Perang Dingin

Perang dingin merupakan sebutan untuk ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pasca perang dunia 2 untuk berlomba-lomba menjadi negara adikuasa.

Sebutan perang dingin disematkan karena kedua negara tersebut tidak terlibat peperangan secara langsung namun dengan ikut campur dan mempengaruhi konflik perebutan kekuasaan dan ketegangan negara lain sehingga menyebabkan kekacauan hampir di seluruh negara di dunia.

Untuk penjelasan lebih detail mengenai latar belakang, kronologi, dll, simak sampai habis artikel di bawah ini!

Latar Belakang Perang Dingin

latar belakang perang dingin
sejarahlengkap.com

Awal mula terjadinya perang dingin masih menuai beberapa pendapat yang berbeda, ada yang mengatakan bahwa perang dingin dimulai sejak Amerika Serikat dan Uni Soviet memenangkan perang dunia kedua.

Pendapat lain mengatakan bahwa perang tersebut dimulai pada tahun 1917 saat Revolusi Bolshevik di Rusia terjadi dan Uni Soviet mengisolasi diri.

Lenin mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan Uni Soviet dikepung oleh kapitalis-kapitalis dunia dan tidak percaya dengan negara-negara barat seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis karena perbedaan ideologi dan beberapa alasan lain. Beberapa hal lain yang melahirkan ketidakpercayaan Uni Soviet diantaranya adalah lambatnya pembentukan font barat dalam perang melawan Jerman sehingga banyak jatuh korban dari pihak Uni Soviet.

Sedangkan sebenarnya Uni Soviet pada awalnya tidak tertarik untuk ikut berperang, namun karena Serangan Jerman yang dilakukan secara terus menerus ke daerah kilang-kilang minya uni Soviet membuat negara tersebut terpaksa bergabung dengan blok sekutu. Setelah Jerman berhasil dikalahkan, Uni Soviet tetap menempatkan negara barat sebagai musuh kapitalis sehingga Uni Soviet berupaya untuk memperluas pengaruh komunisme ke sebanyak mungkin negara untuk menjadi negara adikuasa.

Di sisi lain, baik Uni Soviet maupun amerika Serikat sama-sama tidak mau merusak hubungan perdamaian yang telah terjalin sehingga tidak meletupkan konflik militer secara langsung meskipun beberapa kali pertikaian mereka telah berada di ujung tanduk.

Tujuan 

tujuan perang dingin adalah
rbth.com

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa perang dingin terjadi karena ketegangan antara dua kubu yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet yang ingin menjadi negara adikuasa dengan memperluas pengaruhnya ke negara-negara lain. Selain itu ada tujuan lain dari kedua kubu yang menyebabkan timbulnya perang dingin, pertama adalah keinginan Amerika Serikat untuk membantai Komunis.

Keinginan tersebut didasari oleh ideologi yang berbeda dimana Amerika memiliki ideologi liberal yang dianggap sukses untuk mengembangan berbagai sektor di sebuah negara, karena itulah Amerika ingin menyebarluaskan ideologi mereka kepada seluruh negara di dunia, namun terhalang oleh ideologi komunis yang dianut Rusia. Ideologi komunis yang dianut Rusia menempatkan semua orang sama rata dan lebih mementingkan kepentingan kelompok daripada perbedaan individu. Hal tersebut membuat solidaritas yang terjalin semakin kuat dan roda ekonomi dapat dijalankan dengan lebih baik.

Disisi lain Amerika tidak terima dan takut akan kemajuan yang berhasil dicapai oleh Rusia karena merasa dunia harus berjalan lebih baik di bawah ideologi liberal yang dianggap lebih pantas memimpin dunia. Atas dasar itulah kebencian Amerika terhadap Rusia membuatnya mendukung negara manapun yang terlibat konflik dengan Rusia.

Perang dingin juga menjadi ajang pamer oleh kedua belah pihak dalam bidang apa pun terutama persenjataan nuklir, yang mana membuat seluruh dunia was-was karena pemasangan nuklir di wilayah yang dilakukan oleh Uni Soviet.

Negara Yang Terlibat

negara yang terlibat perang dingin
 reqnews.com

Secara umum, perang dingin terjadi antara dua blok yaitu blok komunis yang didalangi oleh Uni Soviet melawan blok kapitalis yang dipengaruhi oleh Amerika serikat.

Negara-negara yang tergabung dalam blok komunis diantaranya adalah Uni Soviet, Vietnam Utara, Korea Utara, Yugoslavia, Jerman timur, Republik Rakyat Cina, Kuba dan negara-negara Eropa timur seperti Hungaria, Polandia, Cekoslovakia, dan Romania.

Sedangkan negara-negara yang bersekutu dalam blok kapitalis adalah Amerika Serikat, Korea Selatan, Jerman Barat, Inggris, Vietnam Selatan, Taiwan, dan negara-negara Eropa Barat yaitu Italia, Perancis, Yunani, Spanyol dan Portugal.

Jalannya Perang

jalannya perang dingin
aliaislami.wordpress.com

Perang dingin yang berlangsung selama kurang lebih 44 tahun terbagi menjadi beberapa periode tahun yaitu yang pertama berlangsung pada tahun 1945 – 1969. Periode awal ini merupakan periode kecurigaan antara Uni Soviet dan AS sehingga kedua belah pihak yang mulai menyebarkan doktrin-doktrin ke negara-negara lain dan melakukan perekrutan sekutu dan membentuk blok.

Pengaruh yang digunakan Uni Soviet untuk menyebarkan ideologinya dan mencari sekutu cukup sederhana yaitu dengan mendekati rakyat miskin yang mudah dimasuki dengan ideologi sama rasa karena mereka memperjuangkan sesuatu yang sama yaitu sesuap nasi, maka hak yang didapatkan harus sama pula. Cara ini cukup berhasil karena jumlah rakyat miskin di dunia sangat banyak sehingga angka pengikut komunis meningkat cukup tinggi.

Sementara itu Amerika Serikat memiliki cara yang berbeda yaitu dengan menggunakan cara politik dengan memanfaatkan kekayaannya yang telah diketahui mencapai angka yang fantastis. Negara adikuasa tersebut membantu negara-negara berkembang yang membutuhkan modal dan melakukan berbagai investasi untuk menjalin hubungan dan persatuan di bidang ekonomi dan politik. Kerja sama yang telah terjalin tersebut membuat mereka saling bergantung dan atas nama hutang budi karena telah dibantu oleh Amerika Serikat menghadapi masalah ekonomi, banyak negara yang akhirnya berada di kubu Amerika Serikat.

Disusul dengan periode kedua tahun 1969 – 1979 yang mana terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden Amerika Serikat membuat hubungan antara keduanya berubah drastis. Nixon melakukan upaya pendekatan dengan Uni Soviet yang ternyata Uni Soviet juga ingin melakukan hal yang sama.

Pendekatan yang disebut dengan detente tersebut dijalankan sebagai strategi politik luar negeri untuk membuat kepentingan tertentu dalam kerjasama dan pembatasan dimana kompetitor bisa menghambat perbedan di antara kedua belah pihak dan melangkah dari kompetisi menuju kerja sama.

Sebagai kelanjutannya, keduanya menandatangani Strategy Arms Limitation Treaty 1 (SALT 1) yang berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata nuklir dan misil yang mana Uni Soviet hanya diizinkan untuk memiliki maksimal 1600 misil dan AS maksimal 1054 misil, perjanjian tersebut diadakan di Moskow. Kesepakatan tersebut berjalan dengan baik selama 10 tahun, namun Uni Soviet tampaknya tidak kuat dan menduduki Afghanistan yang meminta bantuan kepada mereka dan mengundangnya untuk datang pada tahun 1979.

Aksi tersebut menuai kecaman keras dari Amerika serikat sehingga Presiden AS Jimmy Carter menyatakan bahwa agresi militer Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis, lalu kemudian muncullah doktrin Carter yang menyatakan bahwa Amerika akan menggunakan kekuatan militernya di teluk Persia. Bahkan setelah jabatan Presiden diambil alih oleh Reagan, ia juga menyebarkan doktrin Reagan yang berisi dukungan untuk pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Nikaragua, dan Angola.

Namun meskipun terjadi ketegangan yang memuncak antara Amerika Serikat dan Uni Soviet hingga keluar ancaman oleh AS mengenai senjata nuklir, perjanjian SALT 2 masih bisa diadakan di Vienna pada tahun 1979. Perjanjian tersebut berisi tentang kesepakatan kedua belah pihak untuk membatasi peluncur senjata nuklir sebanyak 2400 unit dan MIRV (Multiple Independently Targeted Reentry Vehicle) sebanyak maksimal 1320 unit.

Pada tahun 1981, kepemimpinan Uni Soviet diambil alih oleh Gorbachev yang kemudian melakukan perubahan besar-besaran di berbagai sektor.

Akhir Perang

berakhirnya perang dingin
hukamnas.com

Perang dingin mulai memberikan tanda akan berhenti pada saat isu ekonomi mulai menghantam di mana Moscow telah menghabiskan 25% PDB dan mengabaikan investasi sipil serta konsumsi. Di sisi lain setelah Amerika Serikat kalah dalam perang Vietnam, beberapa negara mulai tidak menghendaki kontribusi AS dalam kepentingan negara-negara lain yang dianggap terlalu besar, akhirnya pada 1980, kedua belah pihak mulai mengurangi dana pengeluaran untuk perang.

Setelah Uni Soviet dipimpin oleh Mikhail Gorbachev, dia melakukan banyak perubahan salah satunya adalah membuat kebijakan Glasnost yaitu sebuah peningkatan keterbukaan dalam pemerintah dan juga Perestroika yang merupakan perubahan kebijakan ekonomi pada tahun 1985 karena selama kekacauan ekonomi, banyak terjadi korupsi yang dilakukan oleh petinggi negara yang membuat ekonomi Uni Soviet lebih rendah dari negara-negara lain. Kedua kebijakan tersebut dibuat sebagai upaya peningkatan ekonomi Uni Soviet yang rendah dan menghentikan perlombaan militer antara kedua kubu bahkan, Gorbachev juga berusaha menjalin hubungan dengan presiden Amerika Serikat George Bush serta menyetujui reunifikasi Jerman.

Namun upaya yang dilakukan oleh Gorbachev justru membuatnya kehilangan dukungan dari militer Uni Soviet sehingga banyak negara-negara satelit yang memerdekakan diri. Tak sampai di situ, pihak Uni Soviet garis keras berupaya melakukan kudeta atas kepemimpinan Gorbachev dan merencanakan pembunuhannya, namun usaha tersebut gagal. Akhirnya, pada 25 Desember 1991, untuk menghindari konflik lanjutan, Uni Soviet dibubarkan dan perang dingin pun berakhir.

Peta Perang

gambar peta perang dingin
himapes.com

Di atas tersebut merupakan peta perang dingin.

Peristiwa Penting Selama Perang Dingin

1. Krisis Kuba

perang dingin krisis kuba
rbth.com

Tahun 1959, setelah presiden Fulgencio Batista berhasil dijatuhkan oleh Fidel Castro, rezim pro Amerika Serikat kemudian berhasil didirikan di Kuba.

Pada awalnya, hubungan antara Castro dan Eisenhower berjalan dengan baik, namun Amerika menolak pengurangan ketergantungan Ekonomi Kuba terhadap Amerika Serikat karena dianggap akan memicu masuknya bantuan oleh Eropa Timur yang akan merugikan AS. Tahun 1961 Kuba memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan Uni Soviet dalam perdagangan senjata yang mana pada tahun yang sama, John F Kennedy berusaha untuk menguasai Kuba namun gagal sehingga kekuasaan Kuba berkiblat ke Eropa Timur.

Setelah serangan yang terjadi di wilayah Kuba yang diduga disponsori oleh AS, perdana menteri Uni Soviet, Nikita Kruschev mulai memasang rudal dengan hulu ledak nuklir di Kuba yang posisinya sangat dekat dengan AS sebagai ancaman jika AS menyerang Kuba. Terjadilah negosiasi alot antara kedua negara tersebut karena masing-masing tidak mau mengurangi tuntutannya, peristiwa ini lah yang kemudian disebut dengan krisis Kuba. Namun pada 28 Oktober 1962, Kruschev akhirnya menyatakan bahwa pihak Uni Soviet bersedia memindahkan rudal-rudalnya dari Kuba dengan syarat AS tidak akan menyerang daerah tersebut.

2. Perlombaan Luar Angkasa

perlombaan luar angkasa perang dingin
wikipedia.org

Perang dingin juga berpengaruh pada persaingan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi antara Uni Soviet dan AS yang berebut keunggulan atas penjelajahan luar angkasa. Perlombaan luar angkasa ini dimulai dengan peluncuran satelit Sputnik ke orbit bumi pada agustus 1957 dan mengirimkan Yuri Gagarin sebagai manusia pertama yang ke pergi luar angkasa. Amerika serikat kemudian menyusul dengan program Apollo yang bercita-cita mendaratkan manusia di bulan, program tersebut menuai keberhasilan dengan mendaratkan 3 orang di bulan.

Kedua negara tersebut terus berlomba dengan program masing-masing yaitu uni soviet dengan program Soyuz dan Vostok, sedangkan Amerika dengan program Apollo, Gemini, dan Mercury. Sayangnya perlombaan yang dilakukan oleh keduanya hanya murni karena ingin bersaing bukan atas alasan ilmu pengetahuan karena tidak adanya misi lebih jauh setelah Perang Dingin berakhir.

3. Perang Korea

perang korea dalam perang dingin
era.id

Perang dingin merambat ke Korea dengan Stalin yang mendukung Kim Il Sung untuk melakukan invasi ke Korea Selatan, sedangkan PBB yang terdiri dari negara-negara Barat berusaha mempertahankan Korea Selatan.

Perang Korea yang berlangsung selama tiga tahun disebut-sebut menjadi titik tertinggi dalam perang dingin karena dianggap berpotensi membuat pecahnya perang antara Nato dan pihak Komunis Cina serta dikhawatirkan dapat berujung dengan perang nuklir.

Pada tahun 1953 akhirnya terjadi gencatan senjata setelah Stalin wafat dan Kim Il Sung menjadi diktator di Korea Utara. Sementara Korea Selatan dipimpin total oleh Rhee Syng Man hingga berhasil dijatuhkan pada tahun 1960.
Korea Selatan kemudian berangsur membaik pada tahun 1987 setelah sistem multipartai kembali diberlakukan.

4. Perang Vietnam

perang vietnam dalam perang dingin
minews.id

Perang vietnam yang terjadi antara Saigon (Vietnam Selatan) yang didukung oleh SEATO dan Hanoi (Vietnam Utara) yang didukung oleh komunis merupakan konflik terpanjang yang terjadi selama Perang Dingin berlangsung.

Perang yang terjadi secara gerilya dan berlarut-larut ini memakan jutaan korban baik dari kalangan militer maupun rakyat sipil.

5. Perang Saudara Cina

perang cina saat perang dingin
solopos.com

Tahun 1949, Chiang kai Sek berhasil digulingkan dari pemerintah Nasionalis Kuomintang yang didukung oleh Amerika Serikat. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Uni Soviet yang langsung menjalin hubungan dengan Republik yang baru terbentuk, sedangkan Amerika segera merespon dengan membentuk ANZUS pada tahun 1951 dan juga SEATO pada tahun 1954 untuk menciptakan pertahanan terhadap kekuatan komunis

Jalinan kerjasama antara kekuatan komunis baru dengan Uni Soviet menjadi titik balik kebijakan pertahanan Amerika karena wilayah Asia menjadi sangat rentan oleh pengaruh Cina. Pada tahun 1955 Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa sebagai bentuk pertahanan terhadap kekuatan Eropa Barat.

6. Doktrin Truman dan Rencana Marshall

perang dingin rencana marshal
greelane.com

Harry Truman merupakan Presiden AS yang menyebarkan doktrin kontainmen yang berisi akan mengirimkan bantuan kepada negara agar tidak jatuh ke tangan rezim komunis dan doktrin tersebut berlaku dalam semua perebutan kekuasaan di setiap negara. Kebijakan harry Truman dimulai dengan membantu melawan komunis yang didukung oleh Yugoslavia dalam perang Yunani.

Sementara rencana Marshall adalah bantuan yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk negara-negara Eropa yang terdampak Perang Dunia II dalam rangka pemulihan ekonomi. Negara-negara yang menerima bantuan dan berangsur pulih kemudian mampu melakukan perlawanan terhadap komunis. Rencana Marshall sebenarnya menguntungkan bagi Amerika karena negara yang menerima bantuan tersebut akan lebih mudah dipengaruhi oleh blok barat untuk menjauhi blok timur.

Dampak

dampak akibat perang dingin
hukamnas.com

Berakhirnya perang dingin yang terjadi antara kedua kubu selama puluhan tahun tersebut menimbulkan dampak yang besar di berbagai sektor baik disengaja maupun tidak disengaja. Banyak negara-negara yang mengalami kerusakan dalam hal struktural maupun sosial dan dunia terjebak dalam krisis kemanusiaan baru yang krusial dan sulit untuk dipulihkan.

Beberapa negara seperti Vietnam, Afrika, Korea dan negara dibawah Soviet bahkan mengalami kekacauan ekonomi sedangkan beberapa lainnya juga mengalami masa sulit sehingga menimbulkan konflik baru yang berujung pada perpecahan seperti di Afghanistan dan Yugoslavia.

Uni Soviet sendiri mengalami kesulitan ekonomi karena PDB yang banyak dihabiskan untuk keperluan militer yang menyebabkan meningkatnya angka pengangguran dan berujung pada negara-negara Pakta Warsawa yang melepaskan diri. Lebih dari itu, perang dingin tidak hanya memberikan dampak negatif pada dunia khususnya negara-negara yang terlibat, namun juga memiliki dampak positif yang terlihat dari beberapa sektor.

Perang dingin, baik secara langsung atau tidak langsung juga memberikan pengaruh positif ekonomi dunia yang mana munculnya negara adikuasa membuat perekonomian dunia banyak dikuasai oleh pemegang modal yang berlomba-lomba menginvestasikan modal ke negara-negara berkembang untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya karena upah buruh yang rendah.

Tak hanya di bidang ekonomi, bidang militer juga berkembang akibat negara-negara yang terlibat konflik terus meningkatkan kualitas teknologi persenjataan untuk memperkuat pasukan mereka sehingga kemajuan persenjataan sangat dirasakan dan memicu negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama.

Kemajuan dan perkembangan juga dirasakan di sektor teknologi dan luar angkasa di mana pemerintah memberikan perhatian yang besar untuk perkembangan teknologi yang mendukung perang dingin.

Seperti yang kita tahu bahwa perang dingin juga menjadi ajang pamer keunggulan teknologi masing-masing pihak terutama yang bersangkutan dengan sektor militer sehingga pemerintah juga tak segan untuk mengucurkan dana yang besar untuk kemajuan di negara mereka. Hal tersebut juga berlaku di bidang luar angkasa yang mana baik pihak Amerika serikat maupun Uni Soviet berlomba-lomba memamerkan program-program misi luar angkasa mereka untuk menarik perhatian dunia bahwa mereka lebih unggul. Secara tidak langsung persaingan tersebut memberikan dampak dalam perkembangan sains yang mana sebelumnya kita tidak tahu bagaimana bentuk tata surya kita dan apa yang ada di luar angkasa.

Sebagaimana sejarah, perang dingin memberikan pelajaran berharga terhadap dunia bahwa pertikaian yang didasari oleh keegoisan dan keserakahan dapat menimbulkan kehancuran dan kerugian oleh berbagai pihak.

Farida Alviyani

Hi, I'm Alvi, who has an interest in writing, traveling and photography,

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar