UKBI

Apa itu UKBI? UKBI adalah akronim dari Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Sama halnya dengan TOEFL, UKBI dibuat untuk menguji kemampuan berbahasa Indonesia seseorang baik secara lisan maupun tulis. Singkatnya UKBI adalah TOEFL-nya Indonesia. Tes ini dapat diikuti mahasiswa, masyarakat umum, dan untuk orang asing (WNA). Ulasan menarik lainnya tentang tes UKBI dapat kamu simak pada poin di bawah ini:

Pengertian UKBI

gambar pengertian ukbi
sumber: akubahasa.id

Jika TOEFL digunakan untuk menguji kemampuan bahasa Inggris seseorang, maka UKBI digunakan untuk menguji sejauh mana kemampuan dan keterampilan bahasa Indonesia seseorang. Keberadaan tes UKBI cukup jarang diketahui masyarakat daripada tes TOEFL. Meski begitu melalui tes UKBI kita dapat mengetahui sejauh mana kemahiran dalam berbahasa Indonesia utamanya bagi penutur bahasa Indonesia.

Tes UKBI dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Sesuai dengan karakter bangsa Indonesia dengan beragam suku dan bahasa daerah serta penutur yang besar, bangsa Indonesia perlu memiliki evaluasi untuk meningkatkan kualitas penutur bahasa Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri yang diwujudkan dalam bentuk tes UKBI.

Pada 29 Januari 2021 Kemendikbud meluncurkan UKBI Adaptif Merdeka. Selaras dengan pernyataan Kepala Badan Bahasa, Endang Aminuddin Aziz bahwa tujuan utama pengembangan UKBI Adaptif Merdeka adalah untuk membuka peluang bagi semua kalangan baik mahasiswa, masyarakat umum, maupun WNA yang akan mengikuti tes UKBI tidak perlu menunggu penjadwalan dari balai bahasa setempat.

Tes UKBI Adaptif Merdeka dilaksanakan secara daring mulai dari pendaftaran hingga perolehan sertifikat. Jenis soalnya didasarkan pada kemampuan peserta uji. Berbeda dengan tes UKBI sebelumnya yang pelaksanaannya dilakukan secara luring di balai bahasa tiap provinsi atau di TUKBI (Tempat Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia) sesuai yang tertera pada laman https://ukbi.kemdikbud.go.id

Sama halnya dengan tes TOEFL, bagi yang akan mengikuti tes UKBI telah ditetapkan besaran biaya tes bagi calon peserta uji. Mahasiswa dikenakan biaya sebesar Rp135.000,00. Masyarakat umum dikenakan biaya Rp300.000,00. Kalangan WNA dikenakan biaya tes sebesar Rp1.000.000,00.

Materi Tes UKBI

gambar materi-tes-UKBI
sumber: www.wartabahasa.com

Terdapat 5 indikator untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia melalui UKBI, yaitu mendengarkan, merespons kaidah, membaca, menulis, dan berbicara. Dari tiap sesi memiliki jenis soal dan waktu yang berbeda-beda. Pada tes UKBI Adaptif penyajian soalnya berbeda-beda sesuai estimasi kemampuan peserta uji. 

Tersedia 4 paket yang bisa dipilih peserta uji sebelum mendaftar tes UKBI. Paket 1 terdiri dari 3 macam sesi, yaitu sesi mendengarkan, merespons kaidah, dan membaca. Total soal dan durasi waktu pengerjaan 95 menit. Sementara itu paket 2 terdiri dari 4 macam sesi, yaitu sesi mendengarkan, merespons kaidah, membaca, dan menulis.

Lanjut ke paket 3 yang isinya hampir sama dengan paket 2. Namun, sesi menulis diganti dengan sesi berbicara. Paket 4 adalah paket lengkap, terdiri dari 5 sesi, yaitu sesi mendengarkan, merespons kaidah, membaca, menulis, dan berbicara. Penjelasan mengenai 5 sesi tersebut bisa kamu simak pada ulasan di bawah ini:

Mendengarkan 

Pada sesi pertama peserta uji akan mendengarkan wacana lisan dalam bentuk dialog dan monolog. Masing-masing dialog dan monolog terdiri dari 5 butir soal. Durasi maksimal pada sesi ini 30 menit dengan jumlah soal maksimal adalah 40 butir. Setiap dialog atau monolog hanya diperdengarkan satu kali. 

Berbeda dengan tes UKBI Adaptif, pada sesi mendengarkan peserta uji akan mengerjakan maksimal 9 teslet dengan masing-masing teslet berisi 5 butir soal dengan durasi waktu 30 menit. Jawaban peserta pada teslet pertama akan menentukan jenis teslet kedua dan seterusnya. Apakah akan dilanjutkan dengan karakteristik soal yang lebih mudah, setara, atau sulit. 

Namun, jika peserta uji mendapatkan teslet yang setara selama dua kali berturut-turut, maka sesi ini akan otomatis diselesaikan oleh sistem dan peserta uji akan diarahkan untuk mengikuti sesi kedua yaitu sesi merespons kaidah. Pada sesi pertama ini peserta uji menjawab satu dari empat opsi jawaban yang paling benar. 

Perlu diperhatikan bahwa durasi waktu pada sesi ini telah ditentukan. Jika peserta uji telah selesai menjawab seluruh soal tetapi masih ada sisa waktu, maka peserta uji tidak dapat melanjutkan sesi berikutnya. Sehingga peserta uji harus menunggu sampai durasi waktu selesai.

Merespons Kaidah

Sesi merespons kaidah berisi soal tertulis tentang penggunaan kaidah bahasa Indonesia. Durasi maksimal pada sesi ini 25 menit dengan jumlah soal maksimal 32 butir. Pada tiap soal tersaji dua kalimat salah dan benar yang telah digaris bawahi, kemudian peserta uji memilih kalimat yang salah dan menjawab pengganti kalimat yang digaris bawahi dengan jawaban yang benar.

Sebagaimana pola sesi mendengarkan pada tes UKBI adaptif sebelumnya, sesi merespons kaidah juga demikian. Hasil teslet kedua akan menentukan jenis teslet berikutnya. Jumlah teslet maksimal pada sesi ini melalui tes UKBI adaptif adalah 5 buah teslet dengan durasi waktu maksimal 25 menit.

Berbeda dengan sesi mendengarkan, saat peserta uji telah selesai menjawab seluruh soal tetapi masih ada waktu yang tersisa, maka peserta uji dapat langsung melanjutkan pengerjaan paket soal pada sesi III tanpa perlu menunggu waktu habis.

Membaca

Sesi membaca adalah sesi ketiga dari tes UKBI. Pada tes UKBI sebelum dikeluarkannya UKBI Adaptif Merdeka disajikan 8 buah wacana dan tiap wacana terdiri atas 5 butir soal. Setiap soal dijawab dengan memilih satu dari empat opsi pilihan jawaban yang berkaitan dengan wacana tersebut. 

Jumlah maksimal soal adalah 40 dengan durasi waktu maksimal 45 menit.Perbedaan sesi membaca dari UKBI lama dengan UKBI adaptif adalah jumlah wacana. Sesi membaca pada UKBI adaptif memiliki 9 jumlah teslet dengan durasi yang sama yaitu 45 menit. Sama seperti sesi merespons kaidah, peserta uji dapat melanjutkan menjawab soal pada sesi berikutnya tanpa harus menunggu waktu habis. 

Menulis

Sesi menulis menjadi sesi IV pada tes UKBI luring. Pada sesi ini peserta uji akan diberikan 2 buah tugas untuk mempresentasikan topik pada kalimat pemantik yang disertai gambar atau infografik. Durasi maksimal sesi menulis adalah 35 menit dengan 2 butir soal.

Peserta uji diberikan waktu 15 menit untuk mengerjakan soal pertama dengan menulis sebanyak 100 kata. Soal kedua dikerjakan selama 20 menit dengan menulis 150 kata. 

Berbicara

Sesi terakhir pada tes UKBI paket lengkap adalah berbicara. Peserta uji diberikan durasi waktu maksimal 25 menit untuk mempresentasikan 2 buah soal. Hampir sama dengan sesi sebelumnya (menulis). Namun, sesi ini mengharuskan peserta uji mempresentasikan sebuah gambar/grafik/diagram secara lisan.

Waktu yang disediakan pada soal pertama adalah 10 menit dengan rincian 7 menit persiapan dan 3 menit presentasi sekaligus perekaman. Soal kedua diberikan waktu 15 menit dengan rincian 8 menit persiapan dan 7 menit presentasi sekaligus perekaman.

Manfaat Tes UKBI

contoh manfaat tes ukbi
sumber: www.kemenlu.go.id

Manfaat dari tes UKBI sangat beragam baik untuk mahasiswa, masyarakat umum, juga penutur bahasa Indonesia. Tes UKBI dapat menjadi acuan terhadap kemahiran berbahasa Indonesia khususnya bagi penutur jati maupun penutur asing. Oleh sebab itu, setiap penutur bahasa Indonesia diwajibkan mengikuti tes UKBI. Tes UKBI dapat menjadi kompetensi penggunaan bahasa Indonesia bagi tiap pesertanya.

Selain bermanfaat bagi penutur bahasa Indonesia, tes UKBI juga bermanfaat bagi pekerja dengan bidang tertentu yang menuntut kemahiran berbahasa, seperti guru, dosen, peneliti, editor, penerjemah, wartawan, penulis, dan masih banyak lagi bidang pekerjaan lain yang menggunakan kemahiran berbahasa sebagai salah satu prasyarat dalam mengukur atau menentukan keprofesionalan seseorang.

Bagi mahasiswa tes ini dapat digunakan sebagai salah satu syarat pendamping kelulusan. Selain itu, dosen dapat mengetahui seberapa baik ilmu pengetahuan yang diantarkan menggunakan bahasa Indonesia, serta kemampuan dan keterampilan penggunaan bahasa Indonesia para mahasiswa baik dari segi menulis atau berbicara tentang topik yang diteliti untuk tugas akhir. 

Sementara itu, tes UKBI bagi masyarakat umum memiliki manfaat untuk menunjukkan perilaku berbahasa yang positif. Melalui tes ini masyarakat akan semakin menyadari bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara yang perlu dilestarikan disamping bahasa daerah dengan harapan menambah kecintaan terhadap bahasa Indonesia oleh masyarakat dan warga negara asing lainnya.

Predikat Penilaian UKBI

gambar predikat penilaian ukbi
sumber: Lokakarya LSP Universitas Gunadarma

Penilaian hasil tes UKBI dipetakan dalam tujuh predikat. Ketujuh peringkat tersebut memiliki rentang skor dan penyebutan predikat yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya:

  1. Predikat I Istimewa (Skor 728-800)
  2. Predikat II Sangat unggul (Skor 641-724)
  3. Predikat III (Unggul) (Skor 578-640)
  4. Predikat IV Madya (Skor 482-577)
  5. Predikat V Semenjana (Skor 405-481)
  6. Predikat VI Marginal (Skor 326-404)
  7. Predikat VII Terbatas (Skor 251-325)

Hasil tes akan muncul setelah peserta uji menyelesaikan seluruh rangkaian tes UKBI sesuai yang paket dipilih. Hasil tes akan diberikan dalam bentuk sertifikat hard copy jika peserta uji mengikuti tes UKBI di balai bahasa, dan akan diberikan dalam bentuk sertifikat soft copy melalui surel bagi peserta uji yang mengikuti tes UKBI secara online (UKBI Adaptif Merdeka). Hasil akhir penilaian UKBI dalam bentuk sertifikat berlaku selama dua tahun. 

Menarik bukan membahas tes TOEFL-nya Indonesia yang dikemas dalam bentuk UKBI? Perlu diketahui bahwa Anda dapat mencoba simulasi tes UKBI melalui laman https://ukbi.kemdikbud.go.id/seriukbi/. Tidak perlu khawatir karena simulasi ini dapat diikuti secara gratis. Ayo! Uji kemampuan bahasa Indonesia Anda dengan mengikuti tes UKBI.

Dinda Ayu Maulida

Hello! I am special education enthusiast

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar