Rumah Adat Sulawesi Selatan

Kita akan mengenal hasil budaya dari Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

Salah satu hasil kebudayaan setempat adalah rumah adat Sulawesi Selatan.

Bangunan rumah adat Sulawesi Selatan yang paling terkenal adalah Balla Lompoa sebagai istana bagi raja Gowa.

Tidak hanya itu, masih banyak contoh rumah adat Sulawesi Selatan beserta keunikannya

Sekarang, kita bisa mulai mempelajarinya bersama apa rumah adat Sulawesi Selatan beserta penjelasannya.

Rumah Adat Sulawesi Selatan dan Keunikannya

Rumah Adat Sulawesi Selatan Wisata Tongkonan Pesona Indonesia
sumber: seringjalan.com

Memiliki pusat pemerintahan di Makassar, ternyata provinsi Sulawesi Selatan memiliki keragaman rumah adat yang tersebar di penjuru wilayah.

Hal ini tidak terlepas dari sejarah serta adanya keragaman suku bangsa yang tinggal di daerah tersebut.

Suku bangsa yang mendiami provinsi Sulawesi Selatan menyesuaikan bentuk rumah adat tradisional dengan kondisi geografi serta nilai-nilai yang dianut.

Konsep rumah panggung ditemukan sebagai ciri khas rumah adat Sulawesi Selatan.

Rumah adat Sulawesi Selatan terbuat dari kayu yang kuat seperti kayu uru sehingga mampu bertahan hingga puluhan sampai ratusan tahun.

Tidak sekadar memiliki nilai aestetik yang unik, namun rumah panggung khas provinsi Sulawesi Selatan dikenal dengan nilai fungsionalnya atau manfaat.

Kolong rumah panggung dapat dimanfaatkan sebagai kandang ternak, gudang, hingga kebun untuk bercocok tanam.

Selain itu ada nilai filosofis dimana dari tiga lapis kekuatan alam, tengah merupakan alam di mana manusia hidup sehingga dibuatlah rumah yang tidak menempel langsung dengan tanah.

Rumah Adat Sulawesi Selatan dan Ciri Khasnya

Berfoto di Rumah Adat Tongkonan
sumber: evabachtiar.files.wordpress.com

Kali ini kita akan mengenal lima rumah adat Sulawesi Selatan dan ciri khasnya.

Setiap jenis rumah adat Sulawesi Selatan berikut memiliki ciri khas tersendiri.

Mari kita simak bersama pemjelasan rumah adat Sulawesi Selatan beserta gambarnya.

1. Suku Bugis

Rumah Adat Sulawesi Selatan Museum Saoraja
sumber: twitter

Suku Bugis juga merupakan salah satu suku yang mendiami yang mendiami Provinsi Sulawesi Selatan.

Rumah adat Suku Bugis tersebar di daerah pesisir dan dataran rendah Sulawesi Selatan yang subur.

Kita bisa menemukannya rumah adat Suku Bugis di sekitar daerah Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, dan Barru.

Bentuk budayanya dipengaruhi oleh asimilasi nilai luhur peninggalan nenek moyang dan budaya Islam.

Keunikan rumah adat Sulawesi Selatan dari Suku Bugis adalah pada sambungan kayu pada tiap bangunannya.

Dengan teknik yang sudah diterapkan turun temurun, setiap kayu di rumah adat Sulawesi Selatan dari Suku Bugis tidak membutuhkan besi atau paku untuk menyambungnya.

Rumah adat Sulawesi Selatan dari Suku Bugis yang digunakan kalangan bangsawan biasa disebut dengan Saoraja.

Saoraja

Rumah Adat Sulawesi Selatan dari Suku Bugis
sumber: makassarguide.com

Saoraja memiliki makna yaitu tempat tinggal besar yang memiliki fungsi sebagai hunian raja atau kaum bangsawan.

Ada tiga bagian yang bisa ditemukan pada rumah Saoraja.

Ruang tempat penyimpanan, baik barang berharga maupun gudang makanan di rumah Saoraja disebut Rakkaeng.

Ruang khusus untuk dihuni seperti kamar, ruang memasak, ataupun ruang menyambut tamu di rumah Saoraja disebut Bola atau Kalle Bala.

Ruang untuk menyimpan perkakas dan alat bertani di rumah Saoraja disebut Awasao atau passiringan.

2. Suku Luwuk

Rumah Adat Sulawesi Selatan Istana Datu Luwu
sumber: menitisejarahistanakedatuanluwu11.blogspot.com

Suku Luwuk adalah salah satu suku yang mendiami wilayah Sulawesi.

Rumah adat Sulawesi Selatan dari Suku Luwuk bernama Langkanae.

Rumah adat Sulawesi Selatan dari Suku Luwuk menurut sejarahnya adalah tempat tinggal dari Raja atau Bangsawan Suku Luwuk.

Keunikan rumah adat Suku Luwuk adalah jumlah tiang kayunya yang berjumlah 88 buah.

Selain itu rumah adat Suku Luwuk dikenal dengan bentuk jendela dan pintu yang serupa terdapat di sekeliling bangunannya.

Langkanae

Rumah Adat Sulawesi Selatan Langkanae Tampak Depan
sumber: meldapiter.blogspot.com

Rumah Langkanae memiliki beberapa karakteristik yang menarik.

Seperti, status kebangsawanan seseorang yang bisa diamati dari bagian atap rumah adat Suku Luwuk atau Langkanae.

Banyaknya bubungan dari atap rumah Langkanae akan menjadi penanda tingkat kebangsawanan penghuninya.

Ada beberapa bagian unik dari rumah Langkanae atau rumah adat Suku Luwuk.

Bagian ruang tamu atau tempat menjamu tamu di rumah Langkanae disebut tudang sipulung.

Bagian ruang di rumah Langkanae juga sering kali ditemukan ukiran prengreng.

Arti ukiran prengreng adalah filosofi bijak yang tertanam sejak jaman nenek moyang yaitu hidup yang tidak pernah putus.

3. Suku Makassar

Rumah Adat Sulawesi Selatan dari suku Makassar
sumber: tothegathot.blogspot.com

Suku Makassar merupakan sala satu suku yang mendiami Provinsi Sulawesi Selatan.

Suku Makassar berasal dari wilayah pesisir selatan Provinsi Sulawesi Selatan.

Hasil budaya dari Suku Makassar selalu mengambil filosofis dari kekuatan penakhluk dan demokratis dari jiwa seorang pelaut yang handal.

Termasuk dengan rumah adat Sulawesi Selatan dari Suku Makassar yang bernama Balla.

Balla

Rumah Adat Sulawesi Selatan disebut Balla
sumber: wikipedia

Balla merupakan rumah adat Suku Makassar yang biasanya dibangun menggunakan kayu.

Balla berbentuk rumah panggung yang biasanya memiliki tiang penyangga di bawahnya.

Jumlah tiang penyangga Balla adalah lima penyangga ke samping dan lima penyangga ke belakang.

Tinggi rumah adat Suku Makassar atau Balla ini biasanya sekitar tiga meter di atas tanah.

Karakteristik keunikan rumah adat Balla yang lain ada pada atapnya.

Atap Balla berbentuk menyerupai pelana dengan sudut runcing ke arah bawah.

Puncak atap rumah Balla sebagai tanda derajat kebangsawanan disebut Timbaksela.

Kita juga bisa menyebutkan nama-nama bagian dari rumah Balla.

Ruangan serupa teras di rumah Balla disebut Dego-dego.

Badan atau bangunan rumah Balla yang disekat menjadi beberapa ruang disebut Kala Balla.

Ruang tamu di bagian depan rumah Balla disebut Paddaserang Dallekang.

Ruang untuk keluarga rumah Balla disebut Paddaserang Tangnga.

Kamar khusus anak gadis di rumah Balla disebut Paddaserang Riboko.

Dapur atau ruang memasak di rumah Balla disebut Balla Pallu.

Loteng atau gudang di bawah atap rumah Balla disebut Pammakkang.

Gudang yang berada di bagian kolong rumah Balla disebut Siring.

4. Suku Mandar

Rumah Adat Sulawesi Selatan disebut Boyang
sumber: dailysia

Suku Mandar yang mendiami sebagian wilayah Sulawesi Selatan juga memiliki rumah adat dengan ciri yang khas.

Seperti asal namanya, yaitu gabungan tujuh kerajaan dari bagian pesisir dan tujuh kerajaan dari wilayah pegunungan, hasil budaya Suku Mandar dikenal dengan sifat saling melengkapi.

Begitu pula dengan rumah adat Sulawesi Selatan dari suku Mandar

Rumah adat suku Mandar dikenal dengan nama Boyang.

Boyang

Rumah Adat Sulawesi Selatan khas Suku Mandar
sumber: dekoruma

Karena memiliki kedekatan dengan suku lain di Sulawesi Selatan, rumah adat Boyang juga memiliki kesamaan bentuk.

Hal yang membedakan dari rumah panggung Boyang dengan yang lain adalah pada bagian teras.

Rumah Boyang memiliki teras yang besar dengan dominasi warna gelap dari kayu yang digunakan.

Adapun pembeda status sosial juga ditemukan pada rumah Boyang.

Untuk bangsawan, rumah adatnya disebut dengan Boyang Adaq.

Ornamen Boyang Adaq juga khas dengan susunan tumbaq layar yang tingginya disesuaikan dengan derajat kebangsawanannya.

Keunikan lain rumah Boyang adalah jumlah tangga rumah yang selalu ganjil yang khas.

5. Suku Toraja

Rumah Adat Sulawesi Selatan Ukiran Kayu
sumber: sabilafatimah.wordpress.com

Mendengar nama Suku Toraja mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita.

Suku Toraja berasal dari bagian utara Provinsi Sulawesi Selatan.

Toraja juga berasal dari istilah To Riaja yang memiliki pengertian orang yang bertempat tinggal di negeri atas atau surga.

Masyarakat setempat percaya bahwa asal usul Rumah adat suku Toraja atau rumah Tongkonan dibangun di surga dengan disangga oleh empat tiang.

Kemudian para leluhur membuat tiruannya di bumi dengan selalu diawali sebuah perayaan atau upacara adat.

Keberagaman budaya Suku Toraja dan keunikannya sudah terkenal sampai mancanegara, termasuk juga rumah adatnya.

Rumah adat suku Toraja dikenal dengan nama Tongkonan.

Tongkonan

Rumah Adat Sulawesi Selatan Dinamakan Tongkonan
sumber: wikipedia

Foto rumah adat suku Toraja atau rumah Tongkonan dan keterangannya seringkali kita jumpai di berbagai media.

Rumah adat suku Toraja atau rumah Tongkonan terkenal dengan kemegahan segi arsitektural diantara kesan tradisional yang kuat.

Rumah adat suku Toraja juga dipengaruhi oleh dari kelas sosial mana penghuninya berasal.

Kelas sosial suku Toraja berbeda karena menganut budaya matrilineal atau berasal dari garis keturunan sang ibu.

Oleh karenanya rumah Tongkonan juga memiliki keberagaman nama rumah adat.

Ada yang bernama Rumah Tongkonan Batu yang ditinggali oleh bangsawan yang berdarah keturunan.

Maksudnya adalah status bangsawannya didapat bukan dari jabatan dalam adat maupun pemerintahan.

Ada pula Rumah Tongkonan Pekamberan yang ditinggali para pejabat adat atau pemerintahan.

Yang terakhir adalah Rumah Tongkonan Layuk yang bukan bertujuan untuk ditinggali namun tempat berjalannya kegiatan pemerintahan.

Kita sudah lebih mamahami rumah adat Sulawesi Selatan dan penjelasannya.

Dari gambar serta keterangan rumah adat Sulawesi Selatan kita bisa mengenal lebih jauh kekayaan budaya yang tersebar di seluruh penjuru negeri kita.

Selain memperkaya pengetahuan, mengenal rumah adat dari Sulawesi Selatan juga berarti turut melestarikan kebudayaan nusantara.

Puspasari Setyaningrum

Penulis dan pengelana. Karena perjalanan di balik lahirnya sebuah tulisan itu selalu panjang.

Update : [modified_date] - Published : [publish_date]

Tinggalkan komentar