Senjata Tradisional Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi yang memiliki ragam hewan endemik seperti Anoa dan Babirusa.

Tidak hanya itu, peninggalan sejarah di Sulawesi Tengah juga melimpah loh.

Salah satunya adalah senjata tradisional Sulawesi Tengah yang akan kita coba ulas kali ini.

Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini guys.

Jenis-Jenis Senjata Tradisional Sulawesi Tengah

1. Guma

guma adalah senjata tradisional sulawesi tengah
Sumber: www.youtube.com

Guma adalah senjata tajam yang bentuknya seperti pedang.

Panjang Guma sekitar 1 sampai 1,5 meter.

Dalam acara-acara adat, Guma sangat sering digunakan.

Guma juga termasuk senjata tradisional Sulawesi Tengah yang menjadi pusaka.

a. Spesifikasi Guma

Pembuat Guma adalah suku Onda’e.

Sebagai produsen, mereka menamai bagian-bagian Guma menjadi 3, yaitu mata, gagang dan sarung.

Sedangkan, konsumennya kebanyakan dari Suku Kaili, daerah Lembah Palu dan Suku Kulawi.

Mata parang senjata tradisional ini tidak terbuat dari besi atau baja, melainkan batu yang keras.

Di pangkal mata parangnya terdapat ukiran kepala manusia yang memunculkan kesan magis dan dapat mengusir roh-roh jahat.

Guma dikategorikan menjadi 4 jika dilihat dari bentuk gagangnya.

Untuk masyarakat biasa, gagang Guma berbentuk seekor burung.

Gagang ini dinamai Balira.

Untuk bangsawan, gagang Guma berbentuk kaki rusa.

Gagang ini dijuluki dengan nama kadangjong.

Untuk seorang raja, gagang Guma berbentuk kepala buaya.

Gagang ini dinamai pewo o gagaranggo.

Untuk perwira atau ajudan kerajaan, gagang Guma berbentuk udang.

Gagang ini disebut petundo.

b. Fungsi dan Makna Guma

Guma memiliki ikatan yang kuat dengan pemiliknya.

Senjata ini dapat memberitahu bahaya yang akan datang pada sang pemilik.

Inilah salah satu fungsi Guma dalam hal penjagaan tuannya.

Disamping itu, ada beberapa fungsi Guma dalam upacara adat. Yaitu:

  1. Sebagai pelengkap kain adat (mbesa) untuk mahar pengantin wanita dari kalangan bangsawan pada upacara Nebolae
  2. Sebagai persembahan pengantin pria pada upacara perkawinan Noboti
  3. Sebagai tanda untuk tamu memasuki lokasi upacara pada upacara adat Topeaju
  4. Sebagai alat untuk memotong kambing pada upacara Balia
  5. Sebagai simbol tradisi melepas tanggung jawab seorang ayah kepada anak kandung laki-lakinya dalam upacara Mobau
  6. Sebagai peneman mayat pada upacara kematian

Secara simbolis, Guma dimaknai sebagai suatu alat pengingat bagi para patriot yang melawan penjajah.

c. Jenis-Jenis Guma

Ada 2 jenis Guma Sulawesi Tengah yang dibedakan berdasarkan kegunaannya.

guma tadulako adalah senjata tradisional sulawesi tengah
Gambar Guma Tadulako, sumber: www.kitchenuhmaykoosib.com

Guma Tadulako. Guma jenis ini adalah guma yang dipakai masyarakat Sulawesi Tengah sebagai senjata pusaka.

Guma jenis ini dikategorikan pada Guma sakti.

Guma ini diwariskan secara turun-temurun kepada ahli warisnya.

Guma jenis inilah yang termasuk senjata pusaka dan dapat mendeteksi musuh dari jarak jauh.

Secara gaib, Guma ini dapat tergeletak begitu saja di tengah pintu rumah sang pemilik jika terdeteksi adanya bahaya dari musuh.

Panjang senjata ini mencapai 1,5 meter.

Dahulu Guma ini sangat diagungkan.

Pasalnya Guma ini memiliki arti “bersisi” atau yang dimaksud dengan berbisa.

Saat dikenakan pada upacara adat, tidak boleh ada pria yang berdiri sejajar atau dekat dengan Guma ini.

Posisinya harus lebih rendah dari sang pemegang Guma Tadulako ini.

guma medika adalah senjata tradisional sulawesi tengah
Gambar Guma Medika, sumber: www.travel.detik.com

Guma Madika.  Guma jenis ini adalah Guma yang digunakan untuk berladang atau bercocok tanam.

Memakai Guma adalah suatu kewajiban bagi masyarakat Sulawesi Tengah, terutama saat keluar rumah.

Guma diselempangkan di samping pinggang.

Dalam suatu upacara adat, pasti akan ada satu pria yang menggunakan Guma Tadulako.

Panjang Guma ini mencapai 1 meter.

2. Pasatimpo

pasatimpo adalah senjata tradisional sulawesi tengah
Sumber: senibudaya12.blogspot.com

Pasatimpo adalah sebuah keris yang khas dari Sulawesi Tengah.

Ciri khas tersebut adalah terdapat pada hulu/gagang keris yang bengkok ke arah bawah.

Panjang pasatimpo sekitar 30 cm dan pada sarungnya terdapat tali.

Pada zaman dahulu, senjata ini sering digunakan pada acara ritual penyembuh.

Masyarakat Sulawesi Tengah juga menganggapnya bisa mengusir roh jahat.

Selain itu, pasatimpo juga digunakan untuk melindungi diri, memotong hewan dan mencari kayu bakar.

Sedangkan pada saat ini, pasatimpo hanya digunakan sebagai pelengkap pakaian adat saat tari kepahlawanan diadakan.

Pasatimpo dianggap dapat menambah kepercayaan diri penari saat mengenakannya.

3. Cakalele

cakalele adalah senjata tradisional sulawesi tengah
Sumber: www.pinterest.com

Pengertian singkatnya, cakalele adalah perisai khas Sulawesi Tengah.

Perisai ini terbuat dari kayu pilihan yang cukup tebal.

Ukiran yang menawan juga disematkan pada salah satu sisinya.

Sebagai pelapis, besi tipis direkatkan pada sisi kayu.

Fungsi dari Cakalele adalah tentu saja sebagai alat pelindung saat berlangsungnya peperangan.

Cara menggunakannya cukup mudah.

Cakalele digerak-gerakkan kerah lawan untuk menangkis serangan lawan.

4. Surampa

surampa adalah senjata tradisional sulawesi tengah
Sumber: www.sejarah-negara.com

Surampa adalah senjata jenis tombak yang sangat unik.

Sekilas, senjata ini sangat mirip dengan tombak trisula yang memiliki 3 mata pisau tajam.

Namun ada sedikit perbedaan, yaitu Surampa memiliki 2 posisi mata pisau, di atas tombak 3 mata dan di bagian bawah terdapat 1 mata pisau tajam.

Tiga mata pisau yang di bagian atas juga berbeda dengan mata pisau trisula.

Mata pisau Trisula cenderung lurus dan runcing, sedangkan mata pisau Surampa terdapat lekukan yang meruncing di bagian ujung mata pisau.

Surampa memiliki nama lain yaitu tombak Kanjae.

Untuk fungsinya, tombak ini hanya digunakan oleh tentara kerajaan untuk berperang pada zaman dahulu, tidak digunakan untuk berburu sebagaimana tombak-tombak yang lain.

5. Sumpit

sumpit adalah senjata tradisional sulawesi tengah
Sumber: www.senibudayasia.com

Senjata terakhir adalah sumpit atau sering juga disebut dengan sumpitan atau sipet.

Senjata ini adalah warisan dari desa Polerea, Sulawesi Tengah.

Dilansir dari situs wikipedia.com, Sumpit terbuat dari bambu yang pipih dengan panjang bisa mencapai 3  meter dan memiliki diameter sekitar 2 -3 cm yang cukup untuk dimasuki anak sumpit.

Bambu yang digunakan adalah jenis bambu yang bernama wolowulu.

Anak sumpit (damek) terbuat dari bambu atau kayu pelawi yang berbentuk silinder panjang, dimana salah satu ujungnya sengaja diruncingkan dan diberi racun.

Tujuan dari pemberian racun ini adalah agar Sumpit dapat memiliki efek mematikan.

Racun yang digunakan, dibuat dari tumbuh-tumbuhan hutan pilihan atau dapat juga dari serpihan karat besi tua, getah pohon ipo, lemon, atau abu tembakau kering serta bisa ular.

Racun yang dibubuhi pada damek ini disebut parir bagi masyarakat etnis Dayak Lundayeh.

Sumpit digunakan dengan cara ditiup.

Keakuratan jarak tembaknya dapat mencapai 200 meter.

Senjata ini sangat populer di kalangan suku dayak saat zaman penjajahan Belanda.

Tentara Belanda yang saat itu sudah menggunakan pistol untuk berperang sementara masyarakat dayak hanya menggunakan sumpit ini.

Sekarang, senjata tradisional ini sudah tidak digunakan lagi untuk berperang atau berburu.

Senjata ini saat ini dijadikan sebagai cabang olahraga dan diperlombakan.

Olahraga Sumpit ini termasuk kedalam kategori memanah dan menembak.

Bahkan, karena sangat unik dan populer, sumpit juga terkenal sampai ke Jepang.

Di jepang, olahraga Sumpit ini dibina oleh International Fukiyado Association (IFA).

Nah, itu tadi pembahasan lengkap mengenai macam-macam senjata tradisional dari Sulawesi Tengah.

Kita sebagai generasi muda harus tahu loh.

Jangan lupa untuk ikut andil dalam melestarikannya ya.

Elga Octavianata

Biologist | Surveyor | Teacher | Translator | Writer

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar