Majas Pleonasme

Kali ini kita akan membahas mengenai salah satu jenis dari majas penegasan.

Majas penegasan mempunyai beragam jenis salah satunya yaitu majas pleonasme.

Majas ini sering digunakan sebagai gaya bahasa dalam kalimat sehari-hari, penulisan buku, penulisan puisi dan lain sebagainya.

Majas termasuk genre sastra yang sudah dipelajari sejak bangku sekolah dasar.

Nah untuk mengetahui lebih dalam mengenai majas pleonasme berikut adalah pembahasan.

Pengertian Majas Pleonasme

ciri-ciri majas pleonasme
sumber : id.pinterest.com

Majas pleonasme merupakan suatu ungkapan genre sastra dengan menambahkan keterangan lebih mendalam terhadap sesuatu yang telah diungkapkan secara sangat jelas dengan maksud agar konteksnya lebih dalam dipahami.

Penambahan akan bermakna untuk mempertegas suatu gagasan atau pikiran pada kalimat membuatnya tergolong majas penegasan.

Majas ini sangat lasim digunakan dalam karya sastra puisi.

Majas pleonasme juga termasuk kalimat yang mempunyai sifat berlebihan, karena penggunaannya akan mengungkapkan dua kata yang berbeda tapi mempunyai arti yang sama.

Yang sebenarnya itu adalah hal yang tidak diperlukan baik itu hanya sekedar gaya ataupun untuk penegasan dari majas pleonasme.

Ciri-Ciri dan Penyebab Muncul

arti majas pleonasme
sumber : wayfair.com

Setelah mengetahui arti dari majas pleonasme, kita harus mengetahui bagaimana ciri-ciri dan penyeab munculnya suatu kalimant yang mengandung majas ini.

Berikut adalah contoh beserta penjelasannya.

1. Pada suatu kalimat akan terdapat dua atau lebih kata yang bersinonim (persamaan)

Contoh :

a. Mulai dari kecil ia memang sudah pandai membaca

b. Demi sang anak, dia relah untuk bekerja banting tulang dari malam hingga pagi

Artinya :

a. Pada kalimat pertama kata “mulai” memiliki sinonim atau artinya sama dengan kata “dari”.

Oleh sebab itu kata pertama harusnya diungkapkan : Mulai kecil ia memang sudah pandai membaca.

b. Pada kalimat kedua kata “demi” sama artinya dengan “untuk”.

Maka kalimat kedua harusnya dikatakan : Demi sang anak, dia rela bekerja banting tulang dari malam hingga pagi.

2. Bentuk kata jamak akan diungkapkan dua kali

Contoh :

a. Semua buku-buku novel itu sudah saya baca.

b. Harusnya para siswa-siswa wajib mengikuti upacara bendera.

3. Arti suatu kata sudah ada dalam kata lain pembentuk frase itu

Contoh :

a. Anak kecil itu turun ke bawah tangga.

b. Dinda naik ke atas atap rumahnya.

Artinya :

a. Kata “turun” mempunyai pengertian yang sama dengan kata “ke bawah”.

Sehingga kalimat pertama diungkapkan : ‘Anak kecil itu turun’ atau ‘Anak kecil itu ke bawah’.

b. Kata “naik” mempunyai arti yang sama dengan kata “ke atas”.

Sehingga kalimat kedua diungkapkan : ‘Dinda naik’ atau ‘Dinda ke atas’.

4. Kata jamak akan diikuti kata benda yang juga berbentuk jamak

Contoh :

a. Berbagai-bagai jenis pakaian dijual di mall.

b. Berbagai-bagai macam ikan berenang di kolam.

Artinya :

a. Kata “berbagai-bagai” mempunyai artinya yang sama dengan kata “berjenis-jenis”.

Oleh sebab itu untuk mengungkapkan kalimat diatas cukup memakai satu kata saja.

Misalnya : “Berbagai-bagai pakaian dijual di mall” atau “Berjenis-jenis pakaian dijual di mall”.

b. Sama halnya dengan kata “berbagai-bagai” pada kalimat kedua yang sama artinya dengan kata “bermacam-macam’

Sehingga kalimat yang tepat seharusnya seperti berikut “Berbagai-bagai ikan berenang di kolam” atau “ Bermacam-macam ikan berenang di kolam”.

5. Unsur singkatan dinyatakan secara lengkap

Contoh :

a. Persegi Bali FC kalah dalam pertandingan malam tadi.

b. Perhimpunan partai Golkar kembali kalah dalam Pemilu.

Artinya :

a. Akronim “Persegi” adalah singkatan dari persatuan sepak bola Gianyar.

Sedangkan “FC” singkatakan football club artina persatuan sepak bola.

Sehingga terdapat dua frase yang sama dalam kalimat yang dari sebuah frase yang lebih besar.

b. Akronim “Golkar” adalah singkatan dari partai golongan karya.

Sedangkan kata golongan merupakan sinonim dari “perhimpunan” yang mempunyai artinya yang dama dengan “partai”.

Sehingga terdapat tiga frasa sekaligus dalam sebuah kalimat.

6. Hiponim

Contoh :

a. Pak Bayu memelihara berbagai binatang di rumahnya seperti, harimau, buaya, burung elang dan ular piton besar.

b. Mereka memakan berbagai jenis sayuran, seperti sayur bayam, sayur kangkung, sayur sawi dan sayur brokoli.

Artinya :

a. Kata harimau, buaya, burung elang dan ular piton besar merupakan hiponim dari binatang.

Maka kalimat yang seharusnya yaitu : “Pak Bayu memelihara berbagai, harimau, , buaya, burung elang dan ular piton besar.

b. Kata bayam, kangkung, sawi dan brokoli merupakan hiponim dari jenis sayur.

Maka kalimat yang dikatakan cukup : Mereka memakan berbagai sayur, seperti bayam, kangkung, sawi dan brokoli.

Contoh Majas Pleonasme

contoh majas pleonasme dalam puisi
sumber : media.tumblr.com

A. Dalam Kalimat

1. Adinda naik ke atas atap rumahnya berkali-kali.

2. Ayah masuk kedalam toko sepatu.

3. Para siswa harus wajib membawa topi saat upacara

4. Para penyelaman turun ke bawah bunker untuk menyimpan makanan darurat.

5. Ditya mengaku melihat dengan mata kepalanya sendiri pembunuhan itu.

6. Semua pendemo sudah mundur ke belakang menghindari semprotan gas air mata.

7. Kita harus menepi ke pinggir karena ban mobil bocor.

8. Ibu-ibu sekalian diharapkan tenang sebentar lagi acara pengajian akan dimulai.

9. Para peserta upacara harus mendongakan kepala ke atas untuk melihat bendera yang sudah berkibar.

10. Dari sejak kecil aku diajarin untuk jadi anak rajin belajar

11. Gedung kembar di Malaysia menjulang tinggi kelangit.

12. Aku merasa diawasi seseorang karenanya aku menengok ke kiri, kanan dan belakang.

13. Walaupun masih sore hari jalanan ini sangat sunyi senyap.

14. Dimas riang gembira ketika mendapatkan hadiah game baru.

15. Diberitahukan kepada semua murid besok lusa akan diadakan libur.

16. Semua siswa-siswi SD Merpati besok diwajibkan memakai baju pramuka.

17. Anak bu Dimas jatuh tersungkur dari ayunan.

18. Diana selalu tampil cantik jelita setiap hari.

19. Banyak orang Indonesia ingin melihat hujan salju.

20. Penyanyi Lyodra akan tampil di layar kaca televisi besok malam.

21. Terima kasih hadirin semua yang saya hormati dan kasihi.

22. Para medis membutuhkan darah merah golongan AB untuk seorang anak yang jatuh kecelakaan.

23. Cuaca terik seperti ini Dimas lebih suka minum es dingin.

24. Indi sangat suka dengan boyband BTS.

25. Para remaja mendambakan untuk bisa menonton konser EXO.

26. Perampok tadi sedang dihajar habis-habisan oleh warga sekitar kompleks.

27. Tadi Dimas dan Rizky baku hantam pukulan di sekolah.

28. Perahu Nora segera menepi ke pinggir sungai karena mengalami kebocoran.

29. Ade tidak sadar jika aku sedang berada di sebelahnya, sampai dia menoleh kesamping.

30. Berbagai macam jenis-jenis tumbuhan di kebun kakek.

31. Para murid sangat antusias mengikuti kelas olahraga.

32. Seorang pengemis itu menadahkan tangannya ke atas kepada pejalan kaki.

33. Pesawat Cessna 172 harus turun rendah setelah mengalami kegagalan fungsi.

34. Setiap hari Senin, dilakukan upcara bendera guna mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang.

35. Seluruh kepala keluarga di kampung durian runtuh ikut kegiatan ronda malam.

36. Para nelayan berhasil menangkap berpuluh-puluh ikan dengan satu kali tebaran jala.

37. Beratus-ratus ikan di dalam jala nelayan.

38. Hewan berkaki empat berada dalam sebuah penangkaran seperti, harimau, gajah, serigala, dan kambing.

39. Berbagai macam pohon ditebang oleh penebang liar seperti pohon cemara, pohon bambu, pohon pinus dan pohon mangga.

40. Toko bangunan milik Agus menjual berbagai jenis barang bangunan seperti, semen, paku, cat, palu, pasir, batu dan lain sebagainya.

41. Berbagai macam jenis buah dan makan di bawah Ayah dari luar negeri sebagai oleh-oleh.

42. Saat aku study tour ke Yogyakarta, disana aku mengunjungi pantai parangtritis, candi Borobudur, candi Prambanan, Jalan Malioboro dan lain sebagainya.

43. Dia tenggelam tadi di sungai saat berenang dan minum banyak sekali air.

44. Lidahku kaku keluh karena terlalu banyak minum air saat tenggelam tadi.

45. Peningkatan ketas yang signifikan terjadi pada bursa efek.

46. Model itu sangat cantik jelita sayangnya dia tadi terjatuh saat berjalan.

47. Aku semalam bermimpi menjadi seorang putri di kerajaan dan di kerajaan itu sedang turun salju.

48. Keluarga miskin yang tidak punya apa-apa mendapatkan bantuan dari Presiden Joko Widodo.

49. Saat Ibu membuat susu dia selalu menambahkan madu manis untuk menambah rasa manis.

50. Seorang artis yang sedang naik daun terjerat kasus narkoba.

51. Ayah menyarankan jika dikejar seekor anjing, maka aku disarankan cepat-cepat memanjat ke atas pohon yang tinggi.

52. Sudah sedari tadi aku menunggu angkot lewat, tapi sudah dua jam tetap tidak ada yang datang juga.

53. Setiap tahun menjelang idul fitri, nenek selalu membeli banyak sekali kebaya perempuan di toko.

54. Untuk menghindari pemanasan global kita harus menanam pohon hijau di berbagai tempat secara bersamaan.

55. Kelas tiba-tiba senyap karena mendengar suara langkah guru.

B. Dalam Puisi

Majas pleonasme sangat sering digunakan dalam karya sastra terutama puisi.

Berikut adalah contoh salah satu puisi tersebut :

Hari Tua

Saat tubuh telah dimakan usia

Saat itu juga indra pendengaran mulai menuli

Dan indra peglihatan akan semakin membuta

Kita mulai melangkah maju kedepan dengan perlahan

Juga kesulitan untuk mundur ke belakang

Maka tubuh tua itu tidak akan bisa lari maju ke depan lagi

Penjelasannya :

Dari karangan puisi yang berjudul Hari Tua, majas pleonasme berada di bait kedua baris pertama.

Yang berbunyi “Kita mulai melangkah maju kedepan dengan perlahan ”.

Mengapa kalimat tersebut termasuk dalam majas pleonasme?

Karena dalam kalimat terdapat dua kata yaitu “maju kedepan”.

Setiap kata maju tentu saja berarti kedepan.

Jadi kalimat tersebut seharusnya tidak menggunakan kata maju.

Lebih tepatnya menggunakan kata melangkah saja, yaitu “Kita mulai melangkah dengan perlahan”.

Kemudian pada bait kedua baris kedua juga terdapat majas “Juga kesulitan untuk mundur ke belakang”.

Pada kalimat tersebut terdapat kata “mundur ke belakang”.

Yang dimana kata “mundur” tentu saja mengarah ke belakang.

Maka seharusnya kalimat tersebut tidak menggunakan kata “ke belakang”.

Jadi kalimat yang benar yaitu “Juga kesulitan untuk mundur”.

Terakhir terdapat pada bait kedua baris ketiga yaitu “Maka tubuh tua itu tidak akan bisa lari maju ke depan lagi.”.

Kalimat ini sama halnya dengan pembahasan pertama sebab ada kata “maju kedepan”, tentu ini termasuk kedalam majas pleonasme.

Bagaimana setelah mengetahui tentang ciri-ciri, penyebab muncul dan contohnya dalam kalimat serta dalam puisi.

Harusnya sudah bisa membedakan ungkapan man yang termasuk majas pleonasme.

Atlanditor Indiron Tana

Dia dhuit! Hallo dalam bahasa Indonesia. Saya senang menulis apa saja yang saya sukai. Serta membaca novel dengan berbagai genre

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar