Pakaian Adat Jawa Barat

Jawa Barat juga jadi tujuan wisata dan kuliner yang patut dikunjungi dengan ibukota Bandung.

Tak hanya Bandung, yang jadi kota favorit, ada juga Kabupaten Ciamis yang dahulu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Galuh yang berdiri sejak tahun 669 M.

Kemudian, ada Kabupaten Indramayu yang dilansir dari wikipedia, kabupaten ini dulunya masuk dalam wilayah Kerajaan Galuh Purwa (Jawa Kuno), tepatnya di sekitar kaki Gunung Slamet.

Suku Sunda merupakan suku yang mendominasi di Provinsi Jawa Barat.

Budaya yang sangat kental seperti pakaian adat Jawa Barat masih bisa ditemui dalam kehidupan bermasyarakat.

Mengenal Pakaian Adat Jawa Barat

gambar dan desain pakaian-adat-jawa-barat
sumber : https://rimbakita.com/

Zaman dulu, masyarakat Sunda akan memakai baju sesuai dengan kasta atau strata sosialnya yang menunjukkan perbedaan.

Secara garis besar pembagian baju adat dibagi menjadi tiga yakni, untuk kelas atas atau kaum bangsawan, untuk kalangan menengah dan untuk kamu rakyat jelata.

Bagusnya untuk zaman sekarang pengelompokan jenis pakaian adat Sunda, sudah ditinggalkan karena dinilai tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari.

1. Filosofi Pakaian Adat Jawa Barat

Pembuatan pakaian adat pastilah tidak sembarang dalam perancangannya.

Jika di daerah lain baju adat hanya terbagi dua, yaitu baju adat untuk laki-laki dan baju adat untuk perempuan.

Berbeda dengan pakaian adat Jawa Barat yang terbagi sesuai dengan strata sosialnya.

Makna dari pemakaian baju adat akan memperlihatkan identitas masing-masing pengguna yang menyimbolkan keagungan serta kekayaan ekonomi pemakaiannya.

Penampakan dapat terlihat dari segi estetika dari baju-baju untuk kaum jelata, bangsawan dan menengah.

Untuk kaum menengah pemakaian baju akan memperlihatkan status sosial yang berada di tengah-tengah dari ketiga strata sosial di Jawa Barat.

Sedangkan bagi kaum jelata, pakaiannya akan jauh dari kata kemewahan dibandingkan dengan baju kaum menengah dan bangsawan.

Kesederhanaan akan sangat terlihat dari baju tradisional untuk kaum jelata, tapi tetap ada poin kehormatan yang mereka junjung tinggi.

2. Keunikan Pakaian Adat Jawa Barat

Baju adat Jawa Barat mempunya beragam keunikan dan ciri khas.

Berikut adalah beberapa ciri khas dan keunikannya sebagai berikut :

a. Jenis pakaian adat ditentukan berdasarkan strata sosial

Zaman dulu di Jawa Barat jika ingin mengetahui status sosial seseorang tinggal lihat bagaimana cara mereka berpakaian.

Perbedaan pakaian adat berdasarkan status sosial menjadikan keunikan tersendiri.

Pengelompkan ini berlaku untuk semua golong mulai dari

b. Celana yang digunakan hanya sampai betis

Jawa Barat punya model celana yang unik yaitu panjang celana hanya sampai betis. Dengan bentuk yang komprang.

c. Bendo

pakain adat jawa barat yaitu
sumber : http://westjavakingdom.blogspot.com/

Jika di daerah Jawa Tengah penutup kepala atau topi disebut dengan blangkon.

Maka di Jawa Barat penutup kepala yang digunakan kaum laki-laki disebut bendo.

d. Beubeur

ikat pinggang pakaian adat jawa barat
sumber : https://shopee.co.id/

Ikat pinggang yang biasa digunakan oleh perempuan di Jawa Barat disebut beubeur.

Ikat pinggang yang terbuat dari kain kebat.

Pemakaian beubeur bertujuan untuk menunjang penampilan perempuan Sunda.

Nama Baju Adat Jawa Barat dan Penjelasannya

Pembagian baju adat Provinsi Jawa Barat memang berdasarkan status sosial seseorang.

Namun, hal tersebut tidaklah mengurangi kebudayaan tradisionalnya dan nilai nilai dari warisan nenek moyang atau karuhun dalam bahasa Sunda.

1. Pakaian untuk Bangsawan (Menak)

Pakaian untuk Bangsawan (Menak) dari pakaian adat jawa barat
sumber : https://rimbakita.com/

Jenis pakain di daerah Bandung dan sekitar nya yang pertama yaitu pakaian untuk bangsawan atau menak.

Karena dibuat untuk kaum bangsawan maka pakaian akan dibuat secara hati-hati dan jenis bahannya dari material yang khusus.

Pakaian adat untuk bangsawan memiliki simbol tersendiri yaitu sebagai sebuah keagungan.

Pakaian khas bangsawan kadang terdiri dari jas tutup dengan bahan bludru hitam yang dijahit dengan benang berwarna kuning keemasan.

Dan bawahannya atau celana untuk kaum pria akan ditambah motif dari kain dodot.

Konon baju bangsawan adalah baju yang dulunya digunakan oleh para raja.

a. Untuk Pria

Untuk pria dengan strata sosial bangsawan mempunyai beberapa aksesoris tambahan antara lain :

1. Untuk bawahan bagi kaum pria dari kain dodot yang digambar dengan motif parang rusak

2. Sabuk celana sudah sangat khas dalam pemakain baju adat Sunda.

Bagi para pria bangsawan mereka akan memakai ikat pinggang yang disebut benten atau sabuk celana yang berwarna emas

3. Untuk bangsawan pria penutup kepalanya disebut bendo

4. Dan alas kakinya terbuat dari kain beludru berwarna hitam yang disebut selop

b. Untuk Wanita

Kebaya tidak akan pernah lepas dari budaya Jawa.

Pakaian wanita bagi kaum bangsawan juga merupakan busana kebaya dengan bahan pembuatnya dari beludru yang dikombinasikan dengan benang emas yang disulam.

Karena penggunaan kain beludru akan memberi kesan, busana tebal, mahal dan pasti terlihat mewah.

Sedangkan untuk menambah kesan mewah dan anggun, bawahan kebaya bludru yaitu dari kain batik yang bermotif rengreng.

Selop yang berbahan sama dengan kebaya yaitu bludru hitam serta hiasan berupa manik-manik akan menjadi alas kaki bagi kaum bangsawan.

Untuk aksesoris yang digunakan wanita bangsawan juga bermacam-macam dengan tujuan menambah keindahan dan nilai-nilai estetika, antara lain :

a. Dalam balutan kebaya yang mewah pastinya tatanan rambut untuk seorang wanita bangsawan akan disanggul

b. Karena tatanan rambut disanggul, maka pada sanggulan akan disematkan tusuk konde emas dan bertahtakan berlian

c. Untuk menghiasi tangan wanita Sunda akan dipakaikan gelang emas keroncong yang melambangkan kekayaan

d. Jika pada pria bangsawan Sunda mereka akan memakai jam berpautan, maka untuk wanita memakai peniti rantai yang diletakkan di bagian depan baju

e. Perhiasan berupa,cincin, bros, anting serta kalung yang terbuat dari emas tak lupa bagi wanita bangsawan Sunda untuk memakainya

2. Pakaian Untuk Kaum Menengah (Bedahan dan Kebaya)

pakaian kaum menengah pakaian adat jawa barat
sumber : https://rimbakita.com/

Pakaian adat Jawa Barat yang selanjutnya yaitu untuk kaum menengah.

Yang dimaksud kaum menengah yaitu mereka yang bekerja sebagai pedagang atau saudagar, pengusaha atau orang-orang yang menempuh pendidikan tinggi.

Golongan kaum menengah adalah mereka yang tidak mempunyai keturunan bangsawan tapi, mempunyai kekayaan.

Sebab itulah kaum menengah juga memakai baju adat yang menunjukkan kekayaan, yang dipunyai.

a. Untuk Pria

Busana adat untuk pria kaum menengah tak jauh berbeda dengan kaum bangsawan.

Tapi bagi kaum menengah atasannya berupa jas warna putih yang disebut bedahan dan jas takwa.

Baju bedahan sama seperti baju pangsi tapi berwarna putih dan jas takwa adalah baju berkancing yang memberi kesan mahal.

Sedangkan untuk bawahannya berupa kain kebat atau kain batik sebagai luaran yang disarungkan dan pada bagian dalam menggunakan celana pangsi.

Sementara untuk alas kaki mereka memakai sandal terompah, dan memakai ikat pinggang yang disebut beubeur. Serta ikat kepala bengker bagi orang Sunda.

Untuk menambah kesan kekayaan kaum menengah bagi pria, tak lupa untuk memakai aksesoris tambahan seperti arloji berantai emas yang bertengger di saku baju.

b. Untuk Wanita

Tak jauh berbeda dengan baju kaum bangsawan wanita,untuk kaum menengah juga memakai kebaya.

Perbedaannya kebaya untuk kaum menengah sudah terlihat modern dengan aneka warna dan corak.

Sebagai bawahannya yakni kain kebat yang difungsikan sebagai rok.

Kaum menengah perempuan juga memakai selendang berwarna dan alas kaki berupa selop yang disebut kelom geulis.

Tak lupa ikat pinggang atau beuber.

Untuk menambah kesan mewah para wanita kau menengah akan memakai gelang, anting, kalung cincin yang terbuat dari emas ataupun perak.

Karena pakaian adat Sunda jenis ini sudah terlihat modern, desain inilah yang dijadikan contoh untuk model kebaya zaman sekarang.

Maka fashion wanita Bandung untuk menghadiri acara-acara resmi dipengaruhi dari baju adat kaum menengah.

3. Pakaian Untuk Kaum Jelata (Baju Salontreng dan Kebaya)

Baju Salontreng dan Kebaya adalah pakaian adat jaw abarat
sumber : https://berbol.co.id/

Kaum jelata mungkin akan sedikit aneh saat didengar.

Kesan sederhana sudah melekat pada salah satu golongan sosial di Jawa Barat.

Namun, di balik kesannya yang sederhana kaum jelata tetap akan memberi kesan kehormatan yang agung di balik pakaian adat mereka.

Tentu dari segi kemewahan, pakaian kaum jelata akan sangat berbeda dengan baju untuk kaum menengah dan kaum bangsawan di Jawa Barat.

Meskipun tak ada kesan kemewahan, tapi nilai-nilai budaya tak terhingga dalam pakaian adatnya.

Mereka yang disebut kaum jelata yaitu orang yang bekerja sebagai petani di Sunda.

Dalam cerita rakyat Sunda, Kabayan dan Nyi Iteung yang memakai baju adat untuk kaum jelata.

a. Untuk Pria

Salontreng dan sarung poleng merupakan busana adat Jawa Barat yang dikenakan oleh pria kaum jelata.

Baju kaum jelata Sunda akan selalu berukuran gombrang atau oversize.

Seperti untuk baju atasannya mempunya potongan longgar dan berwarna hitam, serta untuk bawahan memakai celana tapi hanya sampai betis.

Kemudian para pria akan memakai ikat pinggang dari kulit atau kain.

Tak lupa kaum jelata juga menggunakan ikat kepala yang disebut barangbang semplak atau hanjuang nangtuang.

Untuk alas kaki yang digunakan yaitu sandal tarumpah yang terbuat dari kayu.

Pakaian adat salontreng dan sarung poleng digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

b. Untuk Wanita

Pakaian adat bagi perempuan Sunda, adalah sarung kebat yaitu kain batik panjang yang dikenal dengan istilah sinjang bundel sebagai bawahannya.

Untuk atasan menggunakan kebaya pada umumnya dan di dalamnya para wanita akan memakai kamisol yang berfungsi untuk membentuk tubuh.

Selain itu, mereka akan memakai beubeur yang difungsikan sebagai ikat pinggang dan selendang sebagai penutup kepala. Untuk bagian alas kaki rakyat jelata akan menggunakan sandal jepit teplek.

Sebagai aksesoris wanita Sunda akan memakai anting atau suweng yang berbentuk bulat seperti cincin dan gelang bahar yang terbuat dari akar tanaman bahar, serta cincin polos yang disebut ali meneng.

4. Pakaian untuk Pernikahan (Pakaian Sukapura)

Pakaian Sukapura dari pakaian adat jawa barat
sumber : https://wolipop.detik.com/

Pakaian pengantin sukapura mempunyai sejarah yang panjang.

Terlebih pada mahkota yang dipakaikan pengantin wanita ini adalah bentuk asli dari keturunan sukapura yaitu dari Bupati Sukapura ke XI, Tumenggung Wiradadaha XI.

Meskipun yang digunakan saat ini hanyalah duplikat dari mahkotanya.

Pakaian sukapura adalah pakaian adat Sunda yang masih digunakan hingga sekarang, walaupun sering mengalami modifikasi mengikuti perkembangan zaman. Meski dimodifikasi, nila-nilai adat tetap dipertahankan.

a. Untuk Pria

Pengantin laki-laki Sunda akan memakai pakaian yang disebut jas buka prangwedana yang warnanya sama dengan pengantin wanita.

Serta bawahan dari kain batik bermotif dan selaras dengan baju atasannya.

Pengantin pria yang memakai busana prangwedana akan menyimbolkan kebijaksanaan untuk seorang laki-laki yang mampu membimbing keluarganya.

Bendo sebagai penutup kepalanya yang bermakna pria adalah kepala keluarga yang harus bisa mengayomi anggota keluarga.

Ada juga keris yang disematkan pada bagian pinggang sebagai senjata pusaka bermakna agar kehidupan berkeluarga terhindar dari marabahaya. Tempat untuk penyematan keris diberi nama boro sarangka.

b. Untuk Wanita

Pengantin wanita akan mengenakan kebaya brokat berwarna putih cerah sebagai atasan yang terinspirasi dari pakaian putri zaman dulu.

Sebagai bawahan, memakai rok kain batik lereng eneng prada adalah kain batik yang disakralkan dari Garut.

Motif lereng eneng prada menyimbolkan perjalanan setelah menikah adalah perjalanan yang panjang dan penuh rintangan.

Dalam balutan kebaya pengantin wanita akan menunjukkan identitas diri yang anggun, cantik dan menjunjung nilai budaya Sunda.

Dan bagian kepala ada mahkota yang disebut siger yang menjadi ikonik dari pakaian adat Sunda satu ini.

Pada siger juga diberi untaian bunga melati.

Serta aksesoris, gelang,cincin serta kalung yang melambang kehormatan dan kebijaksanaan seorang wanita.

5. Pakaian untuk acara resmi (Beskap dan Mojang)

Pakaian Adat Jawa Barat acara resmi
sumber : https://guratgarut.com/

Pakaian adat Jawa Barat untuk acara hampir sama dengan baju yang digunakan bangsawan.

Perbedaannya hanya pada warna, jika kaumbangsawan identik dengan pakaian yang berwarna putih.

Maka untuk pakaian acara resmi akan cenderung berwarna gelap.

a. Untuk Pria

Beskap adalah baju resmi yang digunakan kaum pria untuk menghadiri acara-acara tertentu.

Beskap terbuat dari bahan yang tekstur tebal dan pada bagian kerah tidak mempunyai lipatan.

Dengan pola kancing beskap yang menyamping dan penambahan aksesoris berupa keris membuat pakaian ini akan terlihat tidak simetris.

Sebagai bawahan biasanya menggunakan kain jarik panjang yang diikat atau celana panjang yang warnanya senada dengan atasan.

Dan untuk penutup kepala memakai bendo atau peci serta alas kaki akan menggunakan selop atau kelom.

Tak ketinggalan jam tangan emas yang disematkan di saku.

b. Untuk Wanita

Biasanya untuk acara resmi, perempuan di Jawa Barat akan memakai baju kebaya yang berwarna polos yang dihiasi beberapa sulaman dan bawahannya memakai kain kebat serta kamisol untuk bagian dalam.

Wanita Sunda juga akan memakai beubeur sebagai ikat pinggang dan selop untuk alas kaki.

Sebagai aksesoris tambahan juga ada selendang atau karembon.

6. Pakaian Untuk Anak-anak (Mojang Jajaka)

pakaian jawa barat untuk anak-anak
sumber : https://www.flickr.com/

Pada dasarnya, pakaian adat untuk anak kecil di Jawa Barat sama dengan pakaian yang digunakan orang dewasa.

Pakaian adat ini kadang digunakan pada acara-acara tertentu, seperti acara ada, hari kartini dan perpisahan di sekolah.

a. Untuk Anak Laki-laki

Untuk anak laki-laki, mereka akan memakai baju beskap sebagai atasan dan kain kebat untuk bawahannya.

Serta akan memakai penutup kepala yaitu bendo.

b. Untuk Anak Perempuan

Sedangkan untuk anak perempuan, biasanya akan memakai kebaya Sunda dengan motif yang sederhana dan bawahan memakai kain kebat.

Tak lupa rambut anak perempuan Sunda juga akan disanggul membuat mereka tambah lucu tentunya.

Semua jenis pakaian adat Jawa Barat telah dijelaskan secara lengkap dan terperinci diatas.

Sudah sepatutnya kita berbangga dengan semua warisan budaya yang ada di Jawa Barat.

Dengan berbagai model busana adat yang sudah turun temurun dalam budaya Sunda.

Atlanditor Indiron Tana

Dia dhuit! Hallo dalam bahasa Indonesia. Saya senang menulis apa saja yang saya sukai. Serta membaca novel dengan berbagai genre

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar