Pengertian Konjungsi

Konjungsi dalam bahasa Indonesia lebih sering dikenal dengan kata penghubung karena fungsinya yang menghubungkan dua atau lebih unsur. Konjungsi merupakan salah satu unsur yang keberadaannya sangat penting di dalam sebuah kalimat untuk memperjelas makna. Konjungsi dapat menjadi penghubung antar kata, antar kalimat, antar klausa, atau antar paragraf.

Nah, untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tentang konjungsi dalam artikel di bawah ini sampai habis!

Pengertian konjungsi

pengertian konjungsi secara umum
pustamun.blogspot.com

1. Secara umum

Konjungsi atau kata penghubung merupakan rambu-rambu bahasa yang memiliki pengaruh terhadap pembuatan sebuah kalimat atau tulisan. Peletakan konjungsi sendiri tergantung pada apa yang dihubungkan oleh si konjungsi, konjungsi akan terletak di tengah kalimat apabila digunakan sebagai penghubung antar klausa.

Sedangkan jika digunakan untuk menghubungkan kalimat atau paragraf, maka konjungsi akan ada di awal kalimat setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat awal seperti tanda seru, titik, atau koma. Hal tersebut juga berlaku jika konjungsi berfungsi untuk menghubungkan paragraf, maka kata penghubungnya berada di awal paragraf.

2. Menurut para ahli

Abdul Chaer ( 1990:140 ) menyatakan bahwa konjungsi merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan klausa dengan klausa, frasa dengan frasa kalimat dengan kalimat atau kata dengan kata.

Sedangkan menurut Keraf ( 1991:116 ) konjungsi merupakan kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat, atau kalimat-kalimat dalam suatu wacana.

Kridalaksana ( 1994 : 102 ) mengatakan bahwa konjungsi merupakan suatu kategori yang berfungsi untuk memperluas satuan lainnya dalam konstruksi hipotaktis, serta selalu menghubungkan antara dua atau lebih satuan dalam konstruksi tersebut.

Ciri-ciri konjungsi

pengertian konjungsi apa saja ciri-ciri konjungsi
tromoro.com

Konjungsi sangat mudah dikenali dalam sebuah kalimat atau tulisan karena sangat jelas baik fungsi maupun kedudukannya, jenis dan kategorinya pun sangat banyak.

Meskipun begitu, di bawah ini adalah ciri-ciri utama konjungsi yang membuat kita lebih mudah mencarinya.

– Memiliki subjek sama ketika menghubungkan dua unsur baik kata, klausa maupun kalimat.

– Posisi konjungsi berada di belakang koma ketika menghubungkan dua kalimat.

– Sedangkan ketika menghubungkan antara dua kata, maka posisinya akan berada di tengah.

– Dalam hubungan subordinatif, diperbolehkan menggunakan aturan kataforis yaitu promina mendahului nomina yang diacunya, namun dalam hubungan koordinasi, hal tersebut tidak diperbolehkan.

– Bagian kalimat yang dihubungkan oleh konjungsi dapat berupa kalimat majemuk, dan hal tersebut berlaku baik dalam koordinasi maupun subordinatif.

– Biasanya klausa yang didahului oleh konjungsi subordinatif ( dan, atau, tetapi ) tidak dapat membentuk satu kalimat yang baik ketika klausa tersebut diletakkan di awal kalimat.

– Sementara itu subordinator ( sebelum, sesudah, dan walaupun ) yang diletakkan di awal kalimat, dapat menghasilkan kalimat yang baik.

Contoh Kalimat

pengertian konjungsi contoh konjungsi dalam kalimat
apayangdimaksud.com

Di bawah ini adalah contoh penggunaan konjungsi atau kata hubung di dalam sebuah kalimat :

– Sepatu itu bagus, tetapi harganya sangat mahal

– Dia menjadi yatim piatu sejak orang tuanya mengalami kecelakaan

– Lucas tetap mengikuti lomba meskipun kakinya cedera

– Adik tidak akan terjatuh jika mau bermain dengan hati-hati

– Jumlah kematian akibat narkoba terus meningkat, oleh sebab itu kita harus menjauhi narkoba

– Sesudah minum obat, ibu langsung tertidur

– Andi dihukum oleh guru, karena tidak mengerjakan tugas

– Saat mendaki, kita harus membawa logistik, tenda, dan obat-obatan.

– Dengan demikian, berolahraga dapat meningkatkan kesehatan tubuh kita.

– Kami akan bertamasya, setelah ujian akhir sekolah

– Jika kamu menyukai badminton, kamu bisa bermain saat waktu senggang

– Jangan makan atau minum secara berlebihan agar tidak sakit perut.

Fungsi

Berikut ini adalah fungsi konjungsi atau kata hubung dalam tulisan :

– Untuk menghubungkan kata dengan kata

– Untuk menghubungkan frasa dengan frasa

– Untuk menghubungkan klausa dengan klausa

– Untuk menghubungkan kalimat dengan kalimat

– Untuk menghubungkan paragraf dengan paragraf

Jenis-jenis

1. Konjungsi temporal

pengertian konjungsi jenis konjungsi temporal
materibahasa.com

Konjungsi temporal merupakan suatu kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan dua peristiwa yang berbeda yang mana berkaitan dengan waktu.

Konjungsi temporal sendiri terbagi menjadi dua yaitu sederajat dan tidak sederajat, untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan di bawah ini.

a. Konjungsi temporal sederajat

Konjungsi temporal sederajat biasanya digunakan pada kalimat majemuk setara dan tidak bisa digunakan di awal kalimat. Yang termasuk dalam konjungsi temporal sederajat adalah : lalu, sebelumnya, sesudahnya, kemudian, dan selanjutnya. Contoh penggunaan : cucilah tanganmu, lalu makan bersama kami.

b. Konjungsi temporal tidak sederajat

Konjungsi temporal tidak sederajat berfungsi untuk menggabungkan kalimat bertingkat atau tidak setara. Yang termasuk dalam konjungsi ini adalah sejak, hingga, apabila, saat, sebelum, sementara, sambil, demi, waktu, dll.

Contoh penggunaan :

– Ayah akan pulang dari kantor, setelah matahari tenggelam

– Setelah upacara, kepala sekolah menyuruh kami masuk kelas.

2. Konjungsi kausalitas

pengertian konjungsi sebab akibat
plengdut.com

Konjungsi kausalitas merupakan kata penghubung yang berfungsi untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam sebuah kalimat. Konjungsi ini memiliki beberapa jenis yaitu kausalitas syarat, kausalitas alasan, kausalitas simpulan, kausalitas akibat, dan kausalitas untuk.

a. Konjungsi kausalitas syarat

Konjungsi kausalitas syarat menerapkan syarat untuk terjadinya suatu akibat sehingga sebab dan akibat saling disatukan. Yang termasuk dalam konjungsi ini adalah bila, jika, kalau. Contoh penggunaan : kalau kamu menyukai anak kucing itu, kamu bisa membawanya.

b. Konjungsi kausalitas alasan

Konjungsi kausalitas jenis ini menyebutkan adanya penyebab atau alasan terjadinya sesuatu yang menimbulkan akibat, kata penghubungnya adalah karena. Contoh penggunaan : Eko hampir mati tenggelam, karena ia tak bisa berenang.

c. Konjungsi kausalitas simpulan

Konjungsi kausalitas simpulan merupakan kata penghubung yang memuat adanya akibat dan sebab dalam sebuah kalimat. Kata hubung dalam konjungsi jenis ini adalah jadi dan dengan demikian Contoh penggunaan : dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa kebersihan sangat penting bagi kesehataan.

d. Konjungsi kausalitas akibat

Konjungsi kausalitas akibat mengandung akibat yang terjadi dan menimbulkan sebab. Kata penghubung yang digunakan adalah oleh karena itu, maka, oleh sebab itu. Contoh penggunaan : jumlah pasien yang terpapar virus corona semakin meningkat, oleh sebab itu kita harus mematuhi protokol kesehatan.

e. Konjungsi kausalitas untuk

Konjungsi kausalitas untuk menyebutkan bahwa sebab harus membentuk suatu akibat, kata penghubung yang digunakan adalah untuk itu dan agar. Contoh penggunaan : para siswa harus menjaga kebersihan, agar lingkungan sekolah tetap terjaga kenyamanannya.

3. Konjungsi koordinatif

pengertian konjungsi jenis konjungsi koordinatif
nahason-ls.blogspot.com

Konjungsi koordinatif merupakan kata penghubung yang berfungsi sebagai penghubung dua unsur atau lebih yang memiliki kedudukan setara atau sama, unsur tersebut bisa berupa klausa atau kalimat. Hal yang perlu digaris bawahi adalah, kata penghubung konjungsi koordinatif selalu berada di tengah unsur yang digabungkan.

Konjungsi koordinatif juga dibedakan lagi menjadi empat yaitu koordinatif penambahan, koordinatif pendampingan, koordinatif pemilihan dan koordinatif perlawanan dengan uraian sebagai berikut.

a. Konjungsi koordinatif penambahan

Kata penghubung jenis ini menjelaskan bahwa salah satu unsur, baik kata, klausa, atau kalimat merupakan penambahan bagi unsur lainnya. Kata penghubung yang digunakan adalah dan. Konjungsi koordinatif penambahan juga menyatakan gabungan biasa yang digunakan antara dua kata benda, dua kata sifat yang tidak bertentangan, dua klausa atau dua kata kerja.

Contoh penggunaan di antara kata benda : adik suka roti dan susu

Contoh penggunaan di antara kata kerja : aku selalu makan dan minum di rumah

Contoh penggunaan di antara kata sifat yang tidak bertentangan : teman sebangku saya cantik dan pintar

Contoh penggunaan di antara dua klausa : hari ini saya akan menghadapi ujian bahasa Indonesia dan kakak saya menghadapi ujian matematika.

Kata penghubung hanya bisa menempati posisi subjek apabila digunakan untuk menggabungkan dua kata sifat yang bertentangan. Apabila digunakan untuk menggabungkan lebih dari dua kata atau klausa, kata penghubung hanya digunakan atau ditempatkan di antara dua kata atau klausa terakhir.

b. Konjungsi koordinatif pendampingan

Konjungsi koordinatif pendampingan menerangkan bahwa salah satu unsur, baik klausa maupun kalimat, merupakan pelengkap atau pendamping dari unsur sebelumnya. Kata penghubung yang digunakan adalah serta.

Contoh : sebelum berangkat sekolah, aku akan sarapan serta berpamitan pada ayah dan ibu.

c. Konjungsi koordinatif pemilihan

Konjungsi koordinatif pemilihan menerangkan bahwa dua unsur yang digabungkan, baik kata atau klausa bersifat pilihan atau opsional yang bisa dipilih salah satunya. Kata penghubung yang digunakan adalah atau. Konjungsi ini biasanya digunakan di antara dua kata kerja, dua kata sifat yang bertentangan, dua kata benda, dua kata sifat dengan bentuk ingkarnya, dan dua klausa pada kalimat majemuk setara.

Contoh :

– Memakai sepatu atau sandal bagi saya sama saja (di antara kata benda)

– Jangan memetik atau merusak tanaman itu (di antara kata kerja)

– Baik atau buruk akhlak seseorang bisa dilihat dari kelakuannya ( di antara kata sifat yang berlawanan )

– Kita menilai orang dari jujur atau tidak jujur dia dalam bekerja ( di antara kata kerja atau kata sifat dengan kata ingkar )

– Kamu yang akan ke rumahku, atau aku yang ke rumahmu? ( di antara klausa dalam kalimat majemuk setara )

Penempatan kata penghubung ini pada penggabungan lebih dari dua unsur adalah diletakkan di antara dua unsur terakhir sama dengan kata penghubung dan.

d. Konjungsi koordinatif perlawanan

Konjungsi koordinatif perlawanan menerangkan bahwa dua unsur, baik kata maupun klausa yang dihubungkan saling bertentangan, dengan kata lain, konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang saling berlawanan. Kata penghubung yang digunakan adalah tetapi dan melainkan.

Contoh penggunaan :

– Dia anak yang cerdas, tetapi pemalas ( di antara dua kata sifat yang bertentangan )

– Rumah itu rapi dan bersih, tetapi pekarangannya kotor ( di antara dua klausa yang kata sifatnya bertentangan namun subjeknya merujuk pada identitas yang sama )

– Di dalam rumah sangat panas, tetapi di taman sangat dingin ( di antara dua klausa yang predikatnya adalah kata sifat yang bertentangan dan merujuk pada identitas subjek yang berbeda )

– Ayah ingin pulang lebih cepat, tetapi tidak ada bus yang lewat ( di antara dua klausa yang mana klausa pertama berisi pernyataan dan klausa kedua berisi pengingkaran yang ditandai dengan kata tidak )

4. Konjungsi subordinatif

pengertian konjungsi jenis konjungsi subordinatif
medium.com

Konjungsi subordinatif merupakan kata penghubung yang berfungsi sebagai penghubung antara dua klausa atau lebih yang memiliki kedudukan yang berbeda, di mana salah satunya adalah anak kalimat dari kalimat induknya. Peletakan kata penghubung dalam konjungsi ini bisa di depan atau di tengah klausa yang dihubungkan. Konjungsi ini juga dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu yang menyatakan waktu, syarat, pengandaian dan tujuan.

a. Subordinatif menyatakan waktu

Sesuai dengan judulnya, konjungsi ini menerangkan terjadinya suatu peristiwa berdasarkan waktunya, apakah berurutan, bersamaan, batas akhir, atau permulaan.

Kata penghubung yang digunakan diantaranya adalah :

– Permulaan : sedari, sejak

Contoh : Sejak duduk di bangku SD, ia menjadi anak yang rajin

– Berurutan : sebelum, begitu, setelah, seusai, sesudah, sehabis

Contoh : Seusai makan malam, ia belajar dengan tenang

– Batas akhir : hingga, sampai

Ayah bekerja dengan keras sampai lupa waktu

– Bersamaan : sambil, sewaktu, seraya, ketika, selagi, tatkala, selama, sementara

Contoh : dia menjaga adiknya sambil belajar untuk ujian

b. Subordinatif menyatakan syarat

Konjungsi subordinatif ini digunakan untuk menyatakan syarat terjadinya suatu hal. Kata penghubung yang digunakan adalah manakala, jika, bila mana, asalkan, jikalau, kalau.

Contoh : Adik mau meminum obatnya asalkan dibelikan mainan

c. Subordinatif menyatakan pengandaian

Konjungsi subordinatif ini digunakan untuk menyatakan suatu pengandaian. Kata penghubung yang digunakan adalah : andai kata, andaikan, seandainya, seumpama, umpamanya, sekiranya.

Contoh : Dia tidak akan tenggelam seandainya mau belajar berenang.

d. Subordinatif menyatakan tujuan

Konjungsi subordinatif ini digunakan untuk menyatakan harapan atau tujuan. Kata penghubung yang digunakan adalah agar, supaya, biar.

Contoh : Aku belajar dengan rajin agar lulus ujian akhir.

Nah itu tadi penjelasan tentang konjungsi atau kata hubung yang sering kita temui dalam tulisan-tulisan bahasa Indonesia. Semoga penjelasan dari kami lebih mudah dipahami oleh pembaca sekalian dan semoga bermanfaat.

Farida Alviyani

Hi, I'm Alvi, who has an interest in writing, traveling and photography,

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar