Tingkatan Manajemen

Dalam menjalankan keberlangsungan perusahaan ataupun organisasi, tentu dibutuhkan sistem manajemen yang tahu akan tugas dan fungsinya masing-masing.

Hal ini menjadi penting, supaya tidak ada tumpang tindih pekerjaan dan semuanya fokus pada tujuan yang ditetapkan.

Salah satu cara untuk pengelolaan model ini adalah lewat tingkatan manajemen.

Lewat sistem ini, seluruh manajer dibedakan tingkatannya, sesuai tanggung jawab dan beban kerja masing-masing.

Nah, berikut ini kami akan mengulas khusus mengenai tingkatan manajemen tersebut, yang pasti menarik untuk diikuti.

Check it out!

Pengertian Tingkatan Manajemen

Apa Itu Pengertian Tingkatan Manajemen
kent.ac.uk

1. Definisi Manajemen

Secara umum, manajemen dapat diartikan sebagai upaya dalam mengatur, membimbing, serta memimpin pihak-pihak yang menjadi bawahan, supaya tugas yang dibebankan bisa terlaksana dengan baik, sesuai tujuan yang ditetapkan.

Sedangakan menurut para ahli, misalkan mengambil pendapat dari James. A. F. Stoner, manajemen didefinisikan sebagai proses merencanakan, mengkoordinasikan, memimpin, dan mengawasi usaha anggota organisasi dan seluruh sumber daya, untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

2. Definisi Manajer

Manajer adalah anggota organisasi yang memiliki tanggung atas kinerja anggota lainnya dalam sebuah organisasi.

Seorang manajer memiliki wewenang dalam memakai sumber daya organisasi atau perusahaan dalam mengambil keputusan.

Dengan begitu, bisa dikatakan juga bawah manajer adalah seorang pimpinan kerja dalam sebuah organisasi, di samping juga sebagai pelaku manajemen.

3. Definisi Tingkatan Manajemen

Yang dimaksud dengan tingkatan manajemen adalah levelisasi yang diterapkan untuk semua manajer.

Lewat tingkatan ini, diharapkan perbedaan tanggung jawab dan beban kerja yang menjadi tugas masing-masing manajemen, dapat diketahui dengan jelas.

Piramida Manajemen

Materi Piramida Tingkatan Manajemen
ilmu-ekonomi-id.com

Dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi, menurut T. Hani Handoko, terdapat 4 tingkat manajemen yang digambarkan sebagai sebuah piramida.

Empat level manajemen ini terdiri dari:

  • Manajemen tingkat atas (Top level management).
  • Manajemen tingkat menengah (Middle level management).
  • Manajemen tingkat bawah (Low level management).
  • Operasional (Operational).

Tetapi, umumnya teori tingkatan manajemen yang banyak dipakai adalah bentuk tiga tingkatan, yang terdiri dari:

  • Manajemen tingkat atas (Top level management).
  • Manajemen tingkat menengah (Middle level management).
  • Manajemen tingkat bawah (Low level management).

Tiga tingkatan ini membentuk hirarki yang diurutkan berdasarkan kepentingannya dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

Hal ini juga menunjukkan perbedaaan wewenang dan beban kerja yang menjadi tanggung jawab masing-masing manajer di tiap level.

Jika dilihat dari piramida tersebut, manajemen tingkat bawah akan  lebih banyak jumlahnya dibanding manajemen tingkat menengah.

Lalu, jumlah manajemen tingkat menengah akan terlihat lebih banyak dibandingkan manajemen tingkat atas..

Jumlah manajemen tingkat atas memang yang paling sedikit.

Hal ini selaras dengan kondisi di lapangan, di mana jumlah tenaga kerja di dasar akan selalu lebih banyak dibandingkan dengan manajemen di tingkat puncak.

Tingkatan Manajemen

Materi Tingkatan Manajemen
rocketmanajemen.com

1. Manajemen Tingkat Atas

Manajemen tingkat atas, atau top level management atau manajemen eksekutif, adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada kinerja organisasi manajemen secara menyeluruh.

Umumnya, para manajer ini memperoleh jabatan semacam:

  • CEO (Chief Executive Officer).
  • COO (Chef Operational Officer).
  • CFO (Chief Financial Officer).
  • Presiden Direktur.
  • Wakil Presiden Direktur.
  • Direktur Utama.
  • Dan sebagainya.

Para manajer yang berada dalam tingkat atas ini memiliki tanggung jawab, wewenang, dan otoritas yang maksimum untuk mengelola perusahaan dan organisasi.

Fungsi yang dijalankan oleh top level management ini, antara lain sebagai berikut.

  • Menyusun tujuan utama perusahaan, bisa dalam jagka waktu yang pendek maupun jangka waktu yang panjang.
  • Menyusun perencanaan, kerangka, serta kebijakan dalam mencapai tujuan utama yang telah diputuskan.
  • Mengkoordinir aktifitas dan pekerjaan yang dijalankan oleh para manajer level menengah di bawahnya.
  • Mengumpulkan dan mengelola sumber energi perusahaan dan organisasi, misalnya sumber energi keuangan, tenaga kerja, aset tetap, dan lain-lain.
  • Melakukan aktifitas harian dalam perusahaan atau organisasi.
  • Bertanggung jawab untuk keberlangsungan dan pengembangan perusahaan maupun organisasi.

2. Manajemen Tingkat Menengah

Manajemen tingkat menengah, atau middle level management, adalah para manajer yang berada di bawah manajer tingkat atas.

Umumnya, mereka berada dalam posisi jabatan berikut ini.

  • Plant Manager.
  • General Manager.
  • Factory Manager.
  • Division Manager.
  • Regional Manager.

Manajer yang berada di tingkat menengah ini, memiliki tanggung jawab dalam melakukan perencanaan dan kebijakan yang sudah ditentukan oleh manajemen tingkat atas.

Mereka juga memiliki peran dalam menghubungkan manajemen tingkat atas dengan manajemen tingkat dasar.

Selain itu, para manajer di manajemen tingkat menengah ini, juga melaksanakan fungsi tingkatan atas, di unit kerja ataupun departemen masing-masing.

Cakupannya adalah untuk membuat rencana, kebijakan, mengumpulkan, serta pengaturan sumber daya di unit kerja dan departemen sendiri.

Fungsi-fungsi yang dikerjakan oleh middle level management di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Menghubungkan manajemen level atas dengan manajemen level bawah.
  • Menginterpretasikan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen tingkat atas, lalu menjelaskannya ke manajemen yang lebih rendah tingkatannya.
  • Mengkoordinir kegiatan dalam departemen atau unit kerja masing-masing, dengan melakukan perencanaan dan kebijakan yang dibutuhkan.
  • Melaksanakan perencanaan yang sudah dibuat oleh manajemen tingkat atas.
  • Melakukan perekrutan, penyeleksian, dan penempatan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh departemen atau unit kerjanya.
  • Melakukan motivasi kepada tenaga kerjanya masing-masing, agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
  • Melakukan pengawasan dan pengarahan karyawan di departemen dan unit kerja masing-masing.
  • Bekerja sama dengan departemen atau unit kerja lain, demi kelancaran fungsi yang dijalankannya.

3. Manajemen Tingkat Bawah

Manajemen tingkat bawah, atau low level management, adalah jajaran manajemen yang memiliki tanggung jawab dalam keberlangsungan pekerjaan dan operasional harian tenaga kerjanya.

Manajer yang berada dalam tingkatan ini, umumnya memperoleh jabatan berikut ini.

  • Department Manager.
  • Section Manager.
  • Superintendent.
  • Supervisor atau Mandor.

Manajer-manajer tersebut memiliki otoritas dan wewenang masing-masing, tapi dalam lingkup terbatas.

Tugas dan fungsi yang dijalankan oleh manajemen tingkat bawah ini antara lain sebagai berikut.

  • Mempelajari dan menguasai masalah dan keluhan tenaga kerja operasional, sebelum meneruskannya ke manajemen level menengah.
  • Betanggung jawab dalam mengangkat moral tenaga kerja dan meningkatkan semangat kerja.
  • Meminimalisir borosnya sumber energi perusahaan ataupun organisasi.
  • Menjaga kestabilan situasi kerja, dan menjalin hubungan yang baik antara bawahan dan atasan.
  • Memberikan area bekerja yang nyaman dan sehat untuk para tenaga kerja operasional.
  • Membantu manajemen tingkat menengah dalam perekrutan dan penyeleksian calon pekerja baru, untuk jabatan yang dibutuhkan.
  • Melakukan interaksi yang baik dengan tenaga kerja, dan cermat dalam mendengar saran para karyawan.
  • Mendorong para tenaga kerja untuk selalu melaksanakan kerja sebaik-baiknya.
  • Menjaga standard kualitas yang sudah ditetapkan.
  • Menjaga jumlah keluaran produk selaras dengan rencana.

4. Operasional

Seperti namanya, setiap orang yang masuk kategori operasional, akan bekerja secara teknis, sesuai instruksi dari atasannya pada level low level management.

Kemampuan yang wajib dimiliki oleh tingkat operasional ini, berbanding terbalik dengan keterampilan yang dibutuhkan manajemen tingkat atas.

Kemampuan teknis merupakan keterampilan porsi besar yang harus dimiliki mereka yang ada pada basis operasional.

Keterampilan Manajemen

Penjelasan Keterampilan Manajemen Tingkatan Manajemen
wrike.com

Makin tinggi level seorang manajer, maka diharapkan dapat berperan dalam mengembangkan konsep, ide, dan perencanaan.

Sementara, makin ke bawah level seorang manajer, diharapkan bisa melakukan tindakan teknis yang dibutuhkan dalam keberlangusngan operasional perusahaan dan organisasi.

1. Keahlian Dasar

Berikut adalah keahlian yang diperlukan oleh seorang manajer.

a. Kemampuan Teknis

Keterampilan ini mencakup pengetahuan tentang teknik dan keahlian yang dipakai dalam melakukan pekerjaan.

b. Kemampuan Kemanusiaan

Keterampilan ini mencakup pengetahuan serta kemampuan bekerja dengan baik dengan semua pekerja, dan dapat menjalin hubugan dengan semua level organisasi.

c. Kemampuan Konseptual

Keterampilan ini mencakup konsep dan gagasan tentang sesuatu yang kompleks dan abstrak, yang mesti dihadapi oleh perusahaan atau organisasi sebagai sebuah kesatuan.

d. Kemampuan Administrasi

Keterampilan ini mencakup kemampuan dalam menata hal-hal yang berbau administratif, seperti laporan, surat-menyurat, dan lain sebagianya.

Hal ini penting dimiliki, dalam upaya mempermudah pekerjaan seorang manajer, baik untuk dirinya sendiri, atau saat berhubugan dengan orang lain.

2. Keahlian Tambahan

a. Kemampuan Interpersonal

Seorang manajer diwajibkan memiliki kemampuan interpersonal, utamanya dalam hal berkomunikasi.

Jenis kemampuan ini akan banyak dipakai untuk kerja sama, menerima ataupun memberikan pemahaman, dan untuk memberi motivasi kerja kepada kelompok ataupun individu.

Pola komunikasi persuasif tentau dapat menyehatkan hubungan antara atasan dan bawahan.

b. Kemampuan Diagnosis

Seorang manajer mesti mampu melakukan analisa pada tiap permasalahan yang ada dalam perusahaan.

Lewat analisa tersebut, diharapkan bisa uncul solusi atas setiap masalah yang dihadapi.

c. Kemampuan Manajemen Waktu

Seorang manajer juga dituntut untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Tiap manajer mesti mempunyai daftar prioritas kerja, sehingga riap pekerjaaan dapat dijalankan dengan baik dan dalam tempo singkat.

Waktu adalah aset yang sangat berharga bagi manajer, sehingga apabila aset ini disia-siakan, sama saja ia sedang menghabiskan uang dan mengurangi produktifitas perusahaan.

d. Kemampuan Pengambilan Keputusan

Sesudah melaksanakan diagnosis dan analisa, maka seorang manajer dituntut untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat.

Seorang bisa saja melakukan langkah berikut ini untuk mengambil keputusan.

  • Pertama, manajer melakukan diagnosis masalah yang terjadi.
  • Kedua, manajer melakukan evaluasi dan menentukan alternatif solusi terbaik.
  • Ketiga, manajer mengambil keputusan untuk masalah yang dihadapi, lalu diawasi pelaksanaannya, dan kemudian mengambil evaluasi.

Nah, demikianlah itu tadi, ulasan lengjkap mengenai tingkatan manajemen yang penting perannya dalam dunia organisasi dan perusahaan.

Jika kamu ada pertanyaan mengenai tingkatan manajemen ini, silakan menuliskannya langsung di kolom komentar yang ada di bawah ini.

Supaya teman-temanmu tahu dan ikut membaca juga ulasan yang komplit ini, jangan lupa untuk ikut like dan share juga artikel ini, ya.

Anas Fauzi

Hallo! Saya adalah seorang engineer. Selain menyukai dunia blogging, saya juga senang membaca dan menanam.

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar