Jika kaum millennial mengenal Mark Zuckerberg sebagai manusia superior yang mendobrak era digital, maka barisan penggemar radioaktif memiliki sosok Marie Curie sebagai pujaan hati. Minimal yang pernah belajar IPA di tingkat menengah, pasti sempat mendengar namanya. Memang namanya tak sementereng Albert Einstein atau Thomas Alva Edison bagi anak muda. Tapi percayalah, wanita ini dan penemuannya begitu spesial.
Sosok ini lahir di Warsawa, Polandia, pada tahun 1867. Nama aslinya Maria Sklodowska, putri terakhir dari pasangan pianis dan ahli matematika. Memang, sejak belia ia telah menumbuhkan kejeniusannya dengan menjadi lulusan luar biasa dari pendidikan lanjutan, di usia yang baru 16 tahun. Sebagai wanita.
Namun karena masalah uang dan kelamin, Maria menunda kuliah. Ia tidak diterima di Universitas Warsawa, yang hanya mau menerima kaum Adam. Baru ketika menginjak 24 tahun, ia berhasil hijrah ke Paris dan melanjutkan belajar di bidang matematika, fisika, dan kimia di Universitas ternama. Di Sorbonne. Di masa inilah, Maria mengganti namanya agar terdengar lebih ‘Perancis’, yaitu Marie.
Di negeri ini pula Marie bertemu dengan belahan jiwamya. Pierre Curie menjadi lelaki yang menempatkan nama belakangnya untuk Marie sejak tahun 1895. Cinta mereka luar biasa. Serius. Bahkan karena pernikahan ini pulalah, Marie Curie berhasil menjadi sosok yang dikenal dunia. Saya bertaruh, jika bukan karena kisah romansa mereka ini, peradaban tidak akan mengenal ilmu radioaktif sejauh level yang kita ketahui saat ini.
Marie Curie begitu spesial.
Karena Marie Curie lah wanita pertama yang berhasil mendapatkan hadiah nobel.
Di tahun 1903, panitia Nobel memilih nama Pierre dan Marie Curie sebagai penerima Nobel di bidang Fisika. Pasangan ini masing-masing mendapatkan ¼ prize share atas penelitiannya di bidang radioaktif yang telah mendukung penemuan Henri Becquerel tentang zat radioaktif alami.
Bukan sesederhana melanjutkan penelitian dan mendukung penemuan Becquerel. Lebih dari itu, melalui pengamatan mendalam dari gelombang pancaran Uranium nan konstan, Marie Curie berhasil melakukan revolusi ide dan melahirkan bidang Fisika Atom yang kita kenal saat ini. Bahkan kata Radioactivity adalah istilah yang dicetuskan langsung dari jurnalnya.
Marie Curie begitu spesial.
Karena Marie Curie manusia pertama yang mendapatakan penghargaan Nobel dua kali. Menjadi satu-satunya yang dapat mencatatkan nama pada dua bidang sains yang berbeda, yaitu Fisika dan Kimia. Marie berhasil mendapatkan Nobel yang kedua di bidang Kimia pada tahun 1911. Hal itu didapatnya berkat keberhasilanya menemukan teknik isolasi unsur radioaktif yang akhirnya menghasilkan penemuan dua unsur baru: Polonium dan Radium.
Penemuan Marie Curie -yang juga dibantu Pierre- ini bukanlah penemuan biasa. Berhasil ditemukannya Polonium dan Radium dari suatu mineral, akhirnya menghasilkan cara pandang baru suatu senyawa dalam skala atom. Penemuan ini juga menjadi cikal bakal ilmu terapan, khusunya pada bidang medik terkait radioaktivitas. Bidang medik menjadi prioritas saat itu karena umat manusia saat itu sedang dilanda krisis kemanusiaan akibat perang dunia jilid I.
Marie Curie dan penemuannya memang begitu spesial.
Tak hanya karena rekor Nobel yang didapatkannya, tapi juga karena karya-karya megah yang telah lahir bersama jas putihnya.
Hasil karya yang begitu membumikan namanya, yang pada akhirnya juga menghentikan napasnya.
Marie Curie meninggal di bulan Juli pada tahun 1934 oleh Apalstic Anemia. Yang tak lain akibat dari paparan radioaktif tingkat tinggi. Ia dan ratusan ilmuwan saat itu masih belum mengerti bahwa semakin lama penelitan tentang radioaktif dilakukan, semakin dekat mereka dengan kematian. Tapi Marie Curie telah mengajarkan hal luar biasa itu kepada kita.
Bahwa apa yang Ia pelajari begitu spesial.
Bahwa yang ia perjuangkan hingga kematiannya akan menyelamatkan banyak kehidupan untuk generasi setelahnya.
#A2A
foto via tagesspiegel.de
Keren Aug 16, 2017
Ah.. Kalian.. :) (2) Jul 2, 2017
Ah.. Kalian.. :) Jun 30, 2017
"Saya bertaruh, jika bukan karena kisah romansa mereka ini, peradaban tidak akan menengal ilmu radioaktif sejauh level yang kita ketahui saat ini."
Diusahakan, Bu
:3
Terima kasih
Ahaha Jun 30, 2017