Manajemen Konstruksi

Setiap proyek konstruksi, pasti diharapkan bisa berjalan dengan rencana dan hasil yang memuaskan, baik dari segi biaya, waktu, tenaga kerja, dan sebagainya.

Untuk itulah, dibutuhkan rancangan dan pengawasan yang ketat dalam setiap aktifitas, dari awal hingg akhir, supaya tujuam tersebut tercapai.

Fungsi seperti ini bisa lebih maksimal jika digunakan manajemen konstruksi, yang profesional dan berpengalaman.

Nah, berikut ini adalah ulasan mengenai manajemen konstruksi, yang perlu dipelajari oleh semua, khususnya orang-orang yang berkaitan dengan konstruksi.

Yuk, dibaca!

Pengertian Manajemen Konstruksi

Materi Pengertian Manajemen Konstruksi
strong-indonesia.com

Secara umum, manajemen konstruksi merupakan ilmu yang membahas dan mempraktikkan aspek manajerial serta teknologi konstruksi.

Ada juga pendapat yang mengatakan, manajemen konstruksi adalah salah satu model bisnis yang dilakukan  oleh para penyedia jasa konsultan konstruksi, lewat nasihat, arahan, serta bantuan dalam menangani proyek konstruksi.

Banyak ahli yang juga mengatakan manajemen konstruksi juga termasuk dalam model bisnis seorang konsultan, dengan memberi arahan terhadap proyek pembangunan.

Sehingga, cukup kerap juga pengertian manajemen konstuksi disamakan dengan manajemen proyek, padahal berbeda.

Menurut Construction Management Association of America (CMAA), paling tidak ada 7 macam tanggung jawab yang harus dijalankan seorang manajer konstruksi, yakni sebagai berikut.

  • Merencanakan proyek manajemen.
  • Mengelola biaya.
  • Mengelola waktu.
  • Mengeloal kualitas.
  • Mengelola kontrak.
  • Mengelolan keselamatan.
  • Praktek profesional.

Dari keterangan-keterangan tersebut, bisa disimpulkan, manajemen konstruksi merupakan sebuah proses dalam mengatur dan mengelola pekerjaan konstruksi atau pembangunan, supaya memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan.

Peran

Pembahasan Peran Manajemen Konstruksi
maxmanroe.com

1. Agency Construction Management (ACM)

Dengan keberadaan manajemen konstruksi, tentu membuat kordinasi dan hubungan antara perencanaan dan pelaksanaan akan lebih terkontrol, terutama untuk menguhubungkan antar kontraktor.

Manajemen konstruksi lah yang wajib menyusun dan membuat kontrak kerja sama dengan para kontraktor, menyesuaikan scope pekerjaan dan waktu pengerjaan.

2. Extended Service Construction Manajemen (ESCM)

Kontraktor kerap juga diperankan oleh manajemen kontraktor, dengan tujuan supaya terhindar dari konflik karena terdapat perbedaan tujuan dari pihak manajemen dan pihak kontraktor.

3. Owner Construction Management (OCM)

Dalam sebuah manajemen konstruksi yang sudah profesional, pasti akan dikembangkan lagi oleh pemilik perusahaan.

Oleh karenanya, pihak manajemen juga lah yang bertanggung jawab kepada manajemen proyek ini.

4. Guaranted Maxium Price Construction Management (GMPCM)

Seorang konsultan di bidang konstruksi, akan bekerja ke arah kontraktor daripada menjadi wakil pemilik.

Sehingga, para konsultan ini akan bertanggung jawab penuh kepada pemilik, dalam hal biaya, waktu, dan mutu, dan tidak ikut campur terhadap pekerjaan konstruksi.

Gampangnya. dalam peranan ini, para manajer akan bertindak sebagai orang yang memberi pekerjaan terhadap para kontraktor.

Fungsi

Pembahasan Fungsi Manajemen Konstruksi
builder.id

1. Perencanaan (Planning)

Dalam proses perencanaan, manajemen konstruksi mengambil peran untuk memutuskan proyek pembangunan seperti apa yang akan dikerjakan.

Termasuk juga dalam hal menentukan waktunya dan bagaimana caranya.

Seorang manajemen konstruksi mesti jadi pengambil keputusan dalam perencanaan konstruksi.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Manajemen konstruksi juga mengambil peran dalam membentuk divisi atau organisasi yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek.

GUnanya supata kegatan dan tugas konstruksi menjadi lebih gampang untuk tertangani dan terorganisasi dengan baik.

3. Penempatan SDM (Staffing)

Seorang manajemen konstruksi juga memiliki fungsi untuk mengembangkan dan menempatkan orang yang tepat dalam posisi yang dibutuhkan.

Dengan kata lain, seorang manajer konstruksi berhak memberi keputusan terhadap anggota timnya untuk ditempatkan ke suatu divisi.

4. Pengarahan (Actuating)

Seorang manajemen konstruksi juga menjalankan fungsi untuk melakukan pengarahan dan pembinaan terhadap anggota organisasi atau tim proyeknya.

Misalnya dengan memberi bimbingan, pelatihan, atau bentuk-bentuk pembinaan lain, supaya tiap-tiap tugas dan tanggung jawab yang diberi, bisa dilaksanakan dengan baik.

5. Pengendalian (Controlling)

Selanjutnya, seorang manajemen konstruksi juga berfungsi sebagai seorang pengawas dalam aktifitas proyek, lalu memberikan evaluasi apabila terjadi penyimpangan.

Tapi, sebelum itu, manajemen konstruksi juga akan melakukan upaya pencegahan sekaligus antisipasi supaya tidak terjadi penyimpangan dalam sebuah pengerjaan konstruksi.

Tujuan

Pembahasan Tujuan Manajemen Konstruksi
retnoregitap.blogspot.com

1. Mengelola Biaya

Pengelolaan biaya konstruksi dengan hemat dan tepat, menjadi salah satu tujuan mengapa diperlukan manajamen konstruksi.

Dengan pengelolaan sistem yang baik, tentu tiap biaya bisa dialokasikan sesuai dengan kebutuhan, sekaligus dapat mencegah pengeluaran yang tidak dibutuhkan.

2. Mengelola Waktu

Pengelolaan waktu, sama pentingnya juga dengan mengatur biaya,

Pengelolaan terhadap alur kerja, komunikasi berjenjang, dan pelaksanaan yang sesuai jadwal tentu bisa membuat proses pekerjaan sesuai dengan perencanaan.

3. Mengelola Kualitas

Selanjutnya, tujuan dibentuknya manajemen konstruksi dalah agar untuk mengawasi mutu pekerjaan dan hasil yang dilakukan, sesuai standard yang ditetapkan.

Tentu masalah kualitas ini mencakup banyak hal, seperti kualitas visual ataupun kekuatan stuktur bangunan.

4. Mengelola Risiko

Setiap proyek bisa dikatakan memiliki resiko masing-masing, sesuai tingkat kerumitan pekerjaan.

Manajemen konstruksi dibentuk supaya bisa mengidentifikasi, menganalisa, meperkirakan, serta mencegah segala resiko yang bisa saja terjadi.

Dengan demikian, diharapkan tim proyek bisa mempersiapkan segala sesuatu dengan lebih baik, dengan rencana dan pengawasan yang ketat.

5. Mengelola SDM

Untuk mengelola sumber daya manusia, erta kaitannya dengan fungsi pemberian arahan kepada para tenaga kerja.

Hal seperti ini juga meliputi proses pengadaan SDM, komunikasi berjenjang, dan sebagainya.

Manfaat

Pembahasan Manfaat Manajemen Konstruksi
arthopodhomoro.com

1. Dari Segi Biaya

  • Biaya bisa optimal saat proyek tercapai, sebab tim manajemen konstruksi sudah dilibatkan sejak awal rencana.
  • Dapat menghemat biaya untuk seluruh proyek, dibandingkan sistem tradisional

2. Dari Segi Waktu

  • Dengan sistem fast track tidak harus menunggu perencanaan selesei secara menyeluruh.
  • Waktu yang dipakai dalam peencanaan bisa lebih panjang.
  • Pengadaan parelatan/material impor bisa diukur lebih dini, sehingga memperkecil kemungkinan untuk terlambat.

3. Dari Segi Kualitas

  • Kualitas lebih terjami, sebab tim manajemen konstruksi ikut turun membantu kontaktor dalam lingkup metode pelaksanaa, implementas, dan qualiti control.
  • Kualitas dan kemampuan para kontraktor lebih terseleksi.
  • Mendapat kesempatan untuk menyempurnakan rancangan.

4. Dari Segi Program Pemerintah

  • Mendapat program pemerataan kesempatan kerja, lewat paket untuk perusahaan kontraktor yang sedang berkembang.
  • Pemilik perusahaan tidak harus mengeluarkan banyak staf.

Tugas Manajer Konstruksi

Pembahasan Tugas Manajemen Konstruksi
training-sdm.com

Setelah membahas pengertian, fungsi, dan tujuan menajemen konstruksi, maka perlu diketahui juga apa yang termasuk tugas seorang manajemen konstruksi.

Adapaun tugas-tugas tersebut adalah sebagai berikut.

  • Melakukan pengawasan terhadap proses kerja di lapangan, serta memastikan proses tersebut seuai dengan standard operasional.
  • Meminta penjelasan kerja serta laporan progress dari tiap-tiap kontraktor secara resmi dan tertulis.
  • Berhak memberi teguran, atau bahkan mengehntikan proses kerja, jika ada yang tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
  • Mengadakan rapat rutinan, baik mingguna atauopun bulanan, dengan melibatkan wakil owner, konsultan perencanaan, serta kontraktor proyek.
  • Bertanggung jawab secara langsung terhadap owner atau wakilnya, untuk menginformasik semua progress pekekerjaan dalam proyek.
  • Bertanggung jawab dalam hal pengesahan material, yang akan dipakai dalam proyek.
  • Mengelola, mengkoordinasi, dan mengarahkan semua proses pekerjaan kontraktor, sesuai aspek kualitas dan waktu.
  • Bertanggug jawab dalam hal pengesahan terhadap berubahnya kontrak kerja yang diajukan kontraktor.
  • Memeriksa shop drawing kontraktor, sebelum dilakukan pengerjaan.
  • Memastikan metode proses kerja kontraktor sudah sesuai dengan syarat Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan, atau yang disingkat K3MLP.
  • Bertanggung jawab dalam hal memberi instruksi secara tertulis, bila terdapat pekerjaan yang harus dikerjakan demi percepatan jadwal tetapi belum disebutkan dalam kontrak.

Tipe Manajemen Konstruksi

Pembahasan Tipe Manajemen Konstruksi
infotraining-indonesia.com

Ada beberapa macam tipe manajemen konstruksi, antara lain sebagai berikut.

  • Manajamen konstruksi konvensional: tidak memiliki fast track.
  • Manajamen konstruksi semi konvensional: tidak memiliki fast track.
  • Manajamen konstruksi semi murni: tidak memiliki fast track.
  • Manajamen konstruksi murni: memiliki fast track.

Tahapan Kerja

Penjelasan Tahapan Manajemen Konstruksi
cmserviceofbeaufort.com

1. Tahap Konsep

  • Mengembangkan target proyek, dari sudut pandang biaya dan waktu.
  • Identifikasi terhadap batasan utama.
  • Membuat TOR serta organizing.
  • Mendisukusikan prinsip konsep kepada konsultan perencanaan.
  • Tahapan pengerjaan.
  • Membuat master schedule dan mengkkordinasikan schedule tersebut.
  • Menyusun perkiraan biaya awal, menurut konsep awal.
  • Membuat cashflow.

2. Tahap Perencanaan

  • Melakukan koordinasi dan pengawasan untuk memetakan dan identifikasi tanah.
  • Membuat jadwal review dan lelang.
  • Melaksanakan review.
  • Membuat RKS.
  • Membuat RAB untuk setiap paket pekerjaan.
  • Menyusun rekomendasai dalam hal aspek kualitas, biaya, material, dan waktu.
  • Mengurus perijina yang dibutuhkan.

3. Tahap Eksekusi

  • Memantau dan mengendalikan proses pengerjaan konstruksi.
  • Memastikan tugas-tugas dikerjakan sesuai standard operasional.
  • Melalukan rapat secara teratur.

4. Tahap Pemantauan

  • Mengawasi proyek secara menuh maupun berkala.
  • Menyesuaikan schedule dengan perubahan dan masalah yang terjadi di lapangan.

5. Tahap Penutupan

  • Melakukan pemeriksaan, apakah proyek sudah mencapai tujuan awal.
  • Melakukan pemeriksanaa, apakah proyek menelan biaya sesuai anggaran awal.
  • Menyusun laporan proyek.

Nah, itulah tadi ulasan mengenai seperti apa seorang manajemen konstruksi melakukan tugasnya, dari awal sampai akhir.

Jika kamu ada pertanyaan seputar manajemen konstruksi, silakan menuliskan langsung di kolom komentar di bawah ini.

Supaya teman-temanmu membaca juga artikel yang menarik ini, jangan lupa untuk like dan share juga artikel ini, ya.

Anas Fauzi

Hallo! Saya adalah seorang engineer. Selain menyukai dunia blogging, saya juga senang membaca dan menanam.

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar