Pakaian Adat Madura

Menurut berbagai sumber, termasuk wikipedia, Pulau Madura dihuni oleh suku Madura.

Suku bangsa Madura sendiri berasal dari beberapa pulau di sekitar Pulau Madura, seperti Sapudi, Raas, Kangean, dan Gili Raja.

Nah, pakaian adat khas dari salah satu daerah di Jawa Timur ini memang banyak dikenal berupa kaos putih bergaris-garis merah dan putih.

Selain itu, pakaian ini juga ternyata identik dengan penjual sate yang sering dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia.

Lalu, pertanyaan yang muncul adalah apa nama pakaian adat Madura ini?

Apa benar pakaian tersebut adalah pakaian penjual sate saja atau justru ada sejarahnya?

Apakah ada jenis baju adat khas daerah Madura lainnya selain baju tersebut?

Selain pria, adakah pakaian adat khas Madura untuk wanita?

Apakah pakaian yang digunakan pementasan tarian khas Madura juga termasuk pakaian adat?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, langsung aja kita bahas secara detail satu per satu lengkap dengan gambar, foto, dan keterangannya.

Macam-Macam Pakaian Adat Madura

1. Pakaian Adat Pesa’an

ilustrasi pakaian adat madura pesa'an
Sumber: http://souvenirshoponline.blogspot.com

Pesa’an merupakan jenis pakaian adat khas Madura yang digunakan oleh kaum laki-laki.

Pakaian ini merupakan busana untuk aktivitas sehari-hari dan juga digunakan saat ada acara resmi.

Penasaran saja ciri khas, filosofi yang terkandung hingga aksesoris yang biasa dipadukan dengan baju adat Pesa’an ini? Yuk, langsung cek penjelasan di bawah!

a. Ciri khas

Baju adat Pesa’an mempunyai ciri-ciri berupa baju bagian dalam bermotif garis merah dan putih yang disebut dengan baju sakera.

b. Sejarah Baju Sakera

ilustrasi pakaian adat madura baju sakera
Sumber: https://shopee.co.id

Nama Sakera berarti “pejuang anti penjajahan” dan ternyata merupakan sebutan untuk seorang pahlawan asal Madura bernama Sadiman yang berani melawan penjajahan Belanda pada abad ke-19.

Berdasarkan sejarah, Sadiman merupakan seseorang keturunan dengan sifat agamis yang kuat serta berprofesi sebagai mandor perkebunan tebu milik pabrik gula kancil Mas Bangli yang baik hati dan memperhatikan kesejahteraan pekerjanya.

Sadiman dikenal dengan perlawanannya terhadap Belanda karena rakyat ditindas untuk memenuhi ambisi mereka dalam membuka lahan baru.

Akibat sikapnya yang berani menentang Belanda, ia sempat disiksa dan dipenjara.

Meskipun sempat melarikan diri, Sadiman berhasil ditangkap kembali dan wafat setelah dihukum gantung.

Meskipun demikian ada versi lain yang mengatakan bahwa asal-usul baju sakera ini terinspirasi dari para pelaut Eropa.

c. Filosofi

ilustrasi pakaian adat madura filosofi
Sumber: https://m.bukalapak.com

Setelah mengetahui keunikan dan sejarah, pakaian Pesa’an juga ternyata mengandung banyak filosofi, yaitu:

· Motif bergaris-garis merah dan putih pada baju sakera dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap keberanian dan keteguhan Sakera dalam melawan penjajahan Belanda.

Selain itu, baju ini juga mengandung makna sikap tegas dan daya juang tinggi masyarakat Madura dalam menghadapi segala tantangan.

· Warna dominan hitam pada baju luaran dan celana melambangkan sikap gagah dan pantang menyerah

· Model pakaian yang longgar mengandung makna bahwa sifat orang Madura yang terbuka dan juga menggambarkan kebebasan.

· Ujung simpul mempunyai bentuk alif yang menyimbolkan bahwa Tuhan itu Esa dan mengandung pengertian masyarakat Madura yang taat dalam beragama, khususnya agama Islam.

d. Aksesoris

Pakaian adat Pesa’an biasanya dipadukan dengan beberapa aksesoris, yaitu:

· Tutup Kepala (Odheng/ Udeng)
ilustrasi odheng pakaian adat madura
Sumber: https://www.bukalapak.com

Odheng ini terbuat dari bahan kain, kertas, kawat dan lem.

Selain itu, ada beberapa model odheng khas Madura, diantaranya yaitu model rakyat dan bangsawan.

Odheng model rakyat dibuat berupa lipatan kain tanpa penutup kepala.

Sedangkan odheng bangsawan dibuat berupa lipatan kain dengan penutup kepala dan biasanya bahannya dari kain batik Setorjo.

Biasanya, pemakai dari odheng bangsawan ini dari kalangan pejabat dan juga tokoh masyarakat.

Odheng juga dapat dibedakan berdasarkan ukurannya, yaitu besar (peredhan) dan kecil (tongkosan).

Selain itu, odheng juga dapat dibedakan dari motifnya, seperti odheng motif dul-cendul, storjan, modang, garing/jingga, toh biru, dan bere’ songay.

Cara pemakaian odheng ternyata menentukan status seseorang.

Semakin tegak kelopak odheng maka akan semakin tinggi derajat kebangsawananan pemakainya.

Sebaliknya, semakin miring letak kelopak odheng maka semakin rendah derajat kebangsawananan pemakainya.

Terdapat beberapa versi sejarah atau cerita yang berkaitan dengan asal usul keberadaan odheng.

Beberapa diantaranya adalah seperti berasal dari legenda Aji Saka, karena ada pengaruh Hindu-Budha, dan dianggap barang hasil permintaan dari petinggi keraton saat menghadapi peperangan.

· Sarung

Kain ini bermotif kotak-kotak dan cara memakai sarung ini dengan dilipat.

· Clurit
ilustrasi clurit pakaian adat madura
Sumber: https://www.bukalapak.com

Merupakan senjata tradisional yang diletakkan di pinggang dengan diselipkan di ikat pinggang.

· Sabuk Katemang

Selain sebagai aksesoris, ikat pinggang yang biasanya berwarna hijau ini juga mempunyai manfaat sebagai pengikat celana agar tidak mudah lepas saat digunakan.

· Tropa

Merupakan alas kaki untuk pria yang bentuknya mirip selop dan berwarna hitam.

2. Pakaian Adat Aghungan/ Kebaya Rancongan

ilustrasi kebaya rancongan pakaian adat madura (kanan)
Sumber: https://bobo.grid.id

Selain pria, pakaian adat khas Madura juga ada yang digunakan khusus bagi wanita.

Berikut penjelasannya!

a. Ciri Khas

Pakaian adat khas Madura yang digunakan oleh perempuan ini adalah model kebaya ketat dan biasanya berwarna hijau, biru ataupun merah.

Hal ini sering dimaknai bahwa perempuan Madura sangat menghargai bentuk tubuh dan juga kecantikan.

Baju adat ini dilengkapi dengan kain sarung batik motif Lasem, Tabiruan atau Strojan pada bagian bawah.

Selain itu, para perempuan juga memakai stagen atau odhet yang dilingkarkan pada bagian perut.

b. Aksesoris

ilustrasi aksesoris pakaian adat madura
Sumber: https://berbol.co.id

Seperti halnya dengan pakaian adat Madura untuk pria, wanita Madura juga melengkapi pakaian adatnya dengan beberapa aksesoris, seperti:

· Leng-Oleng/ Olengan

Merupakan kain panjang tebal yang digunakan untuk tutup kepala.

Penggunaan ini sesuai dengan kata olengan yang mempunyai arti “kain panjang sebagai ganjalan saat membawa sesuatu di atas kepala dengan cara diletakkan melingkari kepala dan dibentuk pipih.”

· Cucuk Sisir dan Cucuk Dinar
ilustrasi cucuk sisir dan cucuk dinar pakaian adat madura
Sumber: https://bp-guide.i

Aksesoris ini berbentuk menyerupai tusuk konde yang terbuat dari logam bias dan bermotif ular atau bunga matahari.

Cara memakai cucuk ini yaitu dengan digelung dengan rambut.

Selain itu, gelung dibuat menyerupai angka delapan melintang yang melambangkan tulisan “Allah”.

· Kalung brondong

Aksesoris ini berbentuk kalung biji jagung dan terbuat dari emas.

Kalung ini juga berhiaskan liontin dengan berbagai macam bentuk, seperti bunga matahari, pale obi yang seperti batang ubi melintir, dan mon temon yang menyerupai biji mentimun.

· Gelang
ilustrasi gelang tangan pakaian adat madura
Sumber: https://shopee.co.id

Gelang yang biasanya digunakan bermotif keratin tebu.

· Cincin

Seperti halnya dengan gelang, cincin sebagai aksesoris ini memiliki motif keratin tebu.

· Penggel
ilustrasi gelang kaki pakaian adat madura
Sumber: https://www.tokopedia.com

Penggel merupakan gelang kaki yang terbuat dari emas atau perak dan biasanya dipakai di kedua pergelangan kaki.

Selain sebagai aksesoris, penggel ini juga dapat menyimbolkan status ekonomi bagi pemakainya.

Berat penggel ini juga cukup bervariasi, dari yang ringan hingga yang paling berat mencapai 3 kilogram.

· Selop Tutup

Selop ini digunakan sebagai alas kaki dan modelnya tertutup.

3. Pakaian Adat Madura Modern

ilustrasi pakaian adat madura modern
Sumber: https://www.idntimes.com

Pakaian adat khas Madura modern ini biasanya digunakan ketika ada festival maupun pesta.

Untuk perempuan, biasanya warna pakaian yang digunakan cukup kontras dan mencolok dan dilengkapi dengan aksesoris yang terbuat dari emas.

Untuk pria biasanya pakaian yang digunakan berwarna hitam dan juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris.

4. Pakaian Adat Pengantin Madura

ilustrasi baju pengantin pakaian adat madura
Sumber: http://uniknyanusantara.blogspot.com

Seperti namanya, baju adat ini hanya digunakan ketika berada dalam momen nikah.

Secara umum, corak pakaian yang digunakan oleh pengantin laki-laki dan perempuan memiliki corak warna hitam sebagai warna dasar dan warna merah untuk motif hias.

Di samping itu, penggunaan pakaian adat ini juga dilengkapi dengan penutup kepala dan rangkaian kalung bunga melati untuk pria dan sanggul dengan hiasan bunga melati pula untuk wanita.

Nah, kini kamu sudah tahu, kan, bahwa ternyata baju bergaris-garis merah putih yang sering kamu lihat itu ternyata memang dari Madura dan juga merupakan salah satu bagian penting dari pakaian adat khas Madura.

Selain itu, kamu juga menjadi lebih bisa mengetahui beberapa jenis pakaian adat dari Madura lain dengan masing-masing keunikan dan filosofinya.

Semoga bermanfaat!

Joanda Kevin

content writer

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar