Manajemen Operasional

Untuk memastikan terselenggaranya operasional perusahaan yang baik, dibutuhkan suatu fungsi khusus untuk melakukannya.

Tanggung jawab tersebut biasanya dilimpahkan kepada manajemen operasional, yang terlibat dari proses awal produksi sampai menghasilkan produk yang diinginkan.

Nah, seperti apa saja pengertian manajemen operasional dan juga contoh penerapannya?

Di bawah ini, kami sudah merangkumnya secara lengkap untuk Anda.

Silakan dibaca.

Pengertian Manajemen Operasional

gambar pengertian manajemen operasional
makesmartbusiness.ro

Berikut adalah pengertian manajemen operasioanl dilihat dari berbagai pendapat.

1. Secara Umum

Manajemen operasional secara umum diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk mengelola pemakaian berbagai faktor produksi secara maksimal, dari sumber daya manusia, peralatan, permesinan, bahan mentah, dan faktor produksi lainnya, guna menghasilkan produk barang atau jasa.

2. Menurut Para Ahli

a. Eddy Herjanto (2003;2)

Menurut pendapat Eddy Herjanto, manajemen operasional merupakan proses yang berkesinambungan dan efektif dalam pemakaian fungsi manajemen, untuk mengkoneksikan beragam sumber daya secara efisien, demi meraih tujuan yang ditetapkan.

b. James Evans dan David Collier (2007:5)

Definisi manajemen operasional menurut James Evans dan David Collier adalah ilmu dan seni yang memastikan barang dan jasa, berhasil dikirim ke pelanggan.

c. Jay Heizer dan Barry Render (2005;4)

Yang dimaksud manajemen operasional, dalam pandangan Jay Heizer dan Barry Reder, adalah suatu aktifitas untuk menghasilkan berbagai nilai dalam barang dan jasa, dengan cara merubah input menjadi ouput.

d. Pangestu Subagyo (2000;1)

Pangestu Subagyo menuturkan, defisini dari manajemen operasional mencakup semua penerapan ilmu manajemen guna mengelola kegiatan produksi dan seluruh operasional, supaya bisa dikerjakan dengan efisien.

e. Richard L. Daft ( 2006 : 216)

Dalam pandangan Richard L. Daft, yang dimaksud manajemen operasional adalah bidang yang khusus mengelola produksi barang, dengan memakai teknik dan alat khusus, guna memecahkan masalah produksi.

f. Soentoro Ali Idris (2000:1)

Menurut Soentoro Ali Idris, manajemen operasional dimaksudkan sebagai pengembangan dari konsep manajemen produksi, yang berkaitan dengan masalah produksi produk riil.

Jadi, bisa dikatakan proses operasional merupakan proses transformasi input menjadi output yang sudah lebih tinggi lagi nilainya.

g. Subagyo (2000:1)

Menurut Subagyo, manajemen operasional adalah aktifitas untuk merubah bentuk, menciptakan manfaat baru, ataupun menambah manfaat dari barang atau jasa.

h. William J. Stevenson (2009:4)

William J. Stevenson mendefinisikan manajemen operasional sebagai serangkaian proses atau sistem manajemen, utnuk menghasilkan produk dan jasa.

Tujuan

gambar tujuan manajemen operasional
uci.ac.cr

Secara umum, manajemen operasional memiliki tujuan untuk mengelola semua pemakaian sumber daya yang dipunyai perusahaan, sehingga proses produksi menjadi efektif dan efisien.

Baik itu berupa tenaga kerja, bahan mentah, permesinan, peralatan, dan semua perlengkapan.

Tujuan dari manajemen operasional bisa didetailkan sebagai berikut.

  1. Efficiency, untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.
  2. Productifity, untuk meningkatkan produtifitas perusahaan.
  3. Economy, untuk meminimalisir pengeluaran perusahaan.
  4. Quality, untuk meningkatkan mutu perusahaan.
  5. Reduced processing time, untuk mengurangi waktu proses produksi perusahaan.

Ciri-ciri

ulasan ciri-ciri manajemen operasional
petersons.com

Manajemen operasional mempunyai 3 karakteristik, yakni sebagai berikut.

1. Bertujuan Untuk Memproduksi Barang dan Jasa

Manajemen operasional dibentuk untuk mengelola pengaturan semua proses produksi barang dan jsa, untuk mendapatkan penghasilan perusahaan.

2. Mempunyai Kegiatan Proses Transformasi

Yang dimaksud dengan proses transformasi adalah semua aktifitas yang mengubah suatu input untuk menjadi output yang lebih bernilai bagi klien ataupun customer.

Contohnya adalah input berupa bahan baku susu, yang bertrabsformasi dari susu menjadi mentega dan keju.

Data informasi ataupun orang juga bisa dijadikan input, namun transformasinya kurang jelas.

Misalnya, rumah sakit yang mentransformasikan pasien sakit (input) menjadi pasien sehat (output).

3. Memiliki Mekanisme Pengendali Pengoperasian

Manajemen operasional juga memiliki karakteristk berupa mekanisme untuk mengendalikan perngoperasian suatu bisnis.

Mekanisme ini mencakup seluruh sistem operasional di perusahaan, untuk meningkatkan mutu produk, mengurangi limbah, serta meningkatkan penjualan.

Fungsi Manajemen Operasional

pembahasan fungsi manajemen operasional
northeastern.com

Berikut adalah fungsi dari manajemen operasional.

1. Perencanaan

Dalam tahap ini, diawali dengan meproyeksikan barang atau jasa apa yang akan diproduksi suatu perusahaan, termasuk juga dalam hal jadwal pemasarannya.

Dalam perencanaan, juga didetailkan apa saja sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk-produk tersebut.

Seorang manajer operasional, harus mampu menyusun program, membuat kebijakan, dan menjalankan prosedur yang sudah ditentukan, untuk mencapai target operasional perusahaan.

2. Pengorganisasian

Dalam tahap ini, ditentukan jenis dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kelangsungan semua proses kegiatan.

Teknisnya, seorang manajer operasional harus membuat struktut individu, grup, ataupun divisi yang berada dalam lingkup subsistem operasional, untuk mencapai tujuan perusahaan.

3. Penggerakkan

Memasuki tahap ini, manajemen operasional melakukan tindakan untuk memimpin, mengawasi, serta memotivasi semua tenaga kerja, agar maksimal melaksanakan tugasnya masing-masing.

4. Pengendalian

Seorang manajer operasional juga berkewajiban untuk mengawasi seluruh kegiatan, guna mengarahkan dan menjamin supaya aktifitas produksi dikerjakan menurut perencanaan yang diberlakukan.

Ruang Lingkup

apa saja ruang lingkup manajemen operasional
productcoalition.com

Ruang lingkup dari manajemen operasional meliputi beberapa aspek, yakni sebagai berikut.

1. Aspek Struktural

Aspek struktural adalah aspek yang mencakup pengelolaan komponen, yang berhubungan dalam pembangunan sistem manajemen operasonal, agar terkoneksi satu sama lain.

2. Aspek Fungsional

Aspek ini berhubungan dengan pengorganisasian dan manajerial semua aspek struktural berserta dengan interaksinya, dari proses perencanaan, penerapan, pengontrolan, dan perbaikan untuk memperoleh ritme kerja yang optimal.

3. Aspek Lingkungan

Manajemen operasional juga memperhatikan pentingnya sistem yang berkaitan dengan lingkungan tempat kerja.

Prinsip

apa saja prinsip manajemen operasional
habr.com

Terdapat 10 prinsip yang harus dipegang manajemen operasional, yakni sebagai berikut.

  • Realitas, seorang manajer operasional mesti fokus kepada masalah, bukan pada teknik. Sebab, tidak ada satupun alat yang bisa memberikan solusi universal.
  • Organisasi, manajemen operasional harus mampu memprediksi semua proses manufaktur, guna menghasilkan laba yang sama.
  • Fundamental, manajemen operasional wajib mengetahui cara dalam mematuhi seluruh fundamental dasar, sebab ini adalah pondasi kesuksesan produksi.
  • Akuntablitas, manajemen operasonal wajib menetapkan peraturan dan metrik, serta menentukan tanggung jawab yang dibebankan kepada bawahan, sampai pada proses pengawasan terhadap tujuan yang dihasilkan.
  • Perbedaan, manajemen operasional mewadahi perbedaan yang ada untuk diubah menjadi sumber kreatifitas.
  • Hubungan sebab dan akibat, dalam manajemen operasional wajib menemukan akar masalah, sehingga tidak bertambah parah.
  • Semangat bekerja, yakni manajemen operasioanl harus selalu menginspirasi bawahannya, agar senantiasa bersemangat dalam pekerjaan.
  • Kerendahan hati, seorang manajer operasional tidak merasa selalu benar dan paling tahu, tapi justru memposisikan dirinya sebagai orang yang tidak tahu dan bisa melakukan kesalahan.
  • Keberhasilan, manajer operasional harus mampu mendefinisikan keberhasilan, sehingga semua alemen perusahaan mempunyai parameter yang jelas untuk bisa mencapainya.
  • Perubahan, manajemen operasional juga harus bisa melakukan transformasi perusahaan agar selalu selangkah lebih maju.

Peran Manajer Operasional

apa peran manajer operasional manajemen operasional
harmonee.co.id

Dalam sebuah proses produksi, seorang manajer operasional mempunyai beberapa tugas pokok, di antaranya sebagai berikut.

  • Menyusun rencana kuantitas dan kualitas bahan baku, yang dibutuhkan dalam proses produksi.
  • Melakukan perencanaan lokasi gudang stock, alat, dan mesin yang efisien dalam proses produksi.
  • Melakukan perncanaan dalam menata layout produksi.
  • Bertanggung jawab dalam kegiatan pemeliharaan alat produksi, demi menjamin kehandalan dan kelancaran proses.
  • Menyusun strategi untuk menghasilkan produk berkualitas, yang memiliki daya saing dengan para kompetitor.
  • Menyusun jadwal kerja yang efektif dan efisien, serta melakukan evaluasi terhadap biaya operator.
  • Bertanggung jawab terhadap hasil produksi, baik dari segi kuantitas ataupun kualitas.

Seorang manajer operasional juga memiliki beberapa macam keputusan demi kelancaran produksi, yakni sebagai berikut.

  • Proses, yakni manajer operasional mesti memutuskan fasilitas apa saja yang akan digunakan dalam proses profuksi.
  • Kapasitas, yakni manajer operasional berkewajiban memutuskan berapa hitungan estimasi waktu beserta hasil produksinya.
  • Persediaan, yaitu seorang manajer operasional mesti menentukan hal apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai kualitas dan kuantitas produk, termasuk kapan bahan bakunya harus dipesan.
  • Tenaga, yakni seorang manajer operasional juga terlibat dalam proses rekruitmen, penggajian, dan PHK tenaga kerja. Termasuk juga melaksanakan supervisi, promosi, dan pemakaian tenaga.
  • Kualitas, yakni manajemen operasional memutuskan standard, desain alat, pengendalian produk, dan lain-lain.

Contoh Penerapan

apa contoh Ppenerapan manajemen operasional
kitapunya.net

Beberapa bidang yang membutuhkan keterampilan manajemen operasional yang baik di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Manajer pabrik: membutuhkan keterampilan untuk merencanakan produksi, pembelian, persediaan, pengelolaan karyawan, dan pengelolaan sumber daya yang lainnya.
  • Direktur pembelian: memerlukan keterampilan pembelian, menelaah program penjualan, mengintegrasikan supplier dan distributor.
  • Manajer mutu: memerlukan keterampilan dalam membuat statistika semua aspek operasional.

Nah, demikianlah pembahasan mengenai manajemen operasional, yang begitu mementukan kelancaran proses dan hasil produk barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.

Semoga ulasan di atas bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Anas Fauzi

Hallo! Saya adalah seorang engineer. Selain menyukai dunia blogging, saya juga senang membaca dan menanam.

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar