Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia yang berasal dari frasa Jawa kuno, yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Karena seperti yang kita lihat bahwa negara kita adalah bangsa yang terdiri dari beragam suku, adat dan bahasa daerah, membuatnya menjadi negara dengan keanekaragaman tinggi. Penetapan Bhinneka Tunggal Ika pun telah melalui serentetan sejarah panjang, mulai dari jauh sebelum usaha kemerdekaan bangsa.

Nah, bagi yang belum tahu, mari kita pahami lebih dalam mengenai definisi, sejarah hingga penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Bhinneka Tunggal Ika

bhineka tunggal ika gambar
kompas.com

Apa arti Bhinneka Tunggal Ika? Didefinisikan sebagai semboyan bangsa Indonesia yang berasal dari frasa Jawa kuno, yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Moto tersebut tertulis pada Garuda Pancasila sebagai lambang negara Indonesia.

Kata Bhinneka mengandung arti ‘beraneka ragam’, ‘neka’  berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti macam dan membentuk kata aneka (bermacam-macam) dalam bahasa Indonesia. Sementara kata ‘ika’ berarti satu atau tunggal, sehingga secara harfiah Bhinneka tunggal Ika diartikan ‘beraneka satu itu’. Pada hakekatnya penggunaan semboyan tersebut menggambarkan bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam budaya, suku, ras, agama, tapi tetap satu kesatuan.

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Seperti yang telah kami singgung sebelumnya bahwa pertama kali kalimat Bhinneka Tunggal Ika diperkenalkan pada masa pemerintahan kerajaan Majapahit yaitu di era kepemimpinan Wisnuwardhana. Penjabaran definisi semboyan tersebut diambil dari kitab Sutasoma tepatnya pada kutipan kakawin Jawa kuno, karangan mpu Tantular, seorang pujangga terkenal pada abad ke-14.

Awal mula pencetusan kalimat tersebut karena adanya toleransi yang dirasakan oleh mpu Tantular sebagai penganut Buddha Tantrayana, padahal ia tinggal di lingkungan Hindu Siwa semasa kerajaan Majapahit. Adapun berikut ini kutipan sajak asli dari kekawin Sutasoma yang mengandung kalimat Bhinneka Tunggal Ika beserta terjemahannya:

Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa, (Buddha dan Siwa adalah dua zat yang berbeda)

Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, (keduanya memang berbeda, tapi bagaimana bisa dikenali)

Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal, (karena kebenaran Buddha dan Siwa adalah tunggal)

Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa. (Terpecah-belah lah itu, tapi tetap satu lah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran)

Apa yang dimaksud dari sajak karangan mpu Tantular tersebut? Kita dapat melihat kalimat Bhinneka tunggal ika yang diterjemahkan menjadi “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Penciptaan sajak tersebut juga bukan tanpa alasan karena pada masa kerajaan Majapahit saat itu ada tiga golongan masyarakat yang tinggal bersama, diantaranya:

  • Golongan pertama

Sebagai golongan orang yang tinggal di lingkungan kerajaan Majapahit dan  datang dari barat, mereka menganut agama Islam.

  • Golongan kedua

Mereka yang termasuk golongan Cina yang datang dari Ch’uan-chou, Chang-chou dan Canton yang terletak di Fukien. Mereka datang dan menetap di lingkungan kerajaan Majapahit yang mayoritas memeluk agama Islam.

  • Golongan ketiga

Golongan pribumi yang menjadi penduduk asli kerajaan Majapahit dimana mereka berjalan tanpa alas kaki dan memiliki kepercayaan penuh terhadap roh leluhur. Mayoritas agama yang dianut adalah Hindu dengan karakteristik rambut digulung di atas kepala.

Sesuai yang tercantum dalam buku karya Irawan Joko Nugroho yang berjudul “Meluruskan Sejarah Majapahit”, mpu Tantular digambarkan sebagai sosok yang terbuka terhadap agama lain, terutama Hindu Siwa. Melalui kakawin Arjunawijaya sebagai karangan kakawin lainnya, mpu Tantular mempunyai pandangan sendiri mengenai nilai-nilai agama secara universal. Mpu Tantular menggunakan kalimat Bhinneka tunggal Ika yang ternyata menjadi sebuah ajaran baru di lingkungan masyarakat kerajaan Majapahit yang berbeda-beda.

Tujuan utamanya untuk menyatukan Nusantara dan menghindari terpecah-belah meskipun berasal dari golongan-golongan. Sampai pada akhirnya Muhammad Yamin sebagai salah satu tokoh perjuangan kemerdekaan negara Indonesia mengusulkan Bhinneka tunggal Ika sebagai semboyan bangsa. Itu karena dirinya melihat kesuksesan kalimat tersebut dalam menyatukan nusantara di masa kerajaan Majapahit, maka harapannya juga bisa menyatukan bangsa Indoneisa yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa, ras dan agama.

Kalimat karya mpu Tantular tersebut diyakini sangat cocok untuk menggambarkan kehidupan bangsa Indonesia pada masa itu yang harus tetap bersatu menggapai kemerdekaan meskipun berasal dari suku bangsa yang berbeda-beda. Oleh Muh. Yamin, kalimat tersebut disebutkan beberapa kali dalam sidang BPUPKI pada Mei sampai Juni 1945. Usulan tersebut ternyata didukung oleh banyak pihak, termasuk i Gusti Bagus Sugriwa yang kemudian menyambung semboyan tersebut dengan kalimat Tan Hana dharma mangrwa, artinya tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

Namun ternyata jauh sebelum periode kemerdekaan, kalimat Bhinneka Tunggal Ika sempat diselidiki dan disimpan di perpustakaan Leiden Belanda oleh Prof. Kerf pada tahun 1888. Kemudian perjalanan Bhinneka Tunggal Ika berlanjut pada tahun 1928 saat diikrarkannya sumpah pemuda, yang berisi:

  1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Melalui isi dari sumpah pemuda tersebut menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa persatuan dan kesatuan meskipun beranekaragam. Bangsa Indonesia mengakui dan menghargai adanya keberagaman, baik secara tersirat maupun tersurat. Karena keberagaman bukanlah sesuatu yang dapat memicu keretakan, justru bisa menjadi salah satu alat pemersatu bangsa jika rakyatnya dapat mengimplementasikan nilai-nilai semboyan Bhinneka tunggal Ika.

Fungsi Bhinneka Tunggal Ika

Jika melihat sejarah Bhinneka tunggal Ika beserta definisinya, kita bisa menyimpulkan bahwa fungsi dari semboyan ini adalah mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa ditengah banyaknya perbedaan. Semboyan bangsa Indonesia tersebut mempunyai fungsi sebagai landasan dasar negara untuk menjunjung tinggi kesatuan negara republik Indonesia.

Sehingga, fungsi tersebut harus diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, berbangsa maupun bernegara. Harapannya agar masyarakat bisa saling menghargai perbedaan suku bangsa, bahasa, agama, bahasa, ras dan keberagaman lainnya sehingga tidak akan terpecah belah.

Makna Bhinneka Tunggal Ika

Apa makna Bhinneka Tunggal Ika? Makna Bhinneka Tunggal Ika bagi negara Indonesia sangat penting dan mendalam karena semboyan tersebut dianggap sebagai alat pemersatu bangsa. Kita ketahui bahwa negara kita terdiri atas lebih dari 17.000 pulau dan diantaranya terdiri atas beragam suku daerah dan ras yang berbeda-beda. Banyaknya perbedaan tersebut membuat masyarakat Indonesia dipersatukan dengan banyak cara juga.

Tidak hanya itu saja, semboyan ini juga sangat penting sebagai tonggak untuk mencapai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Itulah mengapa semboyan Bhinneka tunggal Ika disematkan pada lambang negara burung garuda untuk menyimpulkan tujuan nasional dalam Pancasila.

Tujuan Bhinneka Tunggal Ika

Selain mengandung fungsi dan makna, Bhinneka tunggal Ika juga mempunyai beberapa tujuan khusus, diantaranya sebagai berikut:

a. Mempersatukan Bangsa Indonesia

chord bhineka tunggal ika garis depan
https://sahabatnesia.com/

Tujuan yang sangat baik dari Bhinneka tunggal Ika adalah menjaga kesatuan dalam keanekaragaman bangsa Indonesia sehingga dapat mencegah masyarakat yang terpecah belah. Tanpa adanya rasa kebersamaan di dalam perbedaan, bangsa Indonesia tidak akan bisa mencapai di titik ini. Terutama pada masa perjuangan mewujudkan kemerdekaan negara Indonesia, semboyan ini menjadi alat kuat untuk mempersatukan bangsa di tengah tingginya perbedaan.

b. Mempertahankan Kesatuan Bangsa

Tujuan kedua dari Bhinneka tunggal Ika adalah mempertahankan kesatuan bangsa. Keberagaman bangsa sangat rentan terhadap perselisihan atau rasa saling tidak suka antar satu daerah dengan daerah lainnya.. Hal itu akan memicu masalah besar di mana negara akan terpecah belah menjadi kelompok-kelompok atau golongan. Di sinilah tujuan semboyan keBhinnekaan yaitu untuk melestarikan persatuan nasional.

c. Meminimalisir Konflik Atas Kepentingan Pribadi atau Kelompok

KeBhinnekaan diharapkan dapat mewujudkan rasa toleransi yang tinggi antar kehidupan masyarakat. Dalam hal ini Bhinneka tunggal Ika bertujuan untuk mencegah atau mengurangi konflik atas kepentingan pribadi maupun kelompok. Jika terjadi suatu masalah, maka konsultasi dan musyawarah bisa menjadi media yang tepat untuk sama-sama menyelesaikan masalah tersebut.

Perlu adanya upaya dalam menumbuhkan rasa toleransi atas keberagaman masyarakat Indonesia sehingga mereka bisa saling menghargai satu sama lainnya. Musyawarah atau mediasi juga tidak boleh berat sebelah dengan hanya mementingkan pendapat dari kelompok tertentu.

d. Mencapai Cita-cita Negara Indonesia

Semboyan yang diambil dari bahasa kuno tersebut juga memainkan peranan penting untuk mencapai tujuan negara. Sehingga kalimat bineka tunggal ika di sematkan pada pita yang dipegang oleh cakar burung garuda sebagai lambang negara. Maksudnya agar motto kebinekaan selalu kuat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia untuk menggapai cita-cita yang telah diharapkan di masa lalu.

e. Mewujudkan Masyarakat Madani

Semboyan keBhinnekaan juga bertujuan untuk mewujudkan masyarakat madani, yaitu masyarakat yang dapat hidup dalam peradaban satu dengan lainnya. Masyarakat harus bisa bersosialisasi terlepas apapun perbedaannya dalam hal ras, Suku maupun agama. Dalam hal ini bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat sosial yang damai sebagai warga sipil.

f. Menciptakan Perdamaian

Bagaimana Bhinneka tunggal Ika bisa mewujudkan perdamaian? Jika melihat sejarah penetapan semboyan Bhinneka tunggal Ika yang diambil dari buku Sutasoma, ini adalah alat yang paling efektif untuk mewujudkan lingkungan masyarakat yang damai di kerajaan Majapahit meskipun berasal dari golongan berbeda-beda.

Kita juga bisa melihatnya dalam kehidupan sehari-hari dalam suatu organisasi atau kelompok dimana sering terjadi perbedaan pendapat. Sehingga dengan adanya semboyan Bhinneka tunggal Ika diharapkan dapat membuat masyarakat sadar bahwa yang ditegakkan adalah kebersamaan, bukan pendapat individu.

Apabila masyarakat terus menjunjung tinggi makna dari semboyan tersebut maka negara Indonesia akan tetap damai. Perbedaan pendapat tidak akan menjadi konflik atau bentrokan antar kelompok. Akan tetapi, tujuan ini belum tercapai sepenuhnya di Indonesia karena kita masih sering melihat adanya konflik antar kelompok karena adanya sengketa maupun perbedaan pendapat.

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika tidak mempunyai fungsi dan tujuan saja, di dalamnya juga mengandung beberapa prinsip keBhinnekaan. Agar dapat memaknai semboyan ini dengan benar, simak beberapa prinsipnya sebagai berikut:

a. Common Denominator

bhineka tunggal ika terdapat dalam garuda pancasila sebagai
http://numaroko.or.id/

Bhinneka Tunggal Ika sebagai Common Denominator artinya segala perbedaan yang ada di masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak menjadi sesuatu yang menghambat persatuan dan kesatuan. Karena dalam kehidupan bermasyarakat kita mencari persamaan di dalam perbedaan tersebut atau common denominator. Sehingga masyarakat bisa hidup dengan tentram dan damai karena masih ada unsur kesamaan yang dimiliki oleh bangsa.

b. Tidak Bersifat Sektarian dan Enklusif

Prinsip kedua dari Bhinneka Tunggal Ika yaitu tidak bersifat sektarian dan inklusif, di mana masyarakat tidak dibenarkan menganggap dirinya atau kelompoknya lebih hebat dari yang lain. Antar kelompok atau golongan tidak boleh merasa dirinya paling hebat dan benar dibandingkan kelompok lainnya. Karena perilaku seperti ini dapat memicu perselisihan dan perpecahan antar kelompok seperti menimbulkan rasa curiga, rasa cemburu, sikap egois hingga tidak mau menolong sesama. Sehingga masyarakat dari golongan minoritas maupun mayoritas harus saling menghormati satu dengan lainnya karena pada dasarnya kita hidup berdampingan di atas keberagaman yang ada.

c. Tidak Bersifat Formalistis

Prinsip ketiga adalah tidak bersifat formalistis, yaitu semboyan negara harus menunjukkan sifat universal sehingga tidak ada diskriminasi terhadap kelompok atau golongan tertentu. Masyarakat harus memiliki sifat dan sikap untuk saling rukun, menghormati, memberikan kasih sayang terhadap masyarakat lainnya. Sehingga meskipun mempunyai perbedaan agama, Suku dan agama bahasa dan sebagainya tetap bisa bersatu untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkesatuan.

d. Bersifat Konvergen

bhineka tunggal ika kedudukan sebagai
smakiinberdetak.com

Bhinneka tunggal Ika juga mempunyai sifat konvergen yang mana masyarakat harus bersikap dewasa untuk menghadapi perbedaan pendapat maupun budaya. Apabila terjadi perselisihan antara dua atau lebih golongan, maka harus diselesaikan sebaik mungkin dengan cara musyawarah. Bisa dibilang, poin ini menjadi prinsip utama Bhinneka Tunggal Ika di kehidupan masyarakat Indonesia yang mana menuntut masyarakat untuk tidak mendahulukan kepentingan individu atau salah satu pihak. Sesuai yang tercantum pada sila keempat Pancasila, bahwa musyawarah adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah dan mencari titik temu antara kedua belah pihak yang sedang berselisih.

Implementasi Bhinneka Tunggal Ika

Bangga menjadi bangsa Indonesia, karena di tengah keberagaman yang sangat tinggi kita selalu menjunjung tinggi toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Adapun berikut ini beberapa implementasi Bhinneka tunggal ika yang perlu Anda ketahui:

a. Menjunjung Tinggi Kepentingan Bersama

bhineka tunggal ika hd
kompasiana.com

Dalam makna Bhinneka tunggal Ika sudah sangat jelas terlihat bahwa semboyan ini menjunjung tinggi kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. Setiap individu harus mengurangi sikap egois dan merasa pendapat pribadi selalu lebih baik dari orang lain. Sikap menjunjung tinggi kepentingan bersama dapat meminimalisir adanya perpecahan sekaligus dapat menyeimbangkan antara hak dan kewajiban. Dengan memiliki sikap tersebut maka artinya kita sudah menerapkan arti semboyan Bhinneka tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.

c. Menegakkan Pluralisme

bhineka tunggal ika hana dharma mangrwa
http://pensilaisyah.blogspot.com/

Menegakkan pluralisme juga menjadi bentuk implementasi semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu sikap untuk memahami dan mengerti adanya perbedaan merupakan sesuatu hal yang wajar. Sikap tersebut sangat penting dan harus diperhatikan untuk mewujudkan keutuhan di setiap wilayah negara. Setiap individu harus mempunyai bekal pemahaman bahwa perbedaan itu adalah hal yang biasa dan tidak boleh dibesar-besarkan untuk menjadi suatu perselisihan. Sehingga pada akhirnya bisa menjaga kehidupan berbangsa di negara Indonesia dari kekacauan.

d. Mengakkan Toleransi

isi bhinneka tunggal ika
kangduki.id

Salah satu contohnya adalah toleransi dalam perbedaan agama, tapi bukan berarti Anda harus mengikuti kegiatan dan merayakan hari raya agama lain. Sikap yang perlu ditunjukkan masyarakat yaitu tidak mengganggu maupun mencampuri urusan agama orang lain serta tidak melakukan penghakiman atas apa yang mereka lakukan menurut keyakinan di agamanya. Namun sayangnya, masyarakat Indonesia sendiri masih ditemukan beberapa kelompok yang terlalu fanatik atas agama tertentu.

Kemudian mereka menganggap agamanya yang paling benar dan menyebarkan kebencian atas agama lain. Hal seperti ini harus dicegah dan dihilangkan, agar tidak memicu kekacauan yang melibatkan kelompok mayoritas maupun minoritas untuk berselisih. Pada akhirnya keutuhan NKRI menjadi terancam jika masyarakatnya saling berselisih paham karena tidak adanya toleransi.

e. Musyawarah untuk Mufakat

bhineka tunggal ika jurnal
insandesainstitute.web

Wujud implementasi Bhinneka tunggal ika yang lainnya yaitu musyawarah untuk mufakat yang sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Tujuan dari implementasi ini untuk menghargai sesama dan tidak membeda-bedakan antar golongan. Kita adalah negara demokrasi yang mengajarkan sikap sosial dan kebersamaan yang sangat erat, salah satunya melalui musyawarah untuk mufakat. Oleh karenanya, sebagai warga negara Indonesia yang baik tidak ada salahnya kita memahami dan mempelajari semboyan Bhinneka tunggal Ika, terutama dalam bentuk implementasinya.

f. Dilandasi Rasa Kasih Sayang dan Rela Berkorban

bhineka tunggal ika jpg
kompas.com

Meskipun hidup dalam keragaman yang tinggi, setiap individu harus ditanamkan rasa kasih sayang dan rela berkorban untuk sesama maupun negara. Rasa kasih sayang dapat memupuk kepedulian terhadap orang lain, terutama masyarakat yang tinggal di lingkungan mereka. Kita menyadari bahwa tidak dapat hidup sendiri karena kita adalah makhluk sosial sehingga harus saling tolong-menolong dan rela berkorban untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

Peringatan Hari Bhinneka Tunggal Ika

bhineka tunggal ika aksara jawa
https://www.cakrawalamedia.co.id/

Hingga saat ini, pemerintah belum menetapkan hari Bhinneka Tunggal Ika menjadi Hari Nasional. Padahal sejumlah aktivis telah mengusulkan tanggal 17 Oktober agar dicanangkan sebagai hari semboyan negara tersebut, dipilih sesuai dengan dimulainya gerakan tersebut. Penetapan hari semboyan negara ini dinilai sangat penting sebagai bentuk terobosan mengenai isu perpecahan yang masih menjadi permasalahan di negara kita.

Padahal dulunya Indonesia dikenal sangat menjunjung tinggi keberagaman dan tidak mempermasalahkannya. Namun sejak reformasi tahun 1999 sikap keBhinnekaan tersebut justru dirasa telah tenggelam. Melalui penetapan hari Bhinneka Tunggal Ika diharapkan bisa menjadi manifesto agar tetap terpeliharanya keberagaman dan menjadi eksistensi kebangsaan yang lebih kuat.

Contoh peringatan hari semboyan negara bisa diisi dengan kegiatan seperti karnaval, pameran budaya dan kesenian atau lainnya yang menonjolkan bahwa Indonesia ini adalah negara yang beragam. Bisa juga diisi dengan kegiatan perlombaan selama 1 sampai 2 minggu atau lebih. Dengan adanya usul untuk peringatan tersebut diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat diantaranya:

  • Masyarakat semakin menyadari adanya kekayaan budaya nasional diluar tempat tinggal mereka
  • Menciptakan atmosfer kedamaian kehidupan berbangsa dan bernegara
  • Meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air di atas keanekaragaman budaya bangsa
  • Meningkatkan kesadaran setiap daerah agar lebih termotivasi untuk mengembangkan kebudayaan dari daerah masing-masing tanpa menjatuhkan kebudayaan orang lain

Penerapan Bhinneka Tunggal Ika

Terakhir, kami akan memberikan sedikit mengenai penerapan semboyan Bhinneka tunggal Ika di Indonesia. Kami membaginya menjadi beberapa masa yaitu sebelum masa kemerdekaan, awal kemerdekaan dan di era digital.

a. Di Masa Sebelum Kemerdekaan/Masa Kerajaan

arti bhineka tunggal ika jelaskan
indonesianfilmcenter.com

Seperti yang terlihat dalam sejarah Bhinneka Tunggal Ika, semboyan ini pertama kali dicetuskan pada masa Kerajaan Majapahit oleh mpu Tantular. Untuk menjaga keutuhan masyarakat yang tinggal di lingkungan kerajaan, mpu Tantular menyampaikan ajaran mengenai kebinekaan sesuai yang berasal dari kitab Sutasoma. Karena pada saat itu rakyat terbagi menjadi beberapa golongan, jika terjadi perpecahan antar golongan maka dapat menimbulkan kekacauan Kerajaan Majapahit. Rakyat diminta untuk saling bertoleransi meskipun berasal dari golongan dan agama yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan.

b. Di Masa Awal Kemerdekaan

bhineka tunggal ika kitab
kompas.com

Bhinneka Tunggal Ika muncul pertama kali diusulkan oleh Muh. Yamin secara umum dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada Mei sampai Juni 1945. Pada saat itu Muh. Yamin memang dikenal sebagai tokoh kebudayaan yang sangat tertarik akan kehidupan Kerajaan Majapahit yang tentram dan damai. Sehingga dirinya mengusulkan semboyan tersebut sebagai semboyan Negara Indonesia dengan tujuan untuk mempererat rasa persaudaraan.

Di tengah perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan, masyarakat harus mengalahkan kepentingan pribadi demi kepentingan negara. Perjuangan bangsa untuk merdeka bukan hanya untuk kepentingan golongan tertentu saja, melainkan seluruh penduduk tanah air. Salah satu penerapannya juga tertuang dalam peresmian teks Pancasila sebagai dasar negara, dimana kalimat “Syariat Islam” dihilangkan, diganti menjadi lebih umum.

c. Di Era Digitalbhineka tunggal ika karangan dari

Bagaimana dengan penerapan Bhinneka Tunggal Ika di era modern saat ini? Sayangnya, justru di jaman modern ini masyarakat kita terlihat intoleransi terhadap keberagaman bangsa. Masih sering kita lihat di berita bahwa banyak terjadi perselisihan antar kelompok karena adanya perbedaan agama, suku bangsa dan ras.

Padahal untuk mewujudkan makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika, kita sebagai bagian dari negara kesatuan seharusnya menjunjung tinggi toleransi antar sesama. Contohnya dengan tidak mengganggu aktivitas dan kegiatan keagamaan dari agama lain, menghormati adat dari budaya daerah lain dan lain-lainnya.

Akhir Kata

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai sejarah, makna dan penerapan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa dari semboyan tersebut mengandung harapan besar negara agar seluruh masyarakatnya dapat hidup damai dan rukun di tengah keberagaman yang tinggi.

Siva Nur Ikhsani

Halo, aku Siva. Selain suka nulis apa saja, aku juga hobi makan dan main game, hehe :)

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar