Bagaimana cara membangun bisnis sejak muda?

Bisnis adalah bertemunya pihak yang membutuhkan dengan pihak yang mampu memenuhi kebutuhan. Sasarannya adalah kadar kebermanfaatan dan kepuasan kedua belah pihak. Prinsip kerjanya didasarkan pada nilai baik dan benar. Dari situ, dihasilkan kinerja maksimal, pencapaian dari target, prestasi, teman, dan relasi yang sesuai prinsip dan cita-cita, juga peluang.

Walaupun sudah bekerja secara benar dan baik, kenyataan bisa terjadi sebaliknya. Target tidak tercapai, prestasi belum diraih, bertemu juga teman dan relasi yang belum sesuai bahkan menghambat cita-cita, belum bertemu peluang. Tapi itu adalah tantangan tahap selanjutnya. Kalau Anda bisa konsisten bekerja benar dan baik, tantangan akan terjawab. Bisnis pun akan tumbuh dengan benar dan baik.

Ada satu hal mendasar dan utama yang ketinggalan. Kaitkan bisnis dan proses pembangunannya dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Disini saya mengambil poin universal terkait nilai ketuhanan dan tidak bermaksud menyampaikan/mempromosikan ajaran agama tertentu. Saya menyampaikan ini berkaca dari pengalaman pribadi dan pelaku bisnis lain. Nilai ketuhanan disini adalah menyadari bahwa manusia adalah makhluk pilihan yang diamanahi untuk mengusahakan kehidupan bumi yang baik. Nilai ini disertakan dalam tujuan, prinsip hingga pada tataran operasional/terapan bisnis. 

Nilai ketuhananan dan kemanusiaan banyak beririsan. Bisa diperhatikan pada pelaku bisnis yang menjadi filantropi/dermawan. Mengejar profit dengan cara yang baik dan benar. Mengambil secukupnya dan mengembalikan keuntungan besarnya kepada masyarakat, terutama orang2 yang kekurangan. Bill Gates, Jack Ma, Warren Buffet, Mochtar Riady, Dr. Tahir, Teddy Rachmat adalah contoh kecilnya.

Sumber gambar via telusuriotak.blogspot.com

1. Perluas relasi dan networking

2. Kembangkan kemampuan kepimimpinan dan public relation

3. Mulai dari yang paling sederhana tapi terukur dan bertahap dapat dikembangkan sesuai dengan desain yang diharapkan

gambar via blogspot.com