta wilayah

kerajaan waigeo kerajaan misool kerajaan salawati kerajaan sailolof
ksdarajaampat.blogspot.com

Kerajaan Waigeo terletak di pulau Waigeo atau yang juga sering disebut dengan pulau Amberi atau Waigiu, Provinsi Papua Barat dengan pusat kekuasaan di Wewayai. Pulau tersebut merupakan salah satu pulau terbesar dari kepulauan Raja Ampat dan diapit oleh Pulau Halmahera dan Pulau Papua, luasnya mencapai 3155 km dengan titik tertinggi 1000 mdpl. Letak koordinat pulau ini adalah o°12ˈLU 130°50ˈBT / 0,2°LS 130,833°BT dengan jarak sekitar 65 km dari barat laut pulau Papua.

Kehidupan di Kerajaan Waigeo

1. Kehidupan Politik

Penguasa Kerajaan Waigeo yang paling sering disebut dalam sejarah adalah Gandzun yang berkuasa pada tahun 1900 – 1918. Sangat sedikit sumber yang membahas tentang politik di kerajaan ini karena Kerajaan Waigeo masuk dalam wilayah kekuasaan Bacan dari Kesultanan Maluku, maka sistem pemerintahan yang berlaku adalah tunduk kepada Bacan.

2. Kehidupan Ekonomi

Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Kerajaan Waigeo adalah berdagang karena tanah Papua memiliki kekayaan alam berupa tambang dan rempah yang sejak dulu menjadi incaran para pedagang.

Sementara di wilayah Ternate dan Tidore, masyarakatnya memiliki sumber mineral dan bahan pangan yang melimpah sehingga terjalin lah hubungan perdagangan dan politik antara Kerajaan Kepulauan Raja Ampat dan Kerajaan Ternate Tidore. Sedangkan sistem ekonomi di daerah pesisir Waigeo didominasi oleh nelayan dan kegiatan bahari lainnya.

3. Kehidupan Sosial Budaya

Sejak zaman nenek moyang, masyarakat Papua telah terkenal sebagi masyarakat yang memiliki jiwa sosial tinggi, hingga masyarakat kerajaan Waigeo selalu menjunjung tinggi rasa sosial dengan saling membantu tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Karena kerajaan tersebut termasuk kerajaan Islam di Papua, maka masyarakatnya juga hidup dengan syariat dan hukum yang berlaku dalam agama islam.

Masuknya Islam di Kerajaan Waigeo

kerajaan waigeo adalah
materi4belajar.com

Menurut beberapa literatur sejarah, agama islam sudah mulai masuk ke tanah Papua sejak abad ke delapan di mana Kerajaan Hindu Majapahit mengalami keruntuhan dan empat tokoh islam mulai menyebarkan agama islam ke seluruh wilayah Indonesia. Keempat tokoh tersebut adalah Syekh Mansyur, Syekh Yakub, Syekh Amin, dan Syekh Umar.

Riwayat perkembangan islam di Kerajaan Waigeo sendiri tidak lepas dari kondisi peradaban islam yang berkembang di Kerajaan Maluku karena pada abad ke 15 terjadi perebutan kekuasaan atas wilayah Kepulauan Raja Ampat oleh dua kerajaan besar yaitu Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore. Setelah berhasil dikuasai oleh Sultan Bacan yang merupakan Kesultanan islam dari Maluku pada masa pemerintahan Sultan Mohammad al-Bakir, namun Thomas Arnold dalam bukunya menyebutkan bahwa raja Bacan yang pertama kali masuk Islam dan menyebarkannya adalah Zainal Abidin yang memerintah pada tahun 1521.

Penjelasan dari sumber lain juga menyebutkan bahwa Islam pertama kali masuk ke Papua Sultan Ibnu Mansyur atau yang terkenal dengan gelar Sultan Tidore X atau Sultan Papua I, memimpin ekspedisi ke daratan tanah besar (Papua). Sultan Ibnu Mansyur kemudian mengangkat Kaicil Patrawar putera Sultan Bacan dengan gelar Komalo Gurabesi dan dia kawinkan dengan puterinya yang bernama Boki Tayyibah. Setelah itu berdirilah empat kerajaan di empat pulau besar di gugusan Kepulauan Raja Ampat, salah satunya adala Kerajaan Waigeo.

Perlahan agama islam mulai menyebar di Kerajaan Waigeo dan menjadi agama resmi di kerajaan tersebut sehingga Kerajaan Waigeo hingga kini dikenal sebagai salah satu Kerajaan Islam yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan Islam di tanah Papua.

Pengaruh Islam

budaya kerajaan waigeo
cacanajayakertabhumi.blogspot.com

Pengaruh agama Islam terhadap masyarakat Papua terutama Kerajaan Waigeo dapat dilihat dari penerapan ajaran Islam yang digunakan sebagai hukum yang berlaku di wilayah Kerajaan. Perkembangan Islam di wilayah Papua membuat kehidupan sosial masyarakat memiliki warna baru yang mengisi aspek cultural mereka.

Terkadang terjadi kontradiksi antara ajaran agama islam dengan adat dan kepercayaan penduduk setempat yang membuat Islam berkembang sangat lambat.

Runtuhnya

sejarah berdirinya kerajaan waigeo
tabloid-wani.com

Penyebab runtuhnya Kerajaan waigeo dipengaruhi oleh beberapa peristiwa dan konflik. Yang pertama adalah masuknya Belanda ke wilayah Papua pada abad ke 17, pada saat itu Belanda ingin menguasai Papua karena kekayaan alamnya yang melimpah sehingga terjadi perlawanan sengit terutama di Papua barat.

Menurut catatan sejarah, konflik tersebut baru berakhir setelah terjadinya peristiwa Trikora.
Untuk mengusir Belanda, Indonesia mendapatkan bantuan dengan mengerahkan sepuluh kapal tempur dan kapal perang tercanggih milik Uni Soviet.

Sebab yang kedua adalah adanya konflik agama, walaupun nenek moyang agama Islam telah terlebih dulu masuk ke Papua, namun dengan adanya pembunuhan dimana-mana, umat islam terpaksa mengikuti ajaran Nasrani. Paham misionaris dari katolik dan protestan juga telah masuk ke wilayah ini.

Perlahan, tokoh-tokoh Islam mulai kembali menyebarkan ajaran Islam di tanah Papua terutama di wilayah pesisir pantai. Selain itu, sering terjadi pertentangan antara ajaran agama Islam dengan adat yang berlaku di masyarakat setempat.

Peninggalan dan Sumber Sejarah

sejarah kerajaan waigeo di papua
sejarahkerajaanislamdipapuaindonesia.blogspot.com

Kerajaan Waigeo menjadi kerajaan islam yang berdiri di tanah Papua, khususnya Kepulauan Raja Ampat. Setelah keruntuhannya, eksistensi Kerajaan tersebut bisa kita lihat dari peninggalan-peninggalan yang didominasi oleh bangunan-bangunan Islam seperti masjid. Diantara bukti peninggalan tersebut adalah masjid Tunasgain di fak Timur, masjid Tubirseram di kabupaten Fakfak, dan masjid Patimburak di kampung Patimburak.

Walaupun sedikit yang mengetahui keberadaan Kerajaan Waigeo, namun Kerajaan tersebut memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di tanah Papua.

Sebagai tambahan informasi, ada juga lho Kerajaan Bima yang turut memberikan pengaruh terhadap penyebaran agama Islam di pulau lain.

Semoga seuruh isi artikel bermanfaat ya.

Farida Alviyani

Hi, I'm Alvi, who has an interest in writing, traveling and photography,

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar