Senjata Tradisional Kalimantan Timur

Kalimantan Timur memiliki banyak jenis senjata tradisional, salah satunya adalah Mandau. Mandau berbentuk seperti pisau panjang dengan sarung terbuat dari kayu yang diukir. Selain mandau, masih ada lebih banyak lagi jenis senjata tradisional Kalimantan Timur yang perlu kamu ketahui.

Penasaran dengan jenis senjata tradisional Kalimantan Timur yang lainnya? Yuk, simak dalam artikel berikut ini.

Macam-macam Senjata Tradisional Kalimantan Timur

1. Mandau

senjata tradisional kalimantan timur beserta keterangannya
Sumber: https://s3.bukalapak.com/

Mandau adalah salah satu senjata tradisional dari Kalimantan Timur. Pada dasarnya, semua bentuk mandau masyarakat Dayak memiliki bentuk yang sama. Perbadaan yang tidak terlalu menonjol terletak pada lengkungan bilahnya. Ciri-ciri tersebut memberikan sedikit perbedaan pada mandau.

Mandau Ilang dengan lengkungan yang hampir lurus, Mandau Langgi Tinggang yang melengkung ke belakang, serta Mandau Niabur yang dilengkapi pengait. Sedangkan mandau lain, seperti Mandau Pakagan dan Mandau Bayou juga memiliki ciri-ciri sendiri yang membedakannya satu sama lain.

Berdasarkan perbedaan bentuk ukirannya, dapat diketahui sebuah mandau berasal dari masyarakat Dayak yang mana. Biasanya jenis senjata ini hanya digunakan oleh kalangan raja-raja dan kepala suku. Senjata ini dipercaya masyarakat sekitar sebagai senjta keramat sehingga mandau dirawat dengan sangat baik oleh pemiliknya. Berdasarkan masyarakat Dayak, mandau ini dilengkapi dengan sihir yang membuat kekuatannya semakin meningkat.

Mandau memiliki bentuk seperti parang dengan panjang sekitar ½ meter. Ciri-ciri unik mandau terletak pada bilahnya yang dihiasi ukiran, tapi tidak terlalu tajam. Ada juga jenis mandau yang diberi tambahan hiasan ukiran berbentuk lubang pada bilahnya. Lubang ini kemudian ditutup dengan tembaga yang tujuannya untuk menambah estetika mandau.

Pada zaman modern seperti sekarang ini, mandau dibeli masyarakat sebagai pajangan di rumah saja.

2. Sumpit

senjata tradisional kalimantan timur beserta gambarnya
Sumber: https://1.bp.blogspot.com/

Sumpit adalah senjata tradisional Kalimantan Timur yang digunakan dengan cara ditiup. Oleh masyarakat Dayak, senjata ini digunakan untuk berburu dan berperang. Meskipun kekuatan pelontar anak panahnya hanya berasal dari napas penggunanya, kekuatan sumpit tidak kalah dengan senapan modern. Anak panah yang digunakan pun dibubuhi racun terlebih dahulu dengan tujuan mematikan lawan.

Sumpit terbuat dari bambu yang berbentuk seperti pipa. Untuk damek atau anak panahnya dibuat dari bambu, lidi aren, ataupun dirap. Kadang-kadang, masyarakat Dayak menyebut sumpit dengan nama sipet.

Senjata ini dibuat dengan panjang sekitar 1,5 sampai 2 meter. Sumpit memiliki beberapa keunggulan, diantaranya bisa menembak dari jarak yang cukup jauh dengan akurasi mencapai 200 meter. Selain itu, sumpit juga tidak menimbulkan suara sama sekali saat digunakan.

Dalam adat Dayak, sumpit juga bisa dijadikan sebagai mas kawin. Pada zaman modern seperti saat ini, sumpit digunakan sebagai ajang perlombaan. Beberapa festival yang pernah diselenggarakan di Kalimantan Timur diantaranya Festival Erau, Tenggarong, Kalimantan Timur. Kegiatan seperti merupakan salah satu cara masyarakat melestarikan kebudayaan tradisional di zaman yang semakin berkembang.

3. Gayang

gambar dan nama senjata tradisional kalimantan timur
Sumber: https://folksofdayak.files.wordpress.com/

Gayang merupakan senjata tradisional Kalimantan Timur, khususnya masyarakat Dayak Kadazan Dusun. Senjata ini memiliki bentuk yang mirip dengan mandau, tapi dengan desain bilah yang berbeda. Sarung dari senjata gayang ini bentuknya melengkung, mirip dengan mandau ilang milik masyarakat Dayak Iban.

Gayang memiliki ukuran yang lebih panjang dari mandau. Sama seperti mandau, pembuatan gayang juga harus melewati ritual-ritul tertentu.

4. Telawang atau Perisai

senjata tradisional kalimantan timur perisai
Sumber: https://4.bp.blogspot.com/

Senjata tradisional Kalimantan Timur yang satu ini memiliki banyak sebutan lain. Beberapa nama lain perisai diantaranya telawang, telabang, dan kelembit. Alat ini biasanya digunakan sebagai pelindung diri dari serangan musuh. Perisai terbuat dari kayu pelantan atau pelai, sebuah kayu yang kuat tapi cukup ringan.

Senjata ini memiliki bentuk prisma dengan lebar 30 – 50 cm serta panjang 1,5 sampai 2 meter. Terdapat dua sisi yang dimiliki perisai. Pertama, sisi dalam yang bentuknya seperti bagian bawah atap rumah. Pada bagian dalam ini dilengkapi dengan pegangan yang nyaman digunakan oleh penggunanya. Kemudian sisi depannya berbentuk seperti atap rumah yang dilengkapi dengan ukiran khas Dayak.

5. Lonjo atau Tombak

gambar dan nama senjata tradisional kalimantan timur tombak
Sumber: https://2.bp.blogspot.com/

Senjata ini memiliki bentuk yang panjang dengan ujung runcing. Bagian pegangannya terbuat dari bambu yang kekuatannya tidak perlu diragukan lagi. Bagian ujung tombak dibuat dari besi yang ditempa dan diasah hingga tajam. Untuk menyatukan besi dan bambu tersebut, masyarakat Dayak menggunakan bahan alami, yaitu rotan.

Anyaman rotan yang digunakan untuk menyambungkan tombak tersebut sangat kuat dan tahan lama. Berdasarkan kepercayaan masyarakat Dayak, tombak yang biasa disebut lonjo ini memiliki energi dari dalam yang membuat pemiliknya menjadi lebih kuat. Kadang-kadang, ada juga lonjo yang diberi hiasan pada bagian gagangnya agar lebih menarik.

Oleh masyarakat Kalimantan Timur, lonjo biasanya digunakan untuk berburu dan berperang.

6. Dohong

nama senjata tradisional kalimantan timur
Sumber: https://s0.bukalapak.com/

Senjata tradisional Kalimantan Timur yang berikutnya adalah Dohong. Dohong memiliki bentuk yang mirip dengan keris, tetapi dengan ukuran yang lebih besar. Senjata ini memiliki bagian tajam ganda, maksudnya kedua sisinya sama-sama dibuat tajam. Biasanya bagian pegangan dohong dibuat dari tanduk kerbau yang sudah mati.

Dohong tidak bisa dimiliki oleh sembarang orang, hanya kepala suku yang boleh memiliki dan menggunakannya. Saat ini, dohong sudah sangat jarang ditemukan, bahkan di kalangan masyarakat Dayak pun. Padahal jika melihat sejarahnya, dohong lebih dahulu mucul daripada mandau.

Namun, kini eksistensi dohong sudah tidak banyak diketahui orang. Jika ada yang memilikinya, dohong pasti hanya digunakan sebagai pusaka. Bentuk dohong tidak memungkinkan untuk menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari. Pada acara-acara tertentu, dohong dikeluarkan dari sarungnya. Hal ini hanya dilakukan oleh tetua-tetua adat yang memiliki senjata dohong. Senjata dohong saat ini memiliki nilai jual yang sangat tinggi karena kelangkaannya.

7. Keris

foto senjata tradisional kalimantan timur
Sumber: https://2.bp.blogspot.com/

Berdasarkan sejarah, keris sebenarnya adalah senjata tradisional yang berasal dari tanah Jawa. Keberadaannya di Kalimantan Timur tidak sepopuler mandau. Pada dasarnya, keris berkembang dan digunakan oleh masyarakat dengan rumpun Melayu. Saat ini keberadaan keris umum dijumpai di Jawa, Sumatera, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, serta Filipina.

Di Filipina sendiri keris lebih umum dijumpai di bagian selatan, yaitu sekitar Pulau Mindanau. Di Kalimantan Timur, keris menjadi benda pusaka milik Kerajaan Kutai. Biasanya keris ini digunakan dalam upacara penobatan Sultan Kutai Kertanegara. Sebagian besar keris yang tersimpan di dalam Museum Mulawarman merupakan peninggalan Sultan Kutai Kertanegara XIX.

8. Bujak

nama senjata tradisional kalimantan timur bujak
Sumber: https://2.bp.blogspot.com/

Tidak banyak informasi yang bisa diulik mengenai senjata tradisional yang satu ini. Pada dasarnya, bujak memiliki bentuk dan fungsi yang mirip dengan tombak atau lonjo. Indonesia sangat kaya dengan kebudayaan dan adat tradisional, termasuk senjata tradisional. Senjata ini biasanya digunakan sebagai benda pusaka pada ritual atau upacara kerajaan.

Ada banyak senjata tradisional yang ada di Kalimantan Timur mulai dari senjata berburu hingga senjata untuk berperang. Itu tadi adalah beberapa macam senjata tradisional Kalimantan Timur beserta keterangannya.

Nirwana Pradana Maharani

Aktif dalam organisasi dan event mahasiswa semasa berkuliah di jurusan Ilmu Komunikasi. Sedang tertarik mendalami dunia fotografi. Saya juga tertarik mengikuti artikel-artikel terkait fashion dan kuliner.

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar