Kerajaan Persia

Kerajaan persia merupakan peradaban kuno terbesar yang menjadi pusat perkembangan kebudayaan, ekonomi, sains, dan teknologi pada masanya.

Keberhasilannya bukan hanya karena berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di sekitarnya, tapi juga banyak sekali teknologi dan sistem yang dibuat oleh kerajaan yang saat ini telah menjadi wilayah negara Iran tersebut, diantaranya masih digunakan sampai sekarang.

Lebih jelasnya, yuk simak mengenai sejarah, sistem pemerintahan, hingga peninggalan-peninggalan Kerajaan Persia pada artikel di bawah ini!

Sejarah Kerajaan Persia

sejarah pendiri kerajaan persia
id.wikipedia.org

Kerajaan Persia pertama kali didirikan oleh Cyrus Agung yang mendapat julukan raja dari para raja atau ashamses pada tahun 550 SM. Cyrus merupakan cucu dari Raja Mendes, Astyages, namun, bukannya menjadi cucu yang akan diwarisi kerajaan, kakeknya justru telah merencanakan pembunuhanya saat Cyrus lahir. Beruntung, pembunuh suruhan kakeknya justru menyelamatkan dan merawatnya. Setelah berumur 10 tahun, Cyrus kembali kepada orang tua kandungnya, Raja Cambyses I dan Putri Mandane yang juga mendapatkan perlakuan buruk dari raja Mendes.

Penindasan yang dilakukan oleh kakeknya menumbuhkan kebencian di hati Cyrus, hingga pada tahun 553 SM, Cyrus muda memimpin perang melawan kakeknya. Cyrus menyongsong kemenangan atas perang yang terjadi selama tiga tahun tersebut, kemenangan itu pula lah yang menjadi awal mula kelahiran kerajaan Persia.

Lokasi, Letak geografis, Peta Wilayah

gambar peta wilayah kerajaan persia
greelane.com

Kerajaan Persia atau juga dikenal dengan kekaisaran Akhemeniyah terletak di daerah yang bernama Parsua ( Persis dalam bahasa Yunani) yang dibatasi oleh Teluk Persia di timur dan Sungai Tigris di barat. Seiring berjalannya waktu, kerajaan yang dipimpin oleh Cyrus Agung ini berhasil menaklukkan beberapa daerah di sekitarnya dan memperluas wilayah kekuasaan hingga menjadi kerajaan dengan wilayah terluas pada masa peradaban kuno.

Setelah mengalahkan Bangsa Medes, Babilonia dan Lydia, Persia mulai menaklukan Mesir dan Asia Kecil, hingga pada puncak kejayaannya luas wilayahnya telah membentang hingga 8 juta km dari semenanjung Balkan di eropa yang kini menjadi negara Ukrania, Rumania dan Bulgaria, ke lembah Indus di India barat Laut dan wilayah Mesir di selatan. Dalam sejarah barat, Persia disebut-sebut sebagai musuh negara Yunani selama masa perang antara kedua negara tersebut.

Wilayah kekuasaan kerajaan Persia kini menjadi Iran, Sebagian Asia tengah, Thrakia dan Makedonia, Turki, Pakistan, Irak, Afghanistan, Lebanon, Suriah, Yordania, Israel, Arab Saudi Utara, semua pusat pemukiman di Mesir Kuno hingga Libya, serta sebagian besar daerah pesisir Laut Hitam.

Kehidupan Kerajaan Persia

Kerajaan Persia disebut dalam sejarah sebagai Kerajaan yang memiliki peradaban tinggi bahkan jika dibandingkan dengan Kerajaan Romawi. Kehidupan bangsa Persia yang damai membuat bangsa tersebut mencapai keberhasilan di berbagai bidang dan menjadi bangsa terbesar yang pernah ada di masa itu.

Sistem Pemerintahan

istana ibu kota persepolis kerajaan persia

Segera setelah berdiri, Kerajaan Persia menjadi kerajaan Adikuasa pertama yang ada di Dunia, sejarah menyebutkan belum pernah ada peradaban sebesar kerajaan Persia sebelum masa itu. Di bawah kepemimpinan Cyrus Agung, Persia berhasil membangun sistem pemerintahan pertama yang menguasai tiga situs penting peradaban awal umat manusia di dunia yaitu lembah sungai Nil di Mesir, lembah Indus di India, dan Mesopotamia. Meskipun meluaskan wilayah dengan cara melakukan penaklukan ke sejumlah wilayah, namun pemerintah dan bangsa Persia tidak bertindak egois dan semena-mena terhadap penduduk lokal, mereka menegakkan hukum secara universal.

Raja Cyrus dan Darius I menciptakan dan mengembangkan administrasi kerajaan yang kemudian menjadi model untuk administrasi kerajaan-kerajaan di masa sekarang. Hukum yang berlaku di wilayah kerajaan Persia ditegakkan secara adil dan merata untuk semua kalangan. Kerajaan Persia berpusat di Ibu kota Persepolis yang berada di Iran selatan dan saat ini menjadi situs arkeologi terbesar di dunia. Pada tahun 1979 bangunan tersebut masuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO.

Pada masa pemerintahan Raja Darius I, wilayah kerajaan Persia dibagi menjadi 20 provinsi yang dikepalai oleh Gubernur. Untuk mempermudah pengelolaan wilayah, raja Cyrus membangun dasar-dasar sistem kurir atau surat, kemudian disempurnakan oleh Darius I dengan membangunjaringan komunikasi untuk menghubungkan wilayah kekaisaran. Pada masa ini pula dibangunlah jalan raya sepanjang 1.600 mil dari Sardis ke Susa, yang mana disepanjang jalan banyak terdapat penginapan, dimana kuris kerajaan bisa mendapat persediaan makanan dan kuda.

Seni Budaya

naqsh e rustam adalah tempat ditemukannya peninggalan seni budaya kerajaan persiampat d
commons.wikimedia.org

Bangsa persia kuno terkenal dengan penciptaan karya seni yang luar biasa, yang kelak mempengaruhi kebudayaan peradaban yang muncul setelah masa kekaisaran Persia kuno, diantaranya kesenian tersebut adalah seni ukir, logam, tenun dan arsitektur. Seni Persia awal yang ditemukan di sebuah kuburan kuno tempat dimakamkannya Raja-raja Achaemenid, Naqsh-e Rustam berupa relief yang terukir pada batu-batu besar dan tebing. Di tempat tersebut ditemukan pula mural batu rumit yang menggambarkan tentang kemenangan pertempuran dan adegan berkuda.

Sekitar tahun 1870 seorang penyelundup menemukan artefak emas dan perak diantara reruntuhan dekat sungai Oxus di daerah yang saat ini bernama Tajikistan. Diantara artefak yang dipercaya sebagai peninggalan Kerajaan Persia tersebut berupa kereta emas kecil, koin, dan gelang bermotif griffon, yaitu makhluk mitologi bertubuh singa, berkepala elang dan bersayap, hewan ini merupakan simbol dari kekaisaran Persia. Koin emas dan perak yang ditemukan tersebut dibawa ke London oleh Diplomat inggris dan anggota militer yang bertugas di Pakistan untuk disimpan di museum Inggris.

Selain ukuran dan logam, kain tenun Persia terutama karpet juga sangat terkenal di dunia. Awal mula seni tenun Persia berasal dari suku nomaden. Orang-orang Yunani kuno sangat menyukai karpet tenunan tangan yang berwarna cerah dengan motif rumit tersebut.

Ekonomi

Bangsa Persia umumnya hidup dengan bertani dan beternak domba atau biri-biri. Ketika berhasil menaklukkan beberapa wilayah, mereka tidak serta merta menindas penduduk di wilayah penaklukkan dengan menguasai secara paksa ekonomi mereka, bangsa Persia justru memilih untuk membangun ekonomi mereka sendiri dan juga ekonomi masyarakat dengan meningkatkan perdagangan, menciptakan standarisasi timbangan, dan mengembangkan koin resmi.

Sektor pertanian dan manufaktur dikenakan pajak 20 persen oleh pemerintah, pajak tersebut dikelola oleh pemimpin di setiap wilayah untuk kemudian disetorkan kepada kerajaan sebagai pusat pemerintahan.

Agama

zoroastrianisme adalah agama kerajaan persia
history.com

Persia seringkali dianggap sebagai kekaisaran yang identik dengan agama islam, pada kenyataannya, islam menjadi agama dominan setelah Persia berhasil menaklukan Arab pada abad ke tujuh.

Pada awal berdirinya kerajaan Persia, negara yang dianut oleh masyarakatnya adalah Zoroastrianisme. Agama tersebut dianggap sebagai agama monoteistik pertama di dunia dengan namanya yang diambil dari nabi Persia, Zoroaster atau Zarathustra. Zoroaster diperkirakan hidup diantara tahun 1500 SM – 500 SM, dia mengajari pengikutnya untuk menyembah satu dewa, bukan banyak dewa seperti yang sebelumnya dilakukan oleh masyarakat saat itu.

Raja-raja kekaisaran Persia pertama, terutama Cyrus Agung merupakan penganut Zoroastrianisme yang taat. Meskipun demikian, dia tidak memaksa rakyatnya untuk menganut agama yang sama. Dia membebaskan rakyatnya untuk mempraktekkan kehidupan sosial dan agama sesuai dengan keinginan mereka. Bahkan, Cyrus mengizinkan orang Yahudi di Babel untuk kembali ke Yerusalem dan tindakan tersebut menuai pujian yang tertulis dalam tulisan suci Ibrani.

Model pemerintahan Cyrus dalam urusan sosial agama kemudian ditiru oleh penguasa selanjutnya hingga periode waktu ini disebut dengan masa perdamaian persia atau pax Persia. Hingga saat ini masih ada beberapa bagian negara Iran dan India yang mempraktekkan Zoroastrianisme sebagai agama minoritas.

Masa Kejayaan

raja di masa kejayaan kerajaan persia
sciencesource.com

Sejak awal didirikan oleh Cyrus Agung, Kerajaan Persia telah mencapai kejayaan dengan menaklukkan bangsa Medes, memperluas kekuasaan hingga ke beberapa wilayah di Asia kecil dan Asia Selatan, terutama di India barat, bahkan juga berhasil menaklukkan kerajaan Babilonia Baru yang pada saat itu memiliki kekuatan militer yang sangat unggul. Setelah berakhirnya masa kekuasaan Raja Cyrus akibat kekalahannya dari Bangsa tura, sempat terjadi ketegangan ketika mencari pengganti Raja Cyrus.

Akhirnya, para pimpinan Bangsa Persia sepakat untuk memilih putra Raja Cyrus, Cambysses, setelah itu ketegangan di kerajaan Persia mulai mereda. Raja Cambysses rupanya menuruni kemampuan ayahnya, pada masa kepemimpinannya dia berhasil memperluas wilayah hingga ke daerah Mesir, prestasi tersebut sangat menakjubkan karena pada saat itu wilayah Mesir merupakan wilayah yang sulit untuk ditaklukkan.

Kepemimpinan kerajaan Persia setelah Raja Cambysses meninggal digantikan oleh Raja Darius I yang mana di masa pemerintahannya inilah Kerajaan Persia mencapai puncak kejayaannya. Berbeda dari Raja-Raja sebelumnya, Raja Darius I tidak berambisi untuk memperluas wilayah dengan melakukan penaklukkan sejumlah wilayah, fokusnya adalah membangun peradaban bangsa Persia ke arah yang lebih maju.

Gebrakan yang dilakukan oleh Raja Darius I lebih mengarah pada pembangunan infrastruktur kota, Ia membangun kembali istana yang berada Ibu kota Persepolis dan menambahkan tangga raksasa sebagai akses utama menuju istana, ia juga membangun sebuah istana megah di daerah Suza.

Meski tidak berambisi melakukan penaklukkan, Darius tetap memperkuat militernya dengan memilih prajurit yang telah setia terhadap Raja Persia, ia memberikan fasilitas mewah dan upah yang tinggi kepada prajurit yang telah lama mengabdi untuk Kerajaan Persia. Selain itu, Raja Darius juga berhasil menyempurnakan beberapa sistem pemerintahan yang telah dibuat oleh Raja sebelumnya sehingga bangsa Persia bisa dikatakan berada di masa kemakmuran.

Kehebatan-Kehebatan

Kerajaan persia dikenal sebagai pusat peradaban terbesar pada masanya yang telah banyak menghasilkan terobosan-terobosan baik dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan sistem politik.

1. Penemu Kincir Angin

kincir angin bukti kehebatan kerajaan persia
kumparan.com

Sejarah mengklaim bahwa bangsa yang pertama kali menemukan kincir angin adalah Persia. Mereka menggunakannya untuk mengairi lahan dan menggiling hasil pertanian mereka. Desain kincir angin vertikal yang mereka buat merupakan cikal bakal kincir angin yang digunakan hingga saat ini.

2. Bangsa Pertama Penggagas HAM

cyrus cylinder adalah dokumen ham kerajaan persia
kumparan.com

Bangsa Persia dipercaya sebagai bangsa penggagas HAM. Hal ini diperkuat oleh adanya Cyrus Cylinder, sebuah dokumen peningggalan bangsa Persia yang berisi tentang sistem yang mengatur HAM. Di antara isi Cyrus Cylinder adalah mengatur tentang kebebasan menganut agama, kebebasan berbahasa dan persamaan ras.

Selain itu, Cyrus Cylinder juga mengatur tentang pemberian kesempatan kepada budak dan orang asing untuk kembali ke kampung halaman mereka. Pada saat perang dengan Yunani, Persia juga menghapus sistem perbudakan yang ada pada masa itu.

3. Perintis Era Mata-mata

Persia menciptakan inovasi di bidang intelijen dengan membentuk agen mata-mata (spionase) yang mereka gunakan untuk menjaga stabilitas negara.

Kerajaan Persia yang terbagi menjadi 20 wilayah yang di setiap wilayahnya dipimping oleh gubernur. Salah satu tugas Gubernur adalah mengatur keuangan wilayahnya dan memberikan upeti kepada raja. Raja kemudian membentuk agen mata-mata yang bertugas untuk mengawasi pengelolaan uang di wilayah dan memastikan pajak yang dibayarkan sudah sesuai.

4. Membangun Jalan Terpanjang

gambar peta jalan terpanjang yang kerajaan persia
alchetron.com

Sebagai peradaban besar yang memiliki wilayah luas membuat Persia membangun jalan panjang untuk mempermudah akses ekonomi dan kontrol wilayah. Jalan yang dibangun atas ide Raja Darius 1 ini membentang dari wilayah Sardis, Turki sampai daerah Susa, Iran dan tercatat sejarah sebagai jalan terpanjang yang pertama kali dibangun dengan jarak sekitar 2699 kilometer.

5. Memiliki pengaruh terhadap Perkembangan Bahasa Inggris

Selain memiliki pengaruh terhadap perkembangan ekonomi dan budaya, Persia juga memiliki pengaruh terhadap perkembangan bahasa Inggris. Hal ini bisa dilihat dari sebagian besar kosa kata bahasa Inggris yang memiliki kemiripan atau disadur dari bahasa Persia seperti ‘Daugter’ diambil dari bahasa Persia yaitu ‘Dokhtar’, ‘Balakhana’ dalam bahasa Persia menjadi ‘balcony’ dalam bahasa Inggris, ‘Hashasheen’ menjadi ‘Assassin’, dan ‘Shah Mat’ menjadi ‘Checkmate’.

Runtuhnya Kerajaan Persia

gambar pertempuran kerajaan persia dengan alexander
widyanpn.blogspot.com

Pada tahun 480 SM, Kerajaan Persia mengalami periode penurunan setelah terjadi kegagalan invasi Yunani oleh Xerxes I. Pertahanan atas tanah persia menghabiskan dana kerajaan dan berimbas pada kenaikan pajak yang memberatkan.

Pada tahun 465 SM, Xerxes I digantikan oleh Artaxerxes I yang mana pada masa pemerintahannya, dia banyak melakukan perubahan seperti memindahkan Ibukota Persia dari Persepolis ke Babilonia, penggantian bahasa Elam sebagai bahasa pemerintahan menjadi bahasa Aram, dan penggunaan kalender matahari sebagai kalender nasional, serta menjadikan agama Zoroastrianisme sebagai agama negara.

Sepeninggal Artaxerxes I, kepemimpinan diambil alih oleh putra sulungnya, Xerxes II yang kemudian dibunuh oleh saudara tirinya setelah beberapa minggu kematian ayahnya. Setelah itu, perebutan tahta Kerajaan tak terelakkan, bahkan Artaxerxes III berkuasa setelah membunuh delapan saudara tirinya. Empat tahun kemudian, Artaxerxer III meninggal dengan sebab yang tak jelas, namun ada yang mengatakan bahwa ia dibunuh oleh salah satu menterinya yang bernama Bagoas.

Kekuasaan kemudian diambil alih oleh Artaxerxer IV, namun sebelum sempat memerintah, dia juga tewas diracun oleh Bagoas. Tak hanya itu, Bagoas ternyata juga membunuh semua anak Arses dan para pangeran di Persia. Bagoas akhirnya menempatkan keponakan Artaxerxes IV, yaitu Darius III sebagai Pengganti. Setelah menjadi raja, Darius III justru menghukum Bagoas dan secara pribadi memerintahkannya untuk meminum racun.

Pada tahun 333 SM, terjadi penyerangan oleh Alexander dan pasukan Macedonia yang sedang membawa misi penaklukan yang telah dilakukan ayahnya sebelum meninggal. Setelah berhasil menduduki Mesir, Alexander memimpin pasukannya menuju Mesopotamia, di sinilah mereka berhadapan kembali dengan pasukan Persia yang dipimpin oleh Darius III. Dalam peperangan yang dikenal dengan pertempuran Gaugamela tersebut, pasukan Persia kalah dan melarikan diri.

Alexander kemudian memerintahkan pasukannya untuk mengejar hingga kee Arbella, namun gagal menangkap Darius III. Mereka akhirnya melakukan penaklukan wilayah Babilonia dan bergerak ke daerah Susa yang mana merupakan salah satu pusat pemerintahan Kerajaan Persia. Alexander berhasil menguasai Susa dan mengambil banyak harta pusaka yang ada di kota tersebut. Tak puas sampai disitu, dia kembali memimpin pasukannya menuju Persepolis, Ibu kota kerajaan Persia.

Namun, penaklukan kota penting Persia tersebut tidak semudah yang dibayangkan, Alexander dan pasukannya harus menghadapi perlawanan sengit dari pasukan elit Persia yang dipimpin oleh panglima terbaik Persia, Artobarzanes. Keberhasilan Panglima Artobazarnes menghadang Alexander di jakur masuk Persepolis memberikan waktu bagi pasukan Persia untuk mengamankan harta pusaka penting yang banyak disimpan di sana.

Ternyata, Kerajaan Persia tidak hanya harus menghadapi serangan dari luar, di dalam wilayah kerajaan, raja juga harus menghadapi pemberontakan yang dipimpin oleh Bessus, sehingga ketika Alexander berhasil menduduki kota Baktria, dia harus menghadapi kenyataan bahwa Raja Darius III telah tewas. Setelah membunuh Darius III, Bassus dan pengikutnya memproklamirkan diri sebagai penguasa baru Kerajaan Persia dengan memakai gelar Artaxerxes V, penguasa baru tersebut kemudin menarik pasukannya hingga ke wilayah Asia tengah.

Momen tersebut dimanfaatkan oleh Alexander untuk menguasai Persia dengan strategi yang cantik, dia menyebarkan kabar bahwa sebelum tewas, Darius III telah memilihnya untuk menjadi pemimpin menggantikan Darius III. Alexander juga menggelar upacara pemakaman suci untuk menghormati raja Darius III yang pernah menjadi lawan bertempurnya dan memerintahkan agar jasad Darius III dimakamkan bersama para penguasa Kerajaan Persia. Setelah mengklaim dirinya sebagai pengganti Raja, Alexander melakukan pengejaran Bessus dan pasukannya yang dianggap sebagai pembunuh raja dan ancaman bagi Bangsa Persia. Dalam pengejaran tersebut, Alexander berhasil membawa pasukannya ke wilayah-wilayah yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya, wilayah tersebut sekarang dikenal dengan negara Afganistan dan Tajikistan.

Setelah kehancurannya, Kerajaan Persia kembali berganti-ganti pemimpin dan terus menjadi wilayah yang ingin dikuasai oleh Kerajaan lain.

Namun walaupun telah bangkit dari masa kemunduran dan menjadi salah satu pusat perkembangan Islam pada masa Dinasti Safawi, kerajaan Persia tidak lagi bisa mencapai kejayaan seperti yang terjadi di masa Kekaisaran Akhemeniyah.

Farida Alviyani

Hi, I'm Alvi, who has an interest in writing, traveling and photography,

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar