Doa Untuk Orang Sakit

Sakit merupakan sebuah cobaan, ujian dan takdir dari Allah yang sudah seharusnya kita jalani dengan sepenuh hati dan penuh kesabaran untuk memperoleh berkah-Nya.

Dan pula, sakit merupakan rahasia dari-Nya yang tidak dapat untuk kita hindari.

Namun, terlepas dari itu semua, sakit merupakan salah satu proses untuk mendewasakan diri kita.

Apabila kita menjenguk orang yang sakit, dapat pula kita mengirimkan doa untuk orang sakit agar cepat sembuh.

Tak hanya mendapat pahala dari doa yang kita panjatkan, kita juga akan mendapat pahala jika menjenguk orang yang sakit dengan mengikuti cara Sunnah dari Rasulullah.

Doa Untuk Orang Sakit Supaya Cepat Sembuh:

Doa Untuk Orang Lain

doa untuk orang sakit di whatsapp
Sumber: t.guardian.ng

Doa 1 (Arab, Latin dan Arti)

Doa kesembuhan ini dibaca oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk keluarganya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah Radhiallahu ‘anha.

Arab:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِهُ وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Latin:

“Allahumma Rabbannaasi Adzhibil Ba’sa Wasy Fihu, Wa Antas Syaafii, Laa Syifaa-a Illa Syifaauka, Syifaa-An Laa Yughaadiru Saqomaa”.

Arti:

“Hilangkanlah kesukaran atau penyakit itu, wahai Tuhan manusia. Sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha menyembuhkan. Tak ada kesembuhan, kecuali kesembuhan-Mu. Kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain.” (HR.Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah).

Doa 2 (Arab, Latin dan Arti)

Dibaca sebanyak 7 kali dihadapan orang yang sakit.

Arab:

أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

Latin:

“As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.”

Arti:

“Hamba memohon kepada Allah yang Maha Agung, Tuhan pemilik Arsy yang Agung, semoga Dia menyembuhkan engkau.” (HR.Abu Dawud dan Tirmidzi)

Doa 3 (Arab, Latin dan Arti)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa dibawah ini ketika meruqyah salah satu sahabatnya.

Arab:

امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ

Latin:

“Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.”

Arti:

“Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Engkau.” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).

Doa 4 (Arab, Latin dan Arti)

Doa ini dibacakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menjenguk Sa’ad bin Abi Waqqash sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini.

Hanya saja kita harus mengganti nama Sa’ad dengan nama orang yang sedang sakit di hadapan kita tersebut.

Arab:

اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا

Latin:

“Allāhummasyfi Sa‘dan, Allāhummasyfi Sa‘dan, Allāhummasyfi Sa‘dan.”

Arti:

“Ya Allah, sembuhkan Sa‘ad. Ya Allah, sembuhkan Sa‘ad. Ya Allah, sembuhkan Sa‘ad.” (HR.Muslim)

Doa 5 (Arab, Latin dan Arti)

Doa dibawah ini dibaca oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menjenguk seorang badui yang sedang sakit demam sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas Radhiallallahu ‘anhu.

Arab:

لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ

Latin:

“Lā ba’sa thahūrun insyā’allāhu”

Arti:

“Semoga tidak apa-apa kamu sakit, semoga kamu akan suci dengan kehendak Allah.” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas)

Doa 6 (Arab, Latin dan Arti)

Doa ini dibaca oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat menjenguk sahabat Salman Al-Farisi Radhiallahu ‘anhu sebagaimana riwayat Ibnu Sunni berikut ini.

Arab:

شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ

Latin:

“Syafākallāhu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘āfāka fī dīnika wa jismika ilā muddati ajalika.”

Arti:

“Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia.” (HR. Ibnu Sunni).

Berikut ini bacaan doa untuk diri sendiri apabila sedang sakit dan doa untuk orang lain yang sakit (Arab, Latin dan Artinya):

Doa Untuk Diri Sendiri

Doa 1 (Arab, Latin dan Arti)

Al-Fatihah merupakan kunci utama untuk membuka segalanya, termasuk membuka jalan kesembuhan (As Syifa: penyembuh) pada seseorang yang sedang sakit.

Arab:

doa untuk orang sakit dalam bahasa arab
Sumber: twitter.com

Latin:

“Bismillahir rahmanir rahim (1), Alhamdulillahi rabbil ‘alamin (2), Ar Rahmaanirrahiim (3), Maaliki yaumiddiin (4), Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin (5), Ihdinash-shirraatal musthaqiim (6), Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin (7).”

Arti:

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang; Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam; Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang; Pemilik hari pembalasan; Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan; Tunjukilah kami jalan yang lurus; (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

Doa 2 (Arab, Latin dan Arti)

Arab:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّماَوَاتِ، وَرَبُّ اْلأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ

Latin:

“La Ilaha Illallahul ‘Azhimul Halim, La Ilaha Illallahu Rabbul ‘Arsyil ‘Azhim, La Ilaha Illallahu Rabbus Samawati wa Rabbul’ Ardhi wa Rabbul ‘Arsyil Karim”

Arti:

“Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Agung lagi Lemah-Lembut, Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Tuhan Pemilik Arsy yang agung, Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Tuhan pemilik langit dan bumi, dan pemilik Arsy yang mulia.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Doa 3 (Arab, Latin dan Arti)

Dari Abu ‘Abdillah ‘Utsman bin Abil ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, dia mengadukan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang rasa sakit yang ada pada dirinya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya:

“Letakkannlah tanganmu di atas tempat yang sakit dari tubuhmu, lalu bacalah sebanyak tiga kali:

Arab:

بِسْمِ اللهِ

Latin:

“Bismillah”

Arti:

“Dengan menyebut nama Allah”

Lalu bacalah sebanyak tujuh kali:

Arab:

أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

Latin:

“A’uudzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru”

Arti:

“Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan.” (HR. Muslim)

Adab Menjenguk Orang yang Sakit Sesuai Sunnah

Keutamaan dalam menjenguk orang sakit dan mendoakannya tertuang dalam beberapa hadist.

Hadits pertama:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – حَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ – رَوَاهُ مُسْلِمٌ

“Dari Abu Hurairah ra. berkata Bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam perkara: Apabila engkau berjumpa dengannya, sampaikanlah salam; apabila ia mengundangmu, maka penuhilah undangannya; apabila ia minta nasihat, berilah ia nasihat; apabila ia bersin dan mengucapkan “Alhamdulillah”, ‘ maka jawablah dengan “Yarhamukallah”, apabila ia sakit, maka jenguklah; dan apabila ia mati, antarkan jenazahnya.(HR. Muslim)

Hadits Kedua:

إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا عَادَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ

“Sesungguhnya seorang muslim bila menjenguk saudaranya sesama muslim maka ia terus menerus berada di khurfatil jannah hingga ia pulang (kembali).” (HR. Muslim no. 6498).

Hadits Ketiga:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُوْدُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ، وَكَانَ لَهُ خَرِيْفٌ فِي الْجَنَّةِ

“Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lain di pagi hari melainkan 70.000 malaikat bershalawat atasnya (memintakan ampun untuknya) hingga ia berada di sore hari. Dan jika ia menjenguknya di sore hari maka 70.000 malaikat bershalawat atasnya (memintakan ampun untuknya) hingga ia berada di pagi hari. Dan ia memiliki buah-buahan yang dipetik di dalam surga.” (HR. At-Tirmidzi no. 969)

Ketika menjenguk orang yang sakit hendaknya sesuai dengan adab yang baik menurut sunnah Rasulullah, agar mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

1. Membesuk pada waktu yang tepat

doa untuk orang sakit patah tulang
Sumber: pixabay.com

Menentukan waktu yang tepat untuk membesuk seseorang yang sedang sakit memang harus diperhitungkan.

Jangan sampai niat baik untuk membesuk harus terkendala karena waktu yang tidak tepat.

Apabila seseorang yang sakit tersebut dirawat di rumah sakit, berkunjunglah sesuai jadwal yang ditentukan dari pihak rumah sakit, dengan waktu yang cukup singkat, jangan terlalu lama.

Dan apabila orang yang sakit sedang dirawat di rumah, hindari berkunjung pada waktu beliau beristirahat dan waktu beribadahnya.

2. Membawa buah tangan

mengirim doa untuk orang sakit
Sumber: shahti.bezformata.com

Membesuk kerabat ataupun sahabat yang sedang dilanda musibah dapat disebut juga sebagai jalan untuk mempererat silaturahmi dan menjalin kekeluargaan.

Walaupun kedatangan kita sudah dirasa cukup untuk membuat orang yang dibesuk merasa senang karena kepedulian yang kita tunjukkan, akan tetapi kurang lengkap rasanya jika datang dengan tangan kosong.

Membawakan buah tangan ketika membesuk orang sakit merupakan salah satu Sunnah yang kerap dilakukan oleh Rasulullah.

Dengan membawa buah tangan yang merupakan makanan kegemarannya dapat memberikan angin segar untuk orang yang sakit agar tetap semangat dalam menjalani masa pengobatan dan pemulihan supaya cepat sembuh.

Disebutkan dalam sebuah hadits:

“Barang siapa memberi makan orang yang sakit apa yang diinginkannya, maka Allah akan memberi makan kepadanya dari buah-buahan surga.” (HR. Thabrani).

3. Menutup aurat

doa untuk orang sakit diri sendiri
Sumber: philoshospitality.networkforgood.com

Ketika akan berkunjung ke rumah ataupun ke rumah sakit untuk membesuk orang yang sakit, kenakanlah pakaian yang rapi dan bersih serta bagi wanita hendaklah ia menutup auratnya.

Bagi wanita yang hendak membesuk teman atau kerabatnya yang ber-gender laki-laki, hendaklah berkunjung bersama teman (tidak seorang diri).

Begitu juga sebaliknya, jika seorang laki-laki hendak membesuk teman ataupun kerabatnya yang perempuan maka hendaklah ia menjaga pandangannya.

Sebab, ada banyak bahaya, fitnah dan azab yang akan timbul apabila seseorang tidak memperhatikan tata cara berpakaian yang menutup auratnya seperti yang telah ditetapkan syariat.

4. Memberi semangat

doa untuk orang sakit latin
Sumber: alquranalfatih.com

Ketika menjenguk kerabat ataupun sahabat yang sedang sakit hendaklah kita memberikan suntikan semangat dan moral untuk beliau yang sakit agar tetap tegar, sabar dan ikhlas dalam menjalani segala tahap pengobatannya agar tidak berputus asa dan menyerah karna penyakitnya.

Hendaklah jua kita memberikan motivasi-motivasi yang positif sehingga memicu semangat baru baginya untuk sembuh.

5. Menunjukkan kepedulian

ucapan doa untuk orang sakit wanita
Sumber: pinterest.com

Dengan kedatangan kita untuk membesuk sahabat ataupun kerabat yang sakit merupakan salah satu bentuk kepedulian kita ke sesama muslim.

Bentuk lain dalam menunjukkan kepedulian kepada orang yang sakit ialah dengan menanyakan kabarnya pada hari ini dan juga menghiburnya.

Apabila hal tersebut dilakukan akan dapat mengurangi rasa pesimis akan kesembuhannya.

Dengan memberikan kata-kata motivasi yang positif dapat menumbuhkan kepercayaan atau keyakinan bahwa ia mampu dan bisa melewati serta mengatasi segala cobaan yang Allah berikan.

Dan jangan lupa untuk kembali mengingatkannya agar terus berbaik sangka (husnuzan) kepada Allah SWT.

Bahwasannya segala sesuatu yang Allah berikan merupakan salah satu teguran dan tanda bahwa Beliau masih menyayangi kita dan meminta kita untuk kembali bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya.

6. Mendoakannya

Ketika datang untuk membesuk orang yang sakit sudah seharusnya kita turut mendoakannya agar ia cepat sembuh.

Ucapan yang terlontar dari mulut kita adalah sebuah doa, sehingga berucaplah dengan hal yang baik ketika membesuk orang yang sakit.

Bahwasannya, kita sudah mengetahui malaikat akan turut mengamini setiap ucapan kita lontarkan, mau itu ucapan yang buruk ataupun ucapan yang baik.

7. Disunahkan meruqyah dan duduk disamping kepala

doa untuk orang sakit dan artinya
Sumber: alquranalfatih.com

Ruqyah merupakan salah satu pengobatan sunnah yang pernah dilakukan Rasulullah ketika membesuk orang yang sakit.

Rasulullah akan duduk di sisi kepala bagian kanan orang sakit, sambil mendoakannya agar cepat sembuh.

Rasulullah SAW membaca doa ini ketika meruqyah salah seorang sahabat.

امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ

“Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.”

“Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Engkau.” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).

Diriwayatkan dari Anas Ra, ia berkata:

“Apabila Nabi Muhammad menjenguk orang yang sakit, beliau duduk di sisi kepalanya.” (HR.Bukhari).

8. Melarangnya berharap pada kematian

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَتَمَنَّيَنَ أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ لِضُرٍّ أَصَابَهُ، فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ فَاعِلًا فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي

“Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian mengangankan kematian karena suatu kemudaratan yang menimpanya. Kalaupun dia terpaksa menginginkan mati, maka hendaknya dia berdoa, ‘Ya Allah! Hidupkanlah aku apabila kehidupan itu lebih baik bagiku dan wafatkanlah aku apabila kematian itu lebih baik bagiku’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Biasanya, ketika sahabat atau kerabat yang sedang sakit dan tak lagi sanggup menahan sakitnya sehingga ia mengharapkan kematian, sudah sewajarnya kita memberikan nasihat supaya sabar dan tabah dengan apa yang menimpanya.

Karena, barangkali musibah, mudarat, ataupun kesulitan dan kesakitan yang menimpanya itu justru baik baginya.

Sehingga lebih baik baginya untuk meminta agar dilapangkan hati dengan penuh kesabaran untuk melewati ujian yang diberikan-Nya.

Dan sesungguhnya hanyalah pertolongan dari-Nya yang akan mengangkat penyakitnya.

9. Jangan berkunjung terlalu lama

Ketika membesuk, sudah seharusnya kita memperhitungkan lamanya waktu berkunjung.

Membesuk orang yang sakit janganlah terlalu lama, agar tidak mengganggu waktu orang yang sakit ataupun keluarga yang menjaga untuk bisa beristirahat dengan cukup.

Namun, apabila keluarga ataupun orang yang sakit tersebut meminta untuk berlama-lama berkunjung dikarenakan kunjungan tersebut membuatnya gembira, maka tinggalah sebentar lagi untuk menemaninya.

“Menjenguk yang paling utama pahalanya adalah cepat-cepat berdiri dari sisi orang yang sakit.” (HR. Dailami).

Menyikapi sakit dalam Islam

kata doa untuk orang sakit
Sumber: wolipop.detik.com

1. Percaya pada pertolongan dan takdir dari Allah

Sudah seharusnya orang yang sedang sakit dapat mengerti, bahwa sakit merupakan ujian serta cobaan dari Allah yang harus kita yakini bahwa hal tersebut merupakan takdir dan sebagai wujud tanda bahwa Allah masih menyayangi kita dengan cara menegur kita lewat sakit.

Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ، وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ،
فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

“Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang ridho (menerimanya) maka Allah akan meridhoinya dan barangsiapa yang murka (menerimanya) maka Allah murka kepadanya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2396)

Dan Beliau shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda:

إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوْبَةَ فِي الدُّنْيَا
وَإِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang hamba, maka Allah menyegerakan siksaan baginya di dunia.” (HR. At-Tirmidzi)

Marilah mencoba memahami bahwa apa yang Allah berikan merupakan sebuah kebaikan yang penuh akan pelajaran yang bisa kita petik hikmahnya.

Teguran yang Allah berikan berupa sakit merupakan salah satu hukum sebab-akibat, sebab kita sakit merupakan akibat dari dosa yang pernah kita perbuat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ
وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَْ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ
قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَْ أُولَـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ
مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)

Ujian adalah takdir yang Allah berikan, yang sudah wajib hukumnya untuk kita terima dan kita jalani dengan penuh kesabaran dan rasa syukur.

Setiap insan pasti akan mendapat ujiannya masing-masing.

Dan setiap ujian yang diberikan-Nya sesuai dengan tingkat kemampuan setiap hamba-Nya, sebab Allah tidak memberikan kita cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya.

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Al Insyirah : 5)

2. Berusaha mencari pengobatan sesuai Sunnah

doa untuk orang sakit yang susah tidur
Sumber: blog.purespadirect.com

Orang yang sakit, sangat dianjurkan untuk berobat dan hal tersebut dilakukan tanpa mengurangi sedikitpun kadar tawakal seorang hamba.

Sesuai dengan hadist:

“Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan sekali kali kamu merasa tidak berdaya.” (HR Abu Hurairah).

Seorang muslim yang sedang berobat ataupun sedang melakukan pemeriksaan ke dokter, hendaklah ia tetap mengharapkan kesembuhan meskipun sakitnya cukup parah dan meyakini bahwa kesembuhan datang dari Allah lewat perantara tenaga medis dan obat-obatan.

Penyembuhan seseorang dari sakit adalah mutlak kekuasaan Allah, bukan kekuasaan manusia.

Karena penyakit datang dari Allah, pasti Allah akan menurunkan obatnya.

Rasulullah bersabda,

إِ نَ اللهَ لَمْ يُنْزِ لْ دَ ا ءً إ لأَ أَنزَ لَ لَهُ شِفَا ءً فَتَدَ ا وَ واْ

“Allah tidak akan menurunkan penyakit, kecuali menurunkan obatnya, maka berobatlah.” (HR Ibnu Majah)

Seseorang yang memberikan obat, baik obat-obatan modern, tradisional, pengobatan cara Nabi, atau pengobatan alternatif yang lainnya, merupakan perantara-perantara kesembuhan dari Allah.

وَإِذَامَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِين

“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.” (Q.S. Asy Syu’ara: 80)

Ketika mencari pengobatan alternatif, jangan sampai seseorang terjerumus kepada kemaksiatan, kesyirikan.

Tetapi yang harus dibenarkan oleh syari’at Islam.

إِ نَ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ شِفَا ءَ كُمْ فِيْمَا حَرَّ مَ عَلَيْكُمْ

“Sesungguhnya, Allah tidak menjadikan obatnya di segala yang diharamkan terhadap kalian.” (HR. Thabrani)

Pengobatan sunnah sesuai hadis iyalah sebagai berikut:

A. Madu dan berbekam

Termuat dalam Shahih Al Bukhari, dari Sa’id Ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas dari Nabi, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الْكَيِّ

“Kesembuhan ada dalam tiga perkara; meminum madu, berbekam dengan gelas dan bakaran api. Tetapi aku melarang umatku melakukan pembakaran dengan besi.”

B. Jintan Hitam (Habbatus Sauda)

Dalam Shahihain dari hadits Abu Salamah, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

عَلَيْكُمْ بَهذ ه الحَبَّةَ السَّود ا ء فإ نَّ فيها شِفَا ء لكلَّ د ا ءٍ إ لا السَّام ,, السَّام : المو ت

“Gunakanlah biji hitam ini, karena di dalamnya terdapat obat dari segala penyakit kecuali racun, racun itu adalah kematian.”

3. Ikhlas

“Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadah ku, hidup ku, dan mati ku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS Al Bayyinah : 5)

Ketika sakit, kita harus belajar untuk menerima bahwa semua yang terjadi merupakan ketetapan yang hanya milik Allah dan semua yang kita lalui sebagai seorang hamba merupakan jalan takdir terbaik yang telah digariskan untuk kita.

Jadikanlah, apa yang telah menimpa kita sebagai ladang pahala untuk kita beribadah kepada-Nya sehingga semua rasa sakit yang kita jalani akan menjadi penuntun sebuah jalan kebaikan yang penuh dengan keberkahan.

Caranya sangat sederhana dam mudah sekali untuk dilaksanakan agar dapat membuat hati menjadi ikhlas dan tenang ketika ditimpa sakit yaitu dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya, dengan memperbanyak berdzikir dan berdoa.

4. Berpikir positif

doa orang sakit tak kunjung sembuh
Sumber: de.play-azlab.com

Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda;

لا يموتن أحدكم إلا وهو يحسن الظن بالله عز و جل

“Janganlah salah seorang diantara kalian mati kecuali dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah Ta’ala.”

Menyikapi sakit dalam Islam dapat dengan mencoba menjadi pribadi yang selalu berpikir positif dengan semua musibah yang menimpa dirinya.

Bahwa, apa yang telah menimpa dirinya mungkin lebih baik diterimanya dengan hati yang ikhlas sebagai bentuk bahwa ia merupakan pribadi yang selalu bersyukur, memahami bahwa sakit merupakan sebuah teguran untuk selalu menghargai perihal sehat merupakan sebuah rezeki yang sangat berharga.

Dan jua bahwa sakit tersebut merupakan sebuah ujian dan ujian tersebut akan menggugurkan dosa-dosa yang pernah kita kerjakan pada saat tubuh masih sehat.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله خير وليس ذاك لأحد إلا للمؤمن إن أصابته سراء شكر فكان خيرا له وإن أصابته ضراء صبر فكان خيرا له

“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia tertimpa kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim)

5. Tawakal

“Sekali kali tidak akan menimpa apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami, Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang orang yang beriman akan bertawakal.” (QS At Taubah : 51)

Ketika kita sakit, perlahan kita belajar mengubah diri menjadi sosok yang lebih bertawakal.

Namun harus diingat, tawakal yang dimaksud disini bukanlah tawakal yang hanya berdiam diri tanpa usaha untuk mencari pengobatan yang baik.

Tetapi dengan berusaha untuk tetap menjalin silaturahmi dan menebarkan kasih sayang kepada orang yang terdekat, serta berusaha mencari ilmu sebanyak-banyaknya tentang penyakit yang diderita sehingga menjadi jalan ikhtiar untuk sembuh.

Sesuai dengan firman Allah:

“Sesungguhnya Allah bebas melaksanakan kehendak Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu menurut takarannya.” (QS Ath Thalaq : 3)

6. Sabar

“Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar, yaitu yang ketika ditimpa musibah mereka mengucapkan: sungguh kita semua ini milik Allah dan sungguh kepada Nya lah kita kembali.” (QS Al Baqarah 155,156)

Ketika kita sedang dilanda musibah contohnya sakit, sudah seharusnya kita menyikapinya dengan hati yang penuh kesabaran.

Setiap insan yang diciptakan oleh Allah, pasti diberikan ujian yang sesuai dengan tingkat kemampuannya.

Tetaplah sabar dan perbanyaklah ikhtiar serta doa.

Tetap semangat, kurangi sifat mengeluh karena mungkin diluaran sana ada banyak orang yang lebih menderita daripada kita.

7. Berdoa

doa untuk orang sakit dari al quran
Sumber: pinterest.com

Firman Allah yang berbunyi:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

Dan ingatlah untuk melibatkan Allah dalam setiap urusan kita, termasuk ketika sakit.

Berdoa merupakan cara yang tepat untuk berkomunikasi secara langsung kepada Allah, menyampaikan segala keluh kesah kita kepada Sang Maha Penolong.

Pun jua dengan rajin berdoa, perasaan kita akan tenang dan pikiran kita sepenuhnya akan jernih, serta semua urusan di dunia akan dimudahkan untuk kita lewati.

Ingatlah untuk tidak meninggalkan sholat tanpa berdoa, perbanyaklah berdzikir dan membaca Al-Quran, semoga Allah memudahkan urusan kita di dunia maupun di akhirat.

Sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:

“Berdoalah kepada ku pastilah aku kabulkan untukmu.” (QS Al Mukmin : 40)

8. Intropeksi diri

“Musibah yang menimpa kalian adalah hasil dari perbuatan tangan kalian sendiri.” (QS As Syuuraa : 30)

Intropeksi diri dalam kehidupan sehari-hari itu sangat diperlukan apalagi jika hendak menjalin interaksi sosial di lingkungan tempat tinggal kita.

Begitu pula ketika sakit, instropeksi diri juga menjadi alternatif untuk menilai perilaku yang telah kita lakukan.

Bisa jadi ketika waktu sehat itu, kita pernah berbuat kesalahan yang berujung menyakiti perasaan orang lain sehingga dari pihak orang yang kita dzolimi pernah mendoakan keburukan kita tersebut untuk mendapat balasan yang setimpal dari yang Maha Kuasa.

Maka, yang wajib kita lakukan adalah meminta maaf secara tulus dan berusaha menebus kesalahan tersebut semampunya.

Begitu pula dengan instropeksi diri mengenai amal ibadah yang kita perbuat selama tubuh masih sehat.

Apakah ibadah kita sudah maksimal dan dilaksanakan dengan ikhlas, ataukah mungkin kerap melalaikan beribadah dikarenakan hanya fokus pada hal -hal duniawi saja?

Jika begitu, marilah kembali untuk melaksanakan kewajiban kita sebagai umat muslim dengan sepenuh hati dengan mengharap ridho dan keberkahan-Nya.

9. Jangan meminta belas kasihan

“Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman.” (QS Ali Imran : 139)

Ketika sakit, mungkin kita pernah meminta belas kasihan kepada orang lain agar sedikit diperhatikan.

Sesungguhnya hal tersebut sangatlah tidak baik untuk dilakukan, karna sudah sepatutnya kita hanya perlu berkeluh kesah dan meminta belas kasih hanya kepada-Nya.

Berusahalah semampu kita, lalu menjunjung tinggi harapan kepada Allah, percaya bahwa hanya Beliau yang mampu mengurangi bahkan menghapuskan segala rasa sakit yang kita alami.

10. Melaksanakan kewajiban semampunya

doa untuk orang sakit menurut agama islam
Sumber: iqra.id

Sebagai umat muslim yang beriman, wajib hukumnya untuk kita melakukan kewajiban seperti shalat lima waktu dalam keadaan sehat ataupun ketika sakit.

Jika kita sedang sakit tetaplah melakukan sholat dalam keadaan duduk ataupun tidur.

Sebab, sebagai kewajiban yang utama yang wajib dikerjakan, shalat kita nantinya akan dipertanyakan pertama kali di hari akhir.

Sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:

“Hendaknya mereka memenuhi perintah Ku dan hendaklah mereka yakin kepada Ku agar selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al Baqarah : 186)

11. Mohon ampun kepada orang tua dan kerabat dekat

Sebenarnya memohon ampun ataupun meminta maaf kepada orangtua harus dikerjakan tanpa harus menunggu momen hari raya ataupun ketika kita sedang dilanda musibah.

Meminta maaf atas perbuatan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja yang kita lakukan sehingga membuat orangtua dan sahabat ataupun kerabat merasa tersakiti dengan perbuatan ataupun lisan kita.

Tetapi, ketika kita sedang sakit dan kemudian memohon ampunan kepada orangtua serta meminta doa restu untuk kesembuhan penyakit yang diderita lebih dimudahkan oleh Allah untuk mengangkat penyakit tersebut.

Sebab dukungan dan doa orangtua, terutama doa dari ibu merupakan ridho dari-Nya dan doa yang dipinta oleh seorang ibu untuk kesembuhan anaknya sangat mujarab.

Begitu pula dengan meminta maaf kepada sahabat ataupun kerabat, sedikit banyaknya maaf dan doa dari mereka dapat meringankan beban kita.

12. Ambil hikmahnya

Setiap cobaan yang Allah berikan pasti ada pelajaran yang berharga dan ada baiknya dari semua cobaan itu kita belajar memetik hikmahnya agar dikehidupan mendatang kita tidak menjadi pribadi yang merugi karna kurangnya rasa bersyukur.

Hikmah dari sakit tentu saja sangat banyak, mulai dari datangnya sakit sebagai media penghapus, atau penggugur dosa dimasa lampau, juga menjadikan kita pribadi yang selalu bersyukur sebab sehat adalah nikmat yang tak bisa dibeli dengan harta.

Bagi mereka yang mampu melewati sakit dengan sabar, ikhlas dan tetap berbaik sangka kepada Allah, akan Allah naikkan derajatnya dan sebagai salah satu jalan pembuka ke surga.

Sakit juga dapat menjadi alarm bagi kita untuk selalu mengingat keberadaan-Nya, dapat mensucikan hati dari berbagai penyakit hati serta menjadi pribadi yang sabar.

Sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah : 216)

Kumpulan ucapan supaya cepat sembuh kepada orang yang sakit:

doa untuk orang sakit versi muhammadiyah
Sumber: aisaysletter.com
  • “Syafakallah syifaan ajilan, syifaan la yughadiru ba’dahu saqaman.”

Artinya: “Semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya, dengan kesembuhan yang tiada sakit selepasnya.” (Ucapan cepat sembuh untuk laki-laki)

  • “Syafakillah syifaan ajilan, syifaan la yughadiru ba’dahu saqaman.”

Artinya: “Semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya, dengan kesembuhan yang tiada sakit selepasnya.” (Ucapan cepat sembuh untuk perempuan)

  • “Semoga Allah mengangkat penyakitmu wahai sahabat, doa dan Dzikir semoga dapat meringankan rasa sakitmu.”
  • “Sakit merupakan cobaan untukmu wahai teman, maka berjuanglah dalam melawan sakitmu, semoga Allah menyembuhkanmu.”
  • “Semoga cepat pulih ya teman, Kuasa Allah itu maha luar biasa, semoga Allah Membantumu di masa sulitmu. Amin Ya Rabb.”
  • “Saudaraku, aku berharap engkau akan baik-baik saja dan senantiasa dalam lindungan Allah, semoga engkau diberikan kesabaran dan ketabahan yang luar biasa untuk melewati semuanya.”
  • “Saya berharap semoga masa pemulihan berjalan dengan lancar dan cepat. Dan kau akan sembuh seperti sedia kala dan menjadi pribadi yang lebih bijaksana. Allah menyayangimu saudaraku. Semoga Allah angkat penyakitmu.”
  • “Semoga Allah yang maha penyayang memberikan kesembuhan bagimu. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Dan Beliau tidak akan mengecewakan orang-orang yang berdoa kepadanya.”
  • “Selamat berjuang sahabatku, cepat sembuh dan jangan pernah menyerah, teruslah berdoa dan doa kami selalu menyertaimu.”
  • “Semoga cepat pulih, Allah hanya menguji kita dengan memberikan rasa sakit dan penderitaan seperti itu dan Insyaallah akan segera berlalu dan kau akan sembuh, Amin.”

Nah, setelah mengetahui doa untuk orang sakit, bahkan doa untuk diri kita sendiri ketika sakit, beserta tata cara menjenguk sesuai Sunnah Rasulullah, cara menyikapi sakit dalam Islam dan juga kumpulan ucapan supaya cepat sembuh.

Dari semua itu, semoga kita dapat memetik pelajaran yang berharga dari artikel ini dan mulai mengamalkannya.

Amin Ya Rabb.

Dela Ernia

Wanita Pecinta Senja, Pantai, Kopi dan Buku. Selain Aktif dalam menulis artikel, saya juga menulis puisi. Selamat Membaca ❤.

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar