Senjata Tradisional Kalimantan Tengah

Indonesia, yang dihuni berbagai suku dan bangsa, memiliki ragam senjata tradisional yang berbeda-beda.

Satu di antaranya adalah senjata tradisional Kalimantan Tengah yang terkenal melegenda milik suku Dayak.

Nah, sudah pada tahu atau belum jenis-jenis senjata khas Kalimantan Tengah ini?

Kalau belum tahu, yuk simak ulasan menarik berikut ini, yang membahas senjata tradisional Kalimantan Tengah secara lengkap dan tuntas.

Happy ready, guys!

Jenis-jenis Senjata Tradisional Kalimantan Tengah

1. Sumpit (Sipet)

sumpit adalah senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www.bukalapak.com

Sumpit, di wilayah Kalimantan Tengah lebih dikenal dengan nama Sipet, yakni sebuah senjata tradisional yang difungsikan untuk berperang, berburu hewan, ataupun sebagai alat pembunuh secara diam-diam.

Sebab, senjata ini cukup dipakai dengan cara ditiup, sehingga dapat dipakai sebagai senjata pembunuh jarak jauh layaknya sniper.

a. Ciri-ciri

ciri-ciri dari sumpit senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www.kaskus.co.id

Senjata Sumpit dibuat memakai bahan kayu dan tabung bambu, yang panjangnya berkisar 1-3 meter.

Sementara, untuk anak sumpitnya, yang dipakai sebagai peluru, dibuat dalam bentuk bulat dengan diameter 1 cm.

Anak sumpit, atau yang juga dikenal dengan istilah Damek, juga bisa dibuat dalam bentuk kerucut dari bahan bambu.

Atau, jika mau menggunakan bahan kayu, harus dipilih yang massanya ringan, seperti Kayu Pelawi.

Hal ini menjadi penting, supaya anak sumpit bisa melesat dalam gerakan yang lurus.

Untuk bagian ujung Sumpit, dibuat dengan bentuk runcing dan biasanya diberikan cairan racun untuk membunuh binatang buruan.

Ngerinya, racun yang dibuat memakai getah tumbuhan hutan ini, belum ada obat penawarnya hingga sekarang.

Tembakan anak sumpit ini terbilang cukup bagus, karena memiliki akurasi tembak yang mencapai 200 meter.

Tapi, untuk menentukan jarak tembakan ini, sangat bergantung pada kuat tidaknya nafas saat ditiupkan.

b. Kepercayaan

keterangan kepercayaan sumpit senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www.kumparan.com

bagi masyarakat Dayak Kalimantan, Sumpit merupakan senjata yang memiliki fungsi utama sebagai alat untuk berburu.

Alat ini dilarang dipakai untuk membunuh sesama, kecuali memang kondisi sedang terdesak akibat terjadinya serangan lawan.

Dalam aturan masyarakat setempat, juga terdapat larangan untuk menginjak ataupun memotong Sumpit.

Siapa saja yang melanggar aturan hukum adat ini, maka akan dihukum sesuai tuntutan yang dijatuhkan dalam rapat adat.

2. Duhung (Dohong)

duhung adalah senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www.milenialjoss.com

Duhung, atau yang juga disebut Dohong, adalah senjata khas suku Dayak yang konon diyakini sebagai senjata tertua Dayak.

Pemilik senjata ini juga bukan orang sembarangan, sebab hanya raja dan para leluhur Dayak saja yang memilikinya.

a. Ciri-ciri

penjelasan ciri-ciri duhung senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www.facebook.com

Senjata Duhung sekilas memiliki bentuk seperti tombak, dengan ukuran panjang antara 50-75 cm.

Pada bagian mata tombaknya, terdapat bilah yang tajam pada kedua sisinya.

Dan umumnya, senjata ini  dibawa oleh masyarakat suku Dayak dengan cara diselipkan di bagian depan pinggang.

Duhung yang seperti ini, biasanya disebut dengan istilah Duhung Papan Benteng.

Dulunya, alat ini banyak dipakai untuk berburu binatang liar ataupun untuk keperluan bercocok tanam.

Namun, untuk saat ini, Duhung sudah tidak difungsikan lagi sebagai alat perang, tapi cukup sebagai benda pusaka yang disimpan dan dipajang.

Menurut para tetua suku Dayak Kalimantan, Duhung harus selesei dibuat dalam hari hitungan ganjil, karena diyakini segala hal kemudia akan digenapkan oleh yang Maha Kuasa.

b. Mitos

beragam mitos duhung senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www.line.me

Masyarakat Dayak percaya jika Duhung sudah diciptakan sebelum manusia terlahir ke bumi.

Mereka meyakini, bahwa senjata ini dibuat oleh para leluhur suku Dayak, dari atas kayangan.

Manusia pertama yang mempunyai senjata ini pun adalah orang-orang yang diyakini menjadi leluhur suku Dayak.

Di antara para leluhur tersebut adalah 3 orang raja, yakni Raja Bunu, Raja Sangen, dan Raja Sangiang.

Menurut legenda, ketiga raja Dayak tersebut mempunyau Duhung yang berbeda-beda.

Duhung yang dimiliki Raja Sangian dan Raja Sangen dibuat dari bahan besi yang bisa terapung di atas air.

Sementara, Duhung yang dipunya Raja Bunu dibuat dari besi yang tidak bisa terapung, yang umumnya disebut dengan nama Sanaman Leteng.

3. Mandau

mandau adalah senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www.gpswisataindonesia.info

Mandau, atau yang juga dilafalkan Mando, merupakan senjata khas Kalimantan Tengah, yang dipakai oleh suku Dayak.

Istilah Mandau, dalam Bahasa Dayak Kalimantan berasal dari kata “Man”, yakni merupakan akronim dari kata “Kuman” yang berarti “Makan”.

Kemudian, kata “Dau” bersal dari kata “Do”, yang merupakan akronim dari kata “Dohong” yang merupakan pisau belati khas Kalimantan Tengah.

Jadi, dari dua kata ini, Mandau dapat diartikan secara harfiah dengan makna “Makan Dohong”.

Maksud dari makna ini adalah, Dohong yang merupakan senjata awal masyarakat Dayak Ngaju, kalah populer sejak kemunculan Mandau.

a. Ciri-ciri

Mandau memiliki 3 bagian pokok, yang terdiri dari Pulang atau Hulu, Isin atau Loneng, dan Sarukng atau Kumpang.

Berikut adalah penjelasan lengkap dari ketiha bagian tersebut.

Pulang/Hulu

pulang hulu gagang adalah bagian mandau senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www.biru-deun.blogspot.com

Umumnya, Pulang dibuat memakai bahan tanduk kerbau atau tanduk rusa.

Namun demikian, ada pula Pulang dalam bentuk lain yang dibuat dari material kayu pilihan.

Ciri-ciri dari bagian Pulang ini adalah mempunyai bentuk paruh burung atau kepala naga.

Pada bagian pangkalnya, juga dilengkapi ukiran menarik sesuai kebudayaan suku pemiliknya.

Tak hanya itu, umumnya ujung Pulang ini juga disatukan dengan pangkal Mandau, yang kemudian dihias cincin Kamang/Sopak serta rambut manusia yang dinamakan Takan.

Isin/Loneng

isin loneng bilah mandau adalah bagian senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www.milenialjoss.com

Isin adalah bagian bilah pada Mandau, yang biasanya dibuat memakai biji besi dengan panjang 50 cm, lebanr pangkal 2 cm, lebar ujung 5 cm, dan berat 335 gram.

Bilah pada Mandau ini memiliki mata satu, di mana punggungnya bersifat tumpul, sementara bagian bawahnya bersifat tajam.

Pada bagian punggung sendiri, terdapat ukiran-ukiran cantik untuk menghias Mandau.

Pada bagian bilah ini pula, terkadang dibuat lubang-lubang kecil, yang kemudian ditutup dengan tembaga atau kuningan.

Uniknya, Isin atau Loneng ini, semakin ke ujung maka ukuran bilahnya akan semakin lebar.

Sarukng/Kumpang

sarukng kumpang sarung mandau adalah bagian senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www.bukalapak.com

Bagian ini difungsikan untuk melindungi bilah dan memudahkannya saat dibawa.

Bagian Sarukng umumnya dibuat dari kayu, yang dilengkapi beragam hiasan dan ukiran.

Selain itu, Sarukng juga bisa dibuat dari anyaman rotan, yang disebut Pusat Belanak atau Tempuser Undang.

b. Kepercayaan

kepercayaan tentang mandau senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www,kompas.com

Bagi masyarakat Dayak Kalimantan, Mandau merupakan senjata yang disakralkan, sehingga dalam setiap upacara adat pasti dilengkapi senjata parang ini.

Sebab, Mandau dianggap mempunyai karakter yang harmonis antara masyarakat Dayak dan lingkungan alam.

Nah, dari sinilah asal-usul kekuatan magis senjata Mandau muncul.

Umumnya, masyarakat Indonesia menyebut senjata ini dengan nama Mandau.

Tapi, bagi masyarakat Dayak, penyebutan benda ini bisa bermacam-macam, antara lain berikut di bawah ini.

  • Dongt: sebutan Mandau untuk suku Dayak Tanjung.
  • Ekeq: istilah Mandau untuk suku Dayak Benuaq.
  • Edog atau Baliuu: nama Mandau untuk suku Dayak Bahau.
  • Loboq: penyebutan Mandau untuk Dayak Tanjung dan Benoaq.

4. Talawang (Perisai)

talawang adalah senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www.gpswisataindonesia.info

Sebagai pelengkap senjata Mandau, suku dayak juga menggunakan Talawang atau tameng untuk berperang.

Umumnya, senjata Talawang dibuat memakai material kayu ulin atau kayu beli yang terkenal kuat dan awet.

Tapi, selain itu ada juga yang membuatnya dari kayu liat.

Kayu-kayu tersebut, walaupun cukup ringan, tapi mampu bertahan hingga ratusan tahun lamanya.

Seperti perisai yang ada pada umumnya, Talawang dibuat dalam bentuk persegi panjang, dengan bentuk runcing pada ujung atas dan bawahnya.

Umumnya, Talawang ini memiliki panjang berkisar anatra 1-2 meter dan lebar tak lebih dari 50 cm.

Pada sisi luar Talawang, banyk dihias dengan ukiran-ukiran indah yang merupakan ciri khas kebudayaan Dayak, sedangkan untuk sisi dalamnya dilengkapi sebuah pegangan.

Sama seperti Mandau, masyarakat suku Dayak setempat juga percaya, bahwa senjata ini lahir dari kekuatan magis.

5. Kancip

kencip adalah senjata tradisional kalimantan tengah
Sumber gambar: www.gpswisataindonesia.info

Kancip merupakan senjata sejenis gunting atau alat pemotong, yang banyak dipakai untuk memotong buah pinang.

Nah, itulah tadi ulasan menarik tentang jenis-jenis senjata tradisional Kalimatan Tengah yang banyak didominasi oleh bkebudayaan suku Dayak.

Jika kamu ada pertanyaan seputar senjata khas ini, silakan menuliskannya di kolom komentar di bawah.

Supaya teman-temanmu tahu juga dengan artikel sejarah yang asyik ini, jangan lupa like dan share juga, ya.

Anas Fauzi

Hallo! Saya adalah seorang engineer. Selain menyukai dunia blogging, saya juga senang membaca dan menanam.

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar