Pakaian Adat Jawa Timur

Provinsi Jawa Timur dengan ibukota Surabaya merupakan kota yang terkenal dengan julukannya sebagai Kota Pahlawan.

Tepat pada tangga 10 November 1945 para Arek-arek Suroboyo (sebutan bagi pejuang Surabaya) berbekal bambu runcing melawan keganasan para penjajah.

Namun, kali ini kita tidak membahas sejarah kepahlawanan dari para Arek-arek Suroboyo.

Melainkan kita akan membahas mengenai apa saja pakaian adat Jawa Timur yang menjadi identitas dari daerah tersebut.

Mengenal Pakaian Adat Jawa Timur

1. Filosofi dan Makna

contoh pakaian adat jawa timur yaitu
sumber : http://wadaya.rey1024.com/

Setiap baju adat punya filosofi dan makna tersendiri.

Baju adat Jawa Timur melambangkan sifat lembut, sopan santun dan pemberani yang dapat dilihat dari coraknya.

Hal ini mengisyaratkan sifat masyarakat Jawa Timur yang yang apabila orang lain bersifat baik maka mereka akan membalas kebaikan tersebut dengan 2×4 kebaikan yang lain.

Model pakaian adat Jawa Timur juga rata-rata sebar longgar atau gombrang yang mempunyai filosofi bahwa mereka mempunyai kebebasan,keterbukaan serta menjunjung tinggi etika.

Kesederhanaan dalam mendesain pakaian adat mereka juga melambangkan keteguhan untuk menjalani kesederhanaan hidup. Walaupun desain yang sederhana, penggunaan warnanya selalu mencolok.

Bukan tanpa alasan penggunaan warna baju adat Jawa Timur yang mencolok, warna yang mencolok mlambangkan karakter yang pemberani,sifat yang terbuka dan terus terang serta tidak ragu-ragu dalam mengambil tindakan.

Untuk kalangan pedagang kecil mereka akan memakai baju pesa’an, celana gomboran dan kaos oblong.

Sedangkan untuk para nelayan, hanya memakai kaos oblong dan celana gomboran.

2. Keunikan dan Ciri Khas

Jika dilihat secara sekilas pakaian adat Jawa Timur akan terlihat mirip dengan baju adat dari Jawa Tengah.

Kemiripan tersebut terjadi karena besarnya pengaruh dari budaya Jawa Tengah.

Namun, walaupun terdapat kesamaan baju adat Jawa Timur tentu punya keunikan dan ciri khas tersendiri.

Keunikan dan ciri khas pakaian adat Jawa Timur sebagai berikut :

1. Corak dan motif baju adat Jawa Timur selalu melambangkan nilai-nilai ketegasan dan nilai etika yang tinggi

2. Untuk kalangan pedagang kecil mereka akan memakai baju pesa’an, celana gomboran dan kaos oblong.

Sedangkan untuk para nelayan, hanya memakai kaos oblong dan celana gomboran.

3. Baju pesa’an terkadang dikenakan oleh molang atau guru agama

4. Warna hitam dari baju pesa’an menjadi ciri khas pada zaman sekarang yang melambangkan keberanian dan sikap gagah yang jadi etos kerja masyarakat Jawa Timur

5. Odheng atau penutup kepala tidaklah asal saat memakainya karena jika kelopaknya semakin tegak dan tinggi maka semakin tinggi juga derajat kebangsawanannya.

Jika kelopaknya miring semakin renda juga kebangsawanannya.

Jeni-jenis Pakaian Adat Jawa Timur

1. Odheng Santapan

pakaoan adat jawa timur yaitu
sumber : https://perpustakaan.id/

Sebenarnya odheng santapan merupakan aksesoris tambahan untuk pakaian adat Jawa Timur berupa penutup kepala atau topi.

Pemakaian odheng santapan khusus digunakan oleh kaum laki-laki yang terbuat dari kain batik khas Jawa Timur.

Karena terbuat dari kain batik maka terdapat motif yaitu motif telaga biru atau storjoan.

Motif telaga biru adalah motif yang paling terkenal.

Odheng santapan berbentuk segitiga yang ukurannya disesuaikan penggunaannya yang jenis satu ini khusus digunakan oleh orang Madura.

2. Pesa’an Madura

pakaian adat jawa timur adalah Pesa'an Madura
sumber : https://berbol.co.id/

Pakaian pesa’an begitu fenomenal di kalangan masyarakat Jawa Timur khususnya di pulau Madura.

Pakaian ini sangat familiar bagi masyarakat di Madura. Atasannya terdiri dari dua baju, yakni kaos dengan motif belang merah putih atau merah hitam sebagai dalaman dan untuk luaran menggunakan baju berwarna hitam.

Dan untuk bawahan memakai celana panjang longgar berwarna hitam hingga mata kaki.

Uniknya baju pesa’an Madura sudah terkenal hingga ke mancanegara.

Pakaian ini khusus digunakan oleh kaum pria dan menggunakan aksesoris tambahan seperti odheng santapan, celurit sebagai senjata tradisional yang disematkan di pinggang, sarung dengan motif kotak-kotak dan sabuk katimang.

Tak lupa sebagai alas kaki yang disebut tropa yang berbentuk selop dan berwarna hitam.

3. Sarong Bahan

gambar sarong-bahan pakaian adat jawa timur
sumber : https://perpustakaan.id/

Sarong bahan juga termasuk dalam serangkain baju adat Jawa Timur yang terbuat dari material kain.

Kain yang digunakan biasanya jenis kain sutra dan untuk plekatnya menggunakan bahan katun.

Pemilihan bahan sangat teliti karena untuk mempertahankan kenyamanan penggunanya.

Untuk pemilihan warna tergantung pada orangnya,tapi warna yang paling terkenal dan paling sering dipakai yaitu warna kuning keemasan.

Tak jarang juga pemilihan warna untuk sarong bahan yaitu warna putih yang dikombinasikan dengan corak kotak-kotak hijau dan biru.

4. Odheng Tapoghan

ikat kepala Odheng Tapoghan pakaian adat jawa timur
sumber : https://borneochannel.com/

Odheng santapan dan odheng tapoghan terdapat beberapa persamaan.

Tapi sebagai perbedaan yang mendasar yaitu jika odheng santapan dipergunakan sebagai penutup kepala, berbeda dengan odheng tapoghan yang hanya sebatas kain digunakan sebagai ikat kepala.

Dan perbedaan yang paling mencolok odheng tapoghan tidak terdapat kain penutup kepala pada bagian tengahnya.

Sama seperti odheng yang lain yang semakin tegak kelopaknya semakin tinggi juga derajat kebangsawanan pemakaianya.

Odheng tapoghan dari kain batik yang dibentuk segitiga dengan motif soga seperti lidah api berwarna merah menyala-nyala.

Dan ada juga motif bunga yang cantik.

5. Sandal Atau Alas Kaki

pakaian adat jawa timur alas kaki
sumber : https://borneochannel.com/

Baju adat Jawa tidak akan lengkap jika tidak menggunakan alas kaki.

Walaupun hanya sebatas aksesoris alas kaki juga mempunyai peran yang cukup penting.

Biasanya untuk tambahan baju adat Jawa Timur, masyarakat menggunakan terompah yang sedikit longgar pada bagian ujungnya.

Untuk bagian ujungnya terdapat penjepit untuk menjepit jari penggunanya.

Sandal di Jawa Timur biasanya terbuat dari kulit sapi yang melewati proses yang panjang agar nyaman saat menggunakannya.

Tujuan menggunakan alas kaki selain untuk melindungi telapak kaki dan jari-jari, alas kaki juga berfungsi untuk menambah keindahan penampilan dan kemewahan.

6. Ikat Pinggang

ikat pinggang pakaian jawa timur
sumber : https://borneochannel.com/

Ikat pinggang menjadi hal wajib yang digunakan saat memakai baju adat Jawa Timur.

Material pembuatan untuk membuat ikat pinggang sama dengan alas kaki yaitu dari kulit sapi.

Ikat pinggang dibuat dari kulit sapi berkualitas tinggi karena pengolahan kulit secara khusus.

Dan harus menggunakan kulit sapi yang berwarna coklat polos.

Penyebut lain untuk ikat pinggang dari Jawa Timur yaitu sabuk katemang raja atau sabuk katemang kalep.

Keunikan dari sabuk katemang raja atau sabuk sabuk katemang kalep yaitu ukuran yang besar dan lebar, serta terdapat saku pada bagian depan yang difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan barang atau uang.

7. Pakaian Mantenan

gambar pakaian adat jawa timur
sumber : https://www.3kencanafoto.com/

Jawa Timur juga punya punya baju adat untuk pengantin yang diberi istilah pakaian mantenan.

Pakaian yang akan digunakan kedua mempelai saat proses pernikahan yang menggunakan tata cara dalam budaya adat Jawa Timur yang dulunya model pakaian ini digunakan oleh para raja Jawa zaman kuno.

Menjadi suatu kebanggaan karena hingga saat ini pakaian mantenan masih sering digunakan ketika melangsungkan pernikahan.

Pengantin wanita akan menggunakan kebaya dari kain bludru hitam yang didominasi motif kain kawat emas, serta menggunakan kemben pada bagian dalam.

Dan untuk pengantin pria mengenakan beskap berwarna hitam yang potongannya berbeda pada bagian belakang dan depan.

Untuk potongan bagian depan akan lebih panjang dari bagian belakang. Uniknya sebagai tambahan dari pakaian mantenan di bagian belakang terdapat kain batik sebagai ekor.

Untuk pemanis pengantin pria akan mengenakan peci hitam dengan aksen emas.

Sebagai aksesoris tambahan lainnya yaitu kain selempang, arloji, tongkat dan bunga melati.

8. Kebaya Rancongan

Kebaya Rancongan adalah pakaian adat jawa timur
sumber : https://www.idntimes.com/

Jenis kebaya satu ini mempunyai berbagai penyebutan mulai dari kebaya rancongan, kebaya tanpa kutu baru dan kebaya Marlena yang merupakan pakaian adat dari Madura.

Kebaya rancongan sengaja didesain mengikuti bentuk tubuh wanita dengan motif yang sederhana.

Terbuat dari kain brokat yang tipis dengan warna merah dan warna hijau yang kontras sebagai dalamannya.

Hal ini menjadikan ciri khas khusus untuk kebaya rancongan karena pemilihan warnanya yang kontras dan berani.

Kebaya Marlena akan dipadukan dengan sarung batik yang bermotif storjan, tabiruan atau Lasem sebagai bawahannya.

Dan ditambah dengan stagen Jawa atau odhet, yang panjangnya sekitar 1,5 m dan lebar 15.

Stagen digunakan dengan cara dililitkan pada bagian pinggul.

Kebaya rancongan juga punya nilai filosofi tersendiri yaitu memperlihatkan pribadi wanita Madura yang menjunjung tinggi kecantikan serta keindahan tubuhnya dan sikap pemberani, berterus terang dan tegas.

Ada beberapa aksesoris tambahan saat memakai kebaya rancongan, antara lain :

Cucuk Dinar dan Cucuk Sisir aksesorsi pakaian adat jawa timur
sumber : https://bp-guide.id/

a. Cucuk Dinar dan Cucuk Sisir

Cucuk Dinar dan Cucuk Sisir merupakan alat dari logam emas yang berfungsi layaknya sebagai tusuk konde.

Untuk pemakaiannya, cucuk dinas dan cucuk sisir digulungan bersamaan dengan rambut hingga membentuk bulatan penuh.

b. Leng Oleng

Leng oleng adalah kain yang dibentuk bulat dan pipih tepat diatas kepala yang berguna untuk mengganjal saat membawa sesuatu

c. Selop

Untuk alas kaki, kebaya rancangan dipadukan dengan selop.

d. Gelang, Cincin, Panggel dan Kalung Brondong

Sebagai pemanis dan untuk menambah kesan meriah, wanita Madura akan memakai gelang bermotif keratin tebu, penggel untuk bagian kaki yang terbuat dari emas atau perak.

Kemudian ada kalung brondong yaitu kalung dari emas berbentuk biji jagung dengan liontin layaknya bunga matahari dan tak lupa untuk memakai cincin.

9. Baju Cak dan Ning

desain pakaian adat jawa timur
sumber : https://rimbakita.com/

Jika di Jakarta ada kontes Abang None maka di Jawa Timur ada kontes Cak dan Ning.

Kontes Cak dan Ning yaitu kontes yang bertujuan mencari duta pariwisata di Jawa Timur, khususnya di Surabaya.

Cak untuk panggilan pria muda dan Ning untuk panggilan wanita muda.

Pakaian Cak dan Ning memang khusus digunakan dalam pemilihan kontes tersebut.

Beskap atau jas tertutup untuk atasan, kain jarik sebagai bawahan, alas kaki yang digunakan yaitu terompah.

Dan ada hiasan kuku macan pada saku beskap serta sapu tangan merah yang digunakan oleh Cak sebagai kostumnya.

Sedangkan, untuk Ning mengenakan kebaya dan bawahan berupa kain jarik serta kerudung berenda yang disampirkan untuk penutup kepala.

Tak hanya kerudung yang Ning gunakan, sebagai aksesoris tambahan ada anting, gelang selop dan selendang untuk menambah kecantikan.

Kontes Cak dan Ning merupakan kontes yang berguna untuk menjaga tradisi turun temurun dari masyarakat Jawa Timur.

10. Baju Sakera

gambar baju sakera pakaian adat jawa timur
sumber : https://berbol.co.id/

Baju sakera adalah baju yang kadang digunakan oleh penjual sate dari Madura.

Meskipun, identik dengan penjual sate tapi baju ini punya makna tersendiri dan mendalam.

Celana hitam longgar dan kaos garis merah putih hitam menjadi satu kesatuan dari baju sakera.

Pakaian ini digunakan untuk kaum pria dan pelengkapnya yaitu penutup kepala, kain sarung dan ikat pinggang.

Baju sakera merupakan baju yang dikenakan untuk pakaian sehari-har hingga untuk acara resmi.

Walaupun jadi pakaian adat dengan kaos garis-garis merah dan putih atau hitam, desainnya terinspirasi dari pakaian pelaut Eropa.

Makna dari baju sakera menyimbolkan semangat juang yang tinggi untuk menghadapi berbagai hal.

11. Baju Penadon

pakaian adat jawa timur dari ponorogo
sumber : https://www.bukalapak.com/

Baju penadon merupakan baju yang khas dari daerah Ponorogo.

Memang jika dilihat secara sekilas baju penadon akan terlihat mirip dengan baju pesa’an dari Madura.

Namun, baju penadon memiliki motif berbeda dan desain yang lebih modern.

Keunikan dari baju penadon yaitu garis merah yang dilipat pada bagian dalam dan menjulur keluar.

Baju penadon ini digunakan saat Reog Ponorogo.

Warna hitam dan merah mendominasi pakaian ini, menjadikan perpaduan yang pas.

Warna hitam pada baju penadon reog melambangkan keteguhan.

12. Celana Kombor

pakaian adat jawa timur yaitu celana kombor
sumber : https://www.bukalapak.com/

Celana satu ini juga berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Celana khas yang berpotongan longgar dan metode untuk penjahitnya spesial.

Celana kombor adalah pendamping dari pakaian jathil.

Bagian pinggang pada celana kombor terdapat kolor yang terbuat dari bahan lawe yang ujungnya sengaja dibuat menjuntai, yang bertujuan untuk menambah kesangaran dan kegagahan bagi pengguna.

13. Odheng Ponorogo

khas ponorogo pakaian adat jawa timur
sumber : https://www.yuksinau.id/

Jawa Timur punya jenis penutup kepala yang beragam.

Kali ini odheng atau penutup kepala dari Kabupaten Ponorogo.

Odheng Ponorogo identik dengan warna hitam dihiasi dengan motif putih selebar jari tangan, berada di bagian pinggir pinggir dan tengah.

Odheng ponorogo juga akrab dengan istilah lain odheng warok dan odheng wulung.

Masyarakat Ponorogo penyebutan odheng hanya sebatas ikat kepala saja.

Namun, jika penyebutnya menjadi odheng warok atau odheng wulung, maka odheng yang dimaksud adalah penutup kepala dengan corak yang unik dan khas dari daerah Ponorogo.

Pakaian Adat Jawa Timur Modern

Pakaian Adat Jawa Timur Modern adalah
sumber : https://taldebrooklyn.com/

Seiring perkembangan zaman muncul ide-ide dan trend untuk membuat pakaian tradisional dari Jawa Timur terlihat modern.

Perubahan terjadi terutama pada pakaian pernikahan.

Semakin lama pakaian pernikahan atau pakaian adat untuk acara- acara tertentu dibuat dengan desain yang menerapkan tema konsep kebaya yang anggun.

Maka motif dan desainnya dibuat lebih sederhana atau dibuat tidak terlalu meriah dengan berbagai hiasan.

Tapi menampilkan warna gelap untuk balutan baju pengantin yang akan terlihat lebih elegan.

Dilansir dari wikipedia Provinsi Jawa Timur terdiri dari kabupaten yaitu Banyuwangi, Jember, Madiun, Bojonegoro, Jember, Gresik, Kediri, dan masih ada beberapa kabupaten lainnya.

Walaupun suku Jawa yang mendominasi daerah Jawa Timur, ada suku tengger yang begitu terkenal dengan upacara adatnya hingga mancanegara.

Upacara adat Yadnya Kasada atau Kasodo yang dilaksanakan dari malam hingga dini hari digelar di Pura Luhur Poten, dibawah kaki Gunung Bromo.

Upacara adat yang menjadi salah satu daya tarik tersendiri dari daerah Jawa Timur.

Baiklah sekian dulu pembahasan mengenai pakaian adat Jawa Timur.

Atlanditor Indiron Tana

Dia dhuit! Hallo dalam bahasa Indonesia. Saya senang menulis apa saja yang saya sukai. Serta membaca novel dengan berbagai genre

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar