Rumah Adat Lamin

Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Kalimantan Timur juga memiliki budaya tradisional yang menarik untuk dipelajari.

Salah satu kebudayaan tersebut adalah berupa rumah adat, yang disebut dengan nama rumah adat Lamin.

Uniknya, rumah ini punya bangunan yang cukup besar, yang panjangnya bisa mencapai 300 meter dan diisi oleh ratusan orang.

Nah, seperti apa sih rumah adat Lamin yang dihuni oleh masyarakat Dayak ini?

Berikut ulasan menariknya.

Mengenal Rumah Adat Lamin

rumah adat lamin berukuran besar
Sumber gambar: www.holamigo.id

1. Sejarah Singkat

Rumah adat Lamin adalah rumah adat yang cukup melekat dengan identitas Suku Dayak, khususnya dari etnis Benuaq, karena mewakili tradisi dan budaya yang sudah diwariskan turun-temurun.

Memiliki bentuk menyerupai rumah panggung, rumah adat Lamin ini ditempati oleh anak-keturunan Suku Dayak yang telah lama mendiami wilayah provinsi Kalimantan Timur.

Rumah-rumah ini berdiri di pinggir Sungai Muara Lawa, Muara Pahu, Ohong  serta di tepi Danau Jempang yang letaknya berada di Kabupaten Kutai Barat.

Lamin sendiri mempunyai arti rumah yang panjang, karena tak lepas dari bentuknya yang memang lapang, besar dan memanjang.

Dengan ukuran besar ini Suku Dayak bisa hidup bersama-sama dalam jumlah yang banyak, dan secara tak langsung menunjukkan bahwa suku ini  memiliki tradisi kekeluargaan yang kuat.

Dalam sebuah entitas rumah adat Lamin, biasanya ada satu orang kepala adat yang ditunjuk menjadi pemimpin.

Nah, pemimpin ini juga hidup berdampingan di dalam rumah dan kamarnya ada di tengah-tengah bangunan.

Dulunya, Suku Dayak menganut keyakinan animisme, yang percaya dengan roh baik dan roh jahat.

Sebagai persembahan saat mengadakan ritual adat, biasanya akan disembelihkan kerbau juga untuk pengorbanan.

Termasuk juga saat proses pembangunan rumah adat Lamin ini, yang dulunya harus mengadakan budaya Ngayao, yakni ritual pemenggalan kepala manusia dari suku lain.

Lalu, kepala manusia yang sudah terpotong ini akan ditanam di bawah tiang utama rumah Lamin yang baru dibangun.

Karena itu, dulu sering terjadi perang antar suku dalam budaya Dayak,.

Namun, hal ini baru berhenti pasca penjajah Belanda datang karena mereka melarang praktik yang demikian.

Pada tahun 1967, secara resmi pemerintah Republik Indonesia menetapkan rumah adat Lamin ini menjadi bagian dari rumah tradisional yang menjadi kekayaan dan warisan bangsa Indonesia.

2. Filosofi

Kekhasan yang dimiliki oleh rumah adat Lamin dibandingkan rumah adat lainnya adalah memiliki bangunan yang besar dan panjang, yang dihuni banyak orang.

Hal ini menyiratkan makna bahwa Suku Dayak adalah masyarakat yang punya tradisi kekeluargaan, mudah untuk bergaul dan hidup bersama dalam bingkai gotong royong.

Setiap bagian bangunan yang besar ini, mempunyai filosofi tersendiri bagi masyarakat Dayak.

Terutama di bagian ukirannya yang khas pada tangga, pagar, dinding, serta bagian lainnya yang diyakini bertuah untuk menolak bala.

Bagi masyarakat Dayak, khususnya etnis Benuaq, meyakini filosofi Lati Tana, yakni kepercayaan untuk daerah tempat tinggal, yang mencakup:

  • Lamin atau Lou, yakni rumah berbentuk panjang yang menjadi pusat aktifitas masyarakat dan dihuni oleh sekelompok masyarakat.
  • Belay Jaykung, yakni rumah hunian yang berada di dekat rumah Lamin yang berfungsi sebagai dapur. Selain itu, bangunan ini juga digunakan untuk lokasi penyimpanan bahan makanan.
  • Lubakng, yakni lokasi pemakaman para leluhur dan semua anggota masyarakat.
  • Umaq, yakni area yang difungsikan untuk ladang.
  • Simpunkg, yakni area yang sudah dipersiapkan untuk kebutuhan khusus.
  • Kebotn dukuh, yakni area yang dipergunakan untuk berkebun
  • Sophan, yakni wilayah yang diyakini sebagai tempat keramat.

Ciri Khas

ornamen rumah adat lamin salah satunya adalah ukiran manusia
Sumber gambar: www.polarumah.com

Sebagaimana umumnya rumah adat tradisional, rumah adat Lamin pun juga memiliki ciri yang membuatnya khas dibandingkan rumah adat yang lain.

Berikut ini adalah ciri khas dari rumah adat Lamin tersebut.

1. Terdapat Banyak Ukiran

contoh ukiran rumah adat lamin
Sumber gambar: www.pinterest.com

Salah satu ciri khas yang dimiliki Suku Dayak adalah kecintaannya terhadap seni gambar dan tato.

Sebab, tato ini adalah bagian dari kebudayaan suku Dayak yang sudah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi kebudayaan tato yang tertua di dunia.

Rumah adat Lamin juga tak ketinggalan soal seni gambar ini, yang bisa dilihat dari bentuk ukiran-ukiran etniknya.

Ukiran ini memiliki ciri khas menonjol berupa gambar bertema makhluk hidup, dari hewan, tumbuhan, hingga wajah manusia yang diukir di setiap bagian dindingnya.

Konon, masyarakat setempat percaya bahwa ukiran-ukiran makhluk hidup ini bisa memberi perlindungan bagi penghuninya dari bahaya dan serangan berbagai ilmu hitam.

2. Bahan Konstruksi dari Kayu Ulin

bahan konstruksi rumah adat lamin dari kayu ulin
Sumber gambar: www.kaltim.aman.or.id

Untuk mendirikan rumah ini, dipakai kayu ulin sebagai material konstruksi, yang hanya dapat diperoleh dari hutan Kalimantan.

Kayu ini memiliki karakteristik berwarna hitam dan punya ketahanan yang kuat dalam beragam cuaca dan kondisi.

Karena terkenal kuat dan tidak gampang lapuk, kayu ini sangat disukai karena kualitasnya yang bagus dan bisa bertahan hingga puluhan sampai ratusan tahun.

Uniknya, kayu ini bisa bertambah kuat dan keras seperti bisa, bila terguyur air.

Karena sebab itulah, banyak yang menyebutnya sebagai kayu besi, yang cocok digunakan untuk menyangga lantai serta dinding.

3. Memiiki Banyak Warna Variatif

foto warna rumah adat lamin
Sumber gambar: www.celticstown.com

Ciri khas lain yang dimiliki rumah adat Lamin adalah warnanya yang kontras dan variatif untuk meramaiakn suasana.

menghias bagian dindingnya.

Paling tidak, warna yang pasti selalu dipakai untuk mengias dinding rumah ini adalah putih, hitam, biru, kuning, dan merah.

Sesuai makna filosofisnya, putih merupakan simbol kesucian dan kebersihan jiwa, hitam sebagai pemberi keteduhan dan penolak bala, biru untuk membawa kesetiaan, kuning sebagai simbol kekayaan dan kewibawaan, serta merah sebagai simbol keabadian.

4. Terdapat Banyak Aksesoris

kumpulan aksesoris rumah adat lamin
Sumber gambar: www.today.line.me

Rumah adat Lamin juga memiliki aksesoris dan perabotan yang umum dipakai di rumah lainnya.

Perlengkapan yang dipajang di rumah adat ini biasanya berupa ornamen dan kerajinan tangan yang dibuat dari material kayu.

Ada juga aksesoris lain yang fisiknya terbuat dari material logam, contohnya emas, guci, senjata, dan lain-lain.

5. Dipenuhi Patung-patung

kumpulan patung rumah adat lamin
Sumber gambar: www.an-unexpected-journey.de

Biasanya, patung-patung dewa, atau yang biasa disebut totem, juga ditambahkan sebagai aksesoris rumah oleh masyarakat Suku Dayak kuno.

Karena, mereka meyakini patung-patung ini bisa menjaga rumah dari bahaya dan malapetaka.

Macam-macam Rumah Lamin

rumah adat lamin dibangun tanpa menggunakan paku
Sumber gambar: www.dapurindonesia.web.id

Hingga saat ini, masih terdapat beberapa rumah Lamin yang bisa dijumpai.

Antara lain, keberagaman rumah Lamin tersebut adalah sebagai berikut.

1. Rumah Lamin Pepas Eheng

Jenis Rumah Adat Lamin Pepas Eheng
Sumber gambar: www.matatita.com

Rumah ini lokasinya berada di desa pepas Eheng, Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Bentuknya berupa rumah panggung dengan panjang 65 meter, lebar 8 meter, dan tinggi 3 meter.

Rumah ini, memiliki 8 buah bilik yang ditempati 32 keluarga.

Tiap bilik ditempati oleh 3 keluarga hingga 5 keliuarga,

2. Rumah Lamin Tolan 

Jenis Rumah Adat Lamin Tolan 
Sumber gambar: www.korankaltim.com

Bangunan ini lokasinya terletak di Desa Lembing, Muara Lawa, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Rumah panggung merupakan rumah besar yag memiliki ukuran panjang 50 meter, lebar 9,2 meter, dan ketinggian 10 meter.

Di bagian dalamnya, rumah adat Lamin Tolan dibagi menjadi 6 buah bilik.

3. Rumah Lamin Mancong

Jenis Rumah Adat Lamin Mancong
Sumber gambar: www.explorerkubar.blogspot.com

Rumah ini terdapat di Jempang, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Dimensi bangunannya memiliki panjang 63 meter, lebar 11,5 meter, dan ketinggian 3 meter..

Rumah ini terbagi menjadi 12 bilik di lantai bawah dan lantai atas, dengan 4 tangga masuk yang berada di bagian depannya.

Karakteristik Arsitektur

rumah adat lamin adalah rumah model panggung
Sumber gambar: www.topgambarrumah.blogspot.com

Sebagai rumah model panggung, rumah adat Lamin memiliki konstruksi khusus.

Di bawah ini adalah pembahasan lengkapnya.

1. Bentuk

rumah adat lamin bentuk panjang dan besar
Sumber gambar: www.tribunnews.com

Rumah Lamin dibangun dengan bentuk yang menyerupai rumah panggung dalam ukuran panjang dan besar.

Rumah yang fisiknya cukup tinggi ini difungsikan untuk melindungi penghuninya dari bahaya serangan binatang buas dan luapan air sungai yang sewaktu-waktu bisa masuk ke rumah.

Paling tidak, rumah ini bisa dibangun dalam ukuran 300 x 15 x 3 meter, yang ruangannya bisa dihuni hingga 100 orang banyaknya atau kurang lebih dari 12 hingga 30 kepala keluarga.

Dalam satu bangunan rumah Lamin, terdiri dari 3 bagian utama, yakni kepala rumah (atas), badan rumah (tengah), dan kolong rumah (kaki).

Rumah yang dibuat sesuai kondisi alam dan cara hidup masyarakat setempat ini, biasanya didirikan di tengah hutan atau di tepi sungai.

Bentuk rumah yang memanjang ini sebenarnya adalah berupa beberapa sambungan rumah yang disebut Olakang, yang disambung membentuk Lamin.

Dalam 1 Okalang, biasanya didiami oleh 3 hingga 5 keluarga.

Konstruksi dari Okalang tersebut terdiri dari Con (tangga), Usoq (serambi), Bilik (tempat tidur), Lepubung (lumbung), dan Jayung (perapian).

2. Tiang Penyangga

konstruksi tiang penyangga rumah adat lamin
Sumber gambar: www.kabarkukar.com

Tiang-tiang yang dipakai untuk menyangga bangunan utama, memakai kayu tabung atau silindris yang banyak jumlahnya.

Kayu ini, dibuat dari kayu ulin khusus, yang hanya tumbuh di Kalimantan dan terkenal dengan tingkat kekerasannya.

Terkadang, tiang-tiang ini juga dilengkapi dengan berbagai ukiran guna mengusir gangguan roh-roh jahat.

3. Lantai

konstruksi lantai rumah adat lamin
Sumber gambar: www.tribunnews.com

Lantai rumah dibuat dari 4 lapisan kayu, yakni merurat atau gelagar pertama, matukang atau gelagar kedua, lala atau lantai bagian bawah, dan di atasnya itulah baru dipasang lantai yang sebenarnya.

Di setiap lembaran juga terdapat lubang-lubang kecil yang berfungsi untuk tali ikatan.

4. Tangga

struktur tangga rumah adat lamin
Sumber gambar: www.bobo.grid.if

Untuk akses naik-turun ke lantai rumah, di bagian depan terdapat sebuah tangga kayu yang terbuat dari kayu ulin juga.

Tangga ini langsung menghubungkan pemiliki rumah atau pengunjung ke bagian pintu utama.

Sesuai kepercayaan jaman dulu, nenek moyang suku Dayak percaya bahwa anak tangga ini harus ganjil jumlahnya, ebab bisa membawa kselamatan.

Tangga ini dibuat dari pohon kayu yang utuh, di mana sisi yang satu dibentuk menjadi anak tangga, sementara sisi yang satunya lagi tetap berbentuk silinder atau bentuk asli dari batang pohon tersebut.

Saat siang hari, sisi yang ada anak tangganya dibuat menghadap ke atas, sebagai akses naik-turun rumah bagi pemiliknya.

Dan jika malam sudah tiba, tangga ini akan dibalik posisinya, sehingga sisi silnder-lah yang berada di atas.

Hal ini memungkinkan binatang buas ataupun hewan merayap seperti ular akan kesusahan naik ke rumah Lamin.

5. Dinding

konstruksi dinding rumah adat lamin
Sumber gambar: www.viva.co.id

Dinding rumah Lamin juga dibuat dari papan-papan kayu ulin, yang dilengkapi dengan berbagai ornamen dan ukiran.

Dinding rumah ini semakin menarik karena dilapisi warna-warni yang mencolok dan dekoratif.

6. Pintu

konstruksi pintu rumah adat lamin
Sumber gambar: www.budayamalinau.com

Pintu rumah ada 3 buah, dimana 1 pintu terletak di tengah dan berhadapan langsung dengan tangga utama.

Sementara, 2 pintu lainnya juga bertemu langsung dengan 2 tangga lainnya.

Ketiga pintu ini memiliki ketinggian yang sama, yakni sekitar 2 meter.

Tapi, untuk lebarnya, pintu utama memiliki lebar 90 cm dan 2 pintu lainnya dibuat dengan lebar 80 cm.

7. Jendela

konstruksi jendela rumah adat lamin
Sumber gambar: www.yuksinau.id

Bagian ini jumlahnya ada 4 buah, dengan ukuran 80×60 cm.

8. Atap

konstruksi atap rumah adat lamin
Sumber gambar: www.mantabz.com

Dengan bentuk rumah persegi panjang, rumah Lamin memiliki atap menyerupai pelana.

Pada bagian gevel nya, akan dipasang teritis dengan kemiringan yang curam.

Atap ini disangga oleh tiang-tiang penyangga atap yang juga terbuat dari kayu ulin.

Sebagai hiasan, diujung atap juga dilengkapi ukiran kepala naga yang dibuat dari kayu.

Hal ini dipercaya sebagai simbol akan budi luhur, kepahlawanan, dan keagungan.

9. Kolong Rumah

konstruksi kolong rumah adat lamin
Sumber gambar: www.kabarkukar.com

Bagian ini merupakan area ruang terbuka yang terletak di bawah lantai dan dihimpit oleh tiang-tiang penyangga dalam jumlah yang banyak.

Biasanya, kolong ini dimafaatkan penghuninya sebagai kandang binatang ternak, seperti kuda, kambing, atau sapi.

Terkadang, kolong ini juga dipakai untuk lumbung padi.

10. Halaman Rumah

patung di halaman rumah adat lamin
Sumber gambar: www.brilio.net

Pada bagian depan rumah, terdapat halaman luas yang dilengkapi beberapa buah tonggak kayu yang sudah diukir menjadi bentuk patung.

Patung yang paling besar dan paling tinggi, diberi nama Sambang Lawing dan diletakkan di bagian tengah guna untuk mengikat hewan kurban dalam acara upacara adat.

Pembagian Ruang

foto rumah adat lamin
Sumber gambar: www.traverse.id

Rumah Lamin dibagi jadi 3 bagian, yaitu ruang tamu, kamar tidur, serta dapur.

1. Ruang Tamu

gambar ruang tamu rumah adat lamin
Sumber gambar: www.symbianplanet.net

Ruangan ini dipakai untuk menerima kedatangan tamu serta sebagai tempat mengadakan pertemuan adat.

Ruang ini memiliki bentuk yang panjang dan kosong.

Terkadang area ini juga difungsikan sebagai tempat tidur pada malam hari untuk anak-anak yang belum menikah.

2. Kamar Tidur

bentuk kamar tidur rumah adat lamin
Sumber gambar: www.docplayer.info

Ruang tidur pada rumah Lamin dipisahkan menurut jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Tapi ada juga kamar tidur yang secara khusus diberikan kepada pasangan yang sudah sah menikah.

Posisi kamar tidur ini dibuat berderet dalam satu barisan.

3. Dapur

konstruksi dapur rumah adat lamin
Sumber gambar: www.negerisendiri.com

Ruangan ini dipakai untuk memasak seperti dapur-dapur yang ada pada umumnya.

Karena penghuni rumah ini ada puluhan kepala keluarga, maka dimungkinkan setiap keluarga memiliki satu dapur.

Keunikan

rumah adat lamin uurannya sangat besar
Sumber gambar: www.twitter.com

1. Model Panggung

Umumnya, rumah adat Indonesia yang berada di luar Pulau Jawa memiiki bentuk panggung, sama halnya dengan rumah adat Lamin.

Model ini dimaksudkan untuk menghindari terjangan banjir dan melindungi diri dari serangan hewan buas.

2. Memiliki Ukuran Besar

Keunikan lain yang dimiliki rumah Lamin, yang membuatnya berbeda dari rumah adat yang lain, adalah bentuknya yang memiliki ukuran besar.

Bahkan, untuk ukuran jumbo ini ada rumah yang berukuran 300x15x3 meter untuk panjang, lebar, dan tingginya.

3. Ditempati Banyak Keluarga

Karena memiliki ukuran jumbo, rumah panggung ini bisa dihuni oleh banyak keluarga sekaligus, yang jumlahnya bisa mencapai 60 kepala keluarga.

Tak berbeda dengan rumah komunal yang lain, rumah ini nantinya juga akan menjadi rumah waris.

RUmah akan diwariskan secara turun-temurun kepada keluarga dan anak-keturuna yang hidup jadi satu di dalam rumah Lamin.

4. Multifungsi

Tak hanya dipakai untuk tempat hunian, rumah adat Lamin ini juga memiliki beberapa fungsi yang lain.

Karena berukuran jumbo, terkadang rumah ini juga dipakai untuk pereluan gedung atau aula pertemuan.

Berbagai acara adat dan upacara adat juga bisa dilaksanakan di dalam rumah ini, seperti upacara kelahiran, kematian, pesta, perkawinan, dan upacara-upacara lainnya.

5. Melindungi Diri dari Ilmu Hitam

Ciri khas yang dimiliki oleh rumah Lamin adalah terdapat banyak ukiran bergambar makhluk hidup, seperti waja manusia, tumbuhan, dan hewan.

Selain untuk menghias dinding rumah, ukiran-ukiran ini juga diyakini bisa menjaga keamanan penghuni rumah dari bahaya seragan ilmu hitam yang dapat mencelakai seseorang.

6. Material Memakai Bahan Alam

Dalam pembangunan rumah adat Ulin, material utamanya adalah kayu ulin.

Bangunan ini didirikan tanpa penggunaan paku, sehingga ramah lingkungan.

Sebagai gantinya, masyarakat setempat mengandalkan tali temali yang bisa didapatkan dari tanaman hutan.

Pemakaian bahan bangunan yang 100% mengambil dari alam ini juga tak lepas dari letak geografis Kalimantan yang berada di garis khatulistiwa.

Dengan berbagai material yang alami seperti ini, suasana di dalam rumah tetap terasa sejuk meskipun cuaca luar rumah sedang panas-panasnya.

Nah, itu tadi rumah adat Lamin yang merupakan salah satu kekayaan adat di Indonesia.

Jika kamu ada pertanyaan seputar rumah adat Lamin ini, langsung saja tulis di kolom komentar, ya.

Jangan lupa like dan share juga artikel asyi ini, untuk dibaca teman-temanmu yang lain.

Anas Fauzi

Hallo! Saya adalah seorang engineer. Selain menyukai dunia blogging, saya juga senang membaca dan menanam.

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar