Pengertian Pencak Silat

Pencak silat adalah salah satu jenis olah raga bela diri yang berasal dari Indonesia. Selain bertujuan untuk mempertahankan diri, pencak silat juga dapat memberikan manfaat berupa keseimbangan jasmani dan rohani. Gerakan-gerakan dalam pencak silat meliputi kuda-kuda, jurus, dan tendangan. Terdapat berbagai aturan dan tata cara dalam pertandingan pencak silat.

Bila anda tertarik untuk menekuni olahraga bela diri yang satu ini, tidak ada salahnya mempelajari terlebih dahulu mulai dari pengertian pencak silat itu sendiri, hingga berbagai istilah dan teknik dasarnya yang telah kami rangkum di bawah ini.

Pengertian dan Sejarah Pencak Silat Menurut Para Ahli

sejarah dan pengertian pencak silat
Pencak silat masa lampau. Sumber: penjasology.web.id

Menurut Donald F. Draeger, seorang peneliti pencak silat, pencak silat merupakan olahraga bela diri tingkat tinggi dengan gerakan indah dan digerakkan dengan perasaan sehingga setiap gerak dapat dikontrol dan dikuasai untuk nantinya diaplikasikan dalam pertandingan.

Nah dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa pencak silat tidak memfokuskan pada perkelahian dan pertarungannya, melainkan pada setiap gerakannya yang harus dikuasai tekniknya. Oleh karena itu, untuk bertanding langsung antar pencak silat tidak boleh sembarangan. Mereka harus menempuh latihan yang lama untuk sampai di arena pertandingan.

Kembali lagi berbicara soal dasar dari pencak silat, nyatanya sampai sekarang asal muasalnya masih belum diketahui dengan pasti. Yang bisa dipastikan adalah pencak silat memang olahraga yang berasal dari Indonesia. Keberadaannya diperkirakan sudah ada sejak abad ketujuh, ketika kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di nusantara berkembang. Donald menjelaskan bahwa bukti pencak silat sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha kuno dilihat dari peninggalannya, yakni senjata yang mirip dengan senjata atau properti yang digunakan dalam pencak silat serta patung, relief, dan ukiran yang menggambarkan posisi kuda-kuda dalam pencak silat. Kerajaan-kerajaan nampaknya memiliki pendekar bela dirinya masing-masing.

Dalam perkembangannya, pencak silat tidak bisa lepas dari pengaruh budaya Melayu dan Tiongkok. Setelah Islam masuk ke nusantara, pencak silat tidak hanya dimaknai sebagai gaya bela diri dan bertempur. Ia dihubungkan dengan urusan spiritual manusia. Latiannya menjadi rutin dilakukan di dekat surau dan masjid. Acara keagamaan pun kerap kali disuguhkan penampilan pencak silat.

Hingga kini, pencak silat berikatan erat dengan keagamaan, terutama Islam. Silat menjadi olahraga resmi ketika negara lain yang memiliki silat juga sepakat untuk membuat aliansi perserikatan persilatan di daerah Melayu. Empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, mendirikan Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) pada tahun 1980. Jauh sebelumnya, pada tahun 1948, Indonesia sudah lebih dulu mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Tetapi belom menjadi cabang olahraga resmi karena belum diakui secara internasional.

Perbedaan Pencak dengan Silat

Para ahli pencak silat seperti Donn Dreager menyimpulkan bahwa pencak silat adalah gabungan dari dua hal, yaitu pencak dan silat. Pencak diartikan sebagai upaya mengontrol setiap gerakan tubuh untuk mempertahankan diri. Fokusnya ada pada gerakan dan kontrol diri.

Sedangkan silat adalah mempertahankan diri sekuat tenaga. Silat identik dengan bertarung demi keselamatan. Jadi kalau keduanya digabung akan saling melengkapi. Tidak ada silat tanpa pencak dan tidak ada pencak tanpa silat.

Pertarungan antar individu akan hanya menjadi sebuah pertarungan tidak berarti yang berujung konflik dan amarah. Sedangkan pertarungan pencak silat selalu dilandaskan dengan penguasaan diri baik fisik maupun emosional.

Istilah-Istilah dalam Pencak Silat

Ada beberapa istilah yang perlu Selasares ketahui di dalam pencak silat, di antaranya:

  • Kuda-kuda, yaitu mengokohkan diri dengan cara membuka lebar kaki dan merendahkan badan.
  • Sikap dan gerak, yaitu setiap gestur dan postur yang ada dalam pencak silat.
  • Langkah, yaitu bagaimana kita melangkah, berjalan, dan berlari di pencak silat.
  • Kembangan, yaitu seperti gerakan mengintai musuh untuk mencari celah dan kesempatan menyerang. Tangan kita berada di depan dada.
  • Buah, yaitu istilah menyerang dan bertahan.
  • Jurus, yaitu rangkaian gerakan dasar di pencak silat.
  • Sapuan dan guntingan, yaitu menyerang kuda-kuda lawan agar ia kehilangan keseimbangan.
  • Kuncian, sesuai dengan namanya, yaitu mengunci lawan agar dia tidak bisa bergerak.

Ciri-Ciri

pengertian pencak silat karakteristik
Jenis kelamin tidak menentukan boleh atau tidaknya seseorang untuk pencak silat. Sumber: pinterest.com

Pencak silat memiliki karakteristik seperti olahraga bela diri yang menggunakan seluruh tubuh sebagai alat pertahanan diri dan menyerang, bisa menggunakan senjata atau tidak, pertandingan dalam keadaan tenang, stabil, dan terkontrol namun tetap waspada; keseimbangan dan kekuatan pada kuda-kuda, lebih membutuhkan kelincahan, ketangkasan, akurasi, dan kecepatan dibandingkan kekuatan mentah, bisa memanfaatkan serangan lawan sebagai bumerangnya, dan yang paling penting adalah menggunakan tenaga seefisien mungkin.

Manfaat dan Tujuan

Tujuan murni pencak silat adalah untuk bertahan diri dari segala hal yang membahayakan. Bukan untuk menang dalam pertarungan atau melarikan diri, tetapi selamat baik fisik maupun psikis.

Pencak silat mengupayakan seluruh tubuh sebagai alat pertahanan dan alat penyerangan. Tangan kosong harus bisa seefektif saat kita bersenjata. Setiap gerakan menyerang dan bertahannya diciptakan untuk menghindari dari patah tulang dan pendarahan dari dalam.

Kalau dari manfaatnya, pencak silat dapat memberikan keseimbangan dan ketenangan secara jasmani dan rohani. Selain itu tubuh juga sehat dan bugar, diri lebih waspada dengan sekitar, disiplin karena latihannya sangat melatih kedisiplinan waktu dan gerakan, menjunjung tinggi sportivitas dan keadilan, mengajarkan budi pekerti, dan meningkatkan kesadaran spiritual akan Tuhan.

Aspek Utama

pengertian pencak silat dan aspek utama
Pencak silat tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan spiritual dan mental. Sumber: id.pinterest.com

1. Mental Spiritual

Sebelum meningkatkan kemampuan fisik, pencak silat terlebih dulu menguatkan karakter manusia dari dalam secara mental dan rohani. Ia bisa dimulai dari sikap percaya dan taat kepada Tuhan, berjiwa ksatria dan patriotik, disiplin, dan berkepribadian luhur antar sesama manusia.

2. Seni Budaya

Pencak silat juga merupakan hasil kelahiran perpaduan budaya sehingga menjadikannya sebagai karya seni. Gerakan indahnya serupa dengan gerakan tarian. Ada pola dan aturan yang perlu diikuti dan menjadi basisnya.

3. Bela Diri

Kembali ke tujuan utama pencak silat, yaitu pertahanan diri. Pencak silat melatih kita untuk mampu mengendalikan diri, siaga dan waspada, serta mampu mempertahankan diri dari ancaman yang membahayakan jiwa dan raga.

4. Olahraga

Pencak silat sebagai olahraga berarti ia mengoneksikan sifat-sifat luhur yang sudah dijelaskan sebelumnya menjadi kekuatan fisik. Pencak silat mengolah raga dan menyesuaikannya dengan pikiran. Jiwa berkompetisi dan berprestasi muncul dalam aspek ini.

Aturan

pengertian pencak silat dan larangan
Memukul ke arah leher dan kepala dilarang dalam pencak silat. Sumber: picfair.com

Dalam pencak silat dan olahraga lain, perlu ada segenap aturan untuk melancarkan jalannya pertandingan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Ada enam kriteria aturan, yaitu:

1. Tata Cara Pertandingan

Pertandingan pencak silat diawali dengan persiapan, yaitu wasit dan juri memasuki arena pertandingan atau gelanggang. Mereka melapor ke ketua pertandingan bahwa pertandingan akan segera dimulai. Pemain silat atau pesilat diberikan aba-aba untuk memasuki arena oleh wasit dan mereka memasukinya. Kedua pesilat hormat 90 derajat kepada wasit, juri, dan ketua pertandingan untuk menunjukkan rasa terhormat. Pertarungan sudah siap dan pesilat saling berjabatan tangan.

Wasit memberikan instruksi untuk mematuhi segala peraturan dan pertandingan dimulai. Setelah babak berakhir, kedua pesilat kembali ke sudut atau ujung masing-masing.

Selagi pertandingan berlangsung, tidak ada yang boleh memasuki arena kecuali atas izin wasit. Kalau babak akhir sudah selesai, mereka kembali ke sudut lagi dan menunggu hasil kemenangan. Saat kemenangan diumumkan, kedua pesilat saling hormat dan bersalaman tangan. Selesai sudah alur pertandingan pencak silat secara universal.

2. Sasaran dan Tujuan

Menyerang tubuh lawan tidak boleh sembarangan ya Selasares. Ada area-area terlarang untuk diserang seperti leher, kepala, dan bagian kemaluan. Sasaran empuk yang perlu dipertimbangkan adalah bagian dada, rusuk, perut, lengan, tungkai kaki, dan punggung. Kalau mau menjatuhkan lalu mengunci mereka, sasarkan bagian lengan untuk menarik lawan atau tungkai untuk menjatuhkan kuda-kuda lawan.

3. Larangan dan Pelanggaran

Kategori larangan dan pelanggaran dalam pencak silat ada dua, yaitu ringan dan berat. Untuk pelanggaran ringan di antaranya adalah: tidak menggunakan sikap pasang dan pola langkah dengan benar, keluar dari arena pertandingan selama pertandingan berlangsung baik sengaja maupun tidak sengaja, merangkul lawan, dan mengulur-ulur waktu dengan cara rebahan setelah dijatuhkan (lama berdirinya).

Sedangkan pelanggaran berat cukup banyak nih, yaitu: berkata kasar dan tidak sopan, menghina, menentang kesepakatan wasit, membuang ludah secara sengaja, membuka baju, menyerang area tubuh lawan yang terlarang, menyerang sebelum pertandingan dimulai, menyerang setelah pertandingan berakhir, membenturkan kepala ke kepala lawan, menjambak, mencakar, menggigit, mencengkeram bagian tubuh, sengaja mematahkan sendi dan tulang lawan, menyebabkan cidera parah kepada lawan, dan melakukan penyimpangan lagi setelah diperingati wasit.

4. Hukuman dan Sanksi

Masih lanjutannya pelanggaran, jika pesilat melakukan salah satu aksi yang sudah disebutkan, maka akan dikenakan hukuman dan sanksi. Sanksi bisa seringan pengurangan poin dengan jumlah minus 1, 2, 5, dan 10; hingga memberhentikan pertandingan dan mendiskualifikasi pesilat.

5. Penentuan Pemenang

Kemenangan dalam pencak silat dapat ditentukan dengan tiga kondisi. Yang pertama adalah menang angka atau skor. Kemenangan ini diraih dengan mengikuti seluruh alur pertandingan dan sampai babak terakhir selesai, wasit menghitung angka yang didapatkan dari hasil pertandingan untuk menentukan siapa pemenangnya. Angka tertinggi dialah pemenangnya.

Kondisi kemenangan kedua adalah menang teknik. Ini dapat terjadi ketika pesilat mengundurkan diri atas permintaan sendiri atau dinyatakan tidak layak oleh dokter pertandingan yang bertugas.

Terakhir, adalah menang mutlak. Kemenangan ini diperoleh ketika salah satu pesilat jatuh dan terkunci dengan gerakan yang sah. Jika dalam hitungan ke-10 oleh wasit pesilat tidak kunjung bangun tegak dengan sikap pasang, maka kemenangan diraih oleh si pengunci.

6. Ukuran Lapangan

Lapangan atau arena pertandingan pencak silat umumnya memiliki luas 100 m2 atau 10 m x 10 m. Bentuknya persegi dengan lingkaran ditengahnya. Lingkaran ini terbagi menjadi dua. Satu lingkaran di dalam berdiameter 3 m dan satu lagi di luarnya yang berdiameter 8 m.

Lingkaran berdiameter 8 m berfungsi sebagai area di mana kedua pesilat bertanding. Sedangkan lingkaran berdiameter 3 m digunakan untuk jarak sikap pasang. Nah, di ujung atau sudut masing-masing persegi terdapat matras merah dan biru sebagai pembeda tempat istirahat antara pesilat satu dengan lainnya.

Teknik Dasar

pengertian pencak silat dan teknik dasar
Teknik dasar pukulan dalam pencak silat. Sumber: aura.tabloidbintang.com

1. Kuda-Kuda

Kuda-kuda merupakan sikap dasar dalam pencak silat guna melatih otot tungkai dan kaki kita. Selain melatih otot, kuda-kuda dapat meningkatkan keseimbangan karena kaki adalah senjata sekaligus kelemahan dalam pencak silat.

Posisi kuda-kuda sama dengan namanya, yaitu dari kata kuda. Anggap saja Selasares sedang menunggangi kuda, tahan posisi tersebut. Biasakan menahan mulai dari beberapa detik dan lama kelamaan menjadi hitungan menit. Posisi kuda-kuda pencak silat ada lima, yaitu: kuda-kuda depan, belakang, tengah, samping, dan silang.

2. Sikap Pasang

Sikap pasang yang sering disebut sebelumnya adalah sikap awal untuk menyerang dan bertahan. Ada pasang satu, pasang dua, pasang tiga, dan pasang empat. Selain sikap pasang, ada juga sikap tegak dan sikap hormat. Sikap hormat dilakukan saat saling memberi hormat kepada juri, wasit, atau pesilat lain.

3. Gerak Langkah

Gerak melangkah di pecak silat mengikuti arah mata angin. Mulai dari barat daya atau serong kiri belakang, hingga ke selatan atau ke belakang. Melangkahnya memiliki ritme sendiri dan ada ancang-ancang. Langkahnya juga bisa kecil dan bisa besar. Jarang sekali untuk berlari dalam pencak silat.

4. Jurus

Jurus adalah rangkaian dasar untuk menyerang dan bertahan atau buah. Jurus ini sangat berkaitan dengan gerak langkah. Jurus dalam pencak silat juga beragam macam.

5. Pukulan

Pukulan adalah teknik menyerang dengan menggunakan tangan. Ada lima teknik pukulan dasar dalam pencak silat, yaitu pukulan depan, pukulan bandul, pukulan tegak, pukulan melingkar, dan pukulan samping

6. Tendangan

Kalau serangan dengan kaki dalam pencak silat, dinamakan dengan tendangan. Tendangan lebih sering digunakan dalam menyerang, apalagi kalau kaki kita panjang, sebuah keuntungan alami bagi pesilat. Nah tendangan ini terbagi menjadi lima tendangan, yaitu tendangan lurus, tendangan sabit, tendangan jejak, tentangan huruf T, dan tendangan belakang.

7. Tangkisan

Tangkisan adalah salah satu teknik untuk bertahan dari serangan lawan dalam pencak silat. Menangkis serangan menjadi krusial demi melindungi diri dari cedera. Seperti kata pepatah ‘a good defense, is a good offense‘ yang berarti pertahanan yang baik adalah serangan yang baik. Ada empat teknik tangkisan, yaitu tangkisan dalam, tangkisan luar, tangkisan atas, dan tangkisan bawah.

8. Bantingan

Bantingan adalah teknik menyerang tingkat tinggi dalam pencak silat. Pasalnya membutuhkan ketepatan dan kekuatan untuk melakukannya. Caranya adalah mengukur jarak yang pas dengan lawan lalu melakukan gerakan bantingan dan selanjutnya langsung mengunci agar lawan tidak bisa bergerak. Untuk mempelajari bagaimana latihan dasar dari pencak silat, bisa mengikuti video tutorial berikut ini ya.

Senjata dan Properti

pengertian pencak silat properti
Keris bisa dijadikan senjata untuk pencak silat. Sumber: telusurnews.com

Senjata atau properti yang digunakan dalam pencak silat ada beragam. Ada yang digunakan murni sebagai senjata bertarung dan ada yang digunakan hanya sebagai pengindah gerakan. Contoh-contoh senjata yang dipakai antara lain: keris, kujang Sunda, galah, linso, cindai, kipas, tongkat, rencong Aceh, Sundang Bugis, kerambit, penumbuk lada, gada, tombak, parang, golok, trisula, mandau Kalimantan, cabang, dan lain-lain.

Tingkat atau Level

pengertian pencak silat tingkat kemahiran
Pesilat tingkat pelatih (kiri) dan menengah (kanan). Sumber: id.wikipedia.org

Kemahiran dalam pencak silat memiliki tingkatan mulai dari pemula, menengah, pelatih, hingga pendekar. Nah tingkatan ini terbagi menjadi empat level di Indonesia, yaitu:

1. Pemula

Pemula adalah tingkatan yang baru mempelajari tahap, sikap, dan teknik dasar pencak silat sesuai standar IPSI.

2. Menengah

Tingkat menengah memfokuskan aplikasi gerakan dasar dan mulai menaruh minat dan bakat di dunia pencak silat, bagus untuk dikembangkan menjadi atlet. Ia juga sudah bisa lebih fokus di cabang gerakan seni atau pertarungan.

3. Pelatih

Ketiga adalah pelatih yang diberikan ilmu pencak silat perguruan dan hanya diberikan kepada orang yang terpercaya. Para pelatih yang sudah matang diharapkan untuk meneruskan ilmunya kepada para pemula dan menengah.

4. Pendekar

Terakhir adalah tingkat pendekar, tingkat tertinggi yang sudah dianggap sesepuh serta ilmunya dikenal oleh guru-guru pencak silat. Rahasia dan segala perilmuan pencak silat sudah dikuasai olehnya.

Perkembangan Pencak Silat di Indonesia

pengertian pencak silat dan perkembangannya di Indonesia
Ilustrasi berbagai padepokan pencak silat dengan kostum yang berbeda. Sumber: olx.co.id

Pencak silat di Indonesia berkembang melalui padepokan-padepokan pencak silat, istilah Jawa yang berarti tempat untuk belajar akan ilmu yang bermanfaat. Peminat pencak silat pun banyak terutama di daerah pegunungan dan pesantren-pesantren. Di kota-kota besar, pencak silat sering kali dijadikan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah maupun tingkat universitas.

Organisasi-organisasi pencak silat Indonesia juga berdiri untuk menaungi komunitas pencak silat. Di antaranya seperti Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia (FP2STI).

Oke Selasares, di sini ujung cerita tentang pengertian pencak silat dan seluk beluk kisah sampai teknik dasarnya. Olahraga pencak silat merupakan kebanggaan bangsa karena banyak atlet berprestasi yang lahir dari cabang olahraga ini. Jangan lupa untuk membaca tulisan tentang olahraga lainnya di Selasar.

Geolana Wijaya Kusumah

Selamat datang di bumi Geo! Halo, aku Geo bisa juga dipanggil Geol. Ya benar sekali, sesuai dengan namaku, aku suka dengan hal-hal berbau Geografi dan hobiku bergeol alias Dance.

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar